Pagi yang indah adalah hari tidak biasa. Ricuh di kelas menjadi panorama terindah bagi seorang guru. Darah sering naik ke ubun-ubun ketika mendapati salah seorang anak sibuk sendiri tanpa memedulikan penjelasan guru. Begitulah pemandangan yang biasa di sekolah. Dan, di ruangguru semua dimulai dengan bahagia senantiasa.
Daftar Isi
Pandemi dan Perubahan Sistem Belajar
Pandemi mengubah segalanya. Guru-guru mengajar dari rumah. Anak-anak belajar di rumah bersama gadget mereka. Buku-buku pelajaran tertinggal di sekolah. Keluar rumah, satu meter saja mesti menjaga jarak dengan orang-orang. Bahkan, di beberapa tempat malah tidak diperkenankan keluar rumah kecuali keadaan mendesak!
Pembelajaran di masa pandemi juga berubah total. Guru-guru mencari cara agar siswa tetap menerima materi ajar. Dikira pandemi ‘hanya’ sebentar namun berlangsung 2 tahun lebih. Di antara guru itu, tentu saya yang juga kebingungan ke mana langkah mau dipijak sedang waktu terus berjalan, ada anak-anak juga yang lulus di tahun Corona.
Saya yang tidak terbiasa dengan keadaan sempat meraba di dalam gelap. Saya akui, perubahan gaya hidup dan peran teknologi di masa pandemi sangat membantu. Media sosial yang semula hampir mati suri sekonyong-konyong bangkit dalam memberikan pencerahan kepada saya.
Di awal saya kesulitan mengajar menggunakan grup WhatsApp. Siswa yang tidak mudah memahami teori dalam konteks teks dan gambar, mulai merespon dengan meminta saya membuat video ajar. Saya tentu kebingungan kembali karena di rumah tidak memiliki papan tulis, coret-coret di dinding bukanlah solusi karena lepas pandemi tambah pekerjaan rumah kembali.
Saya mengambil inisiatif lebih cepat daripada menunggu minggu depan pada pertemuan selanjutnya dengan banyak protes anak-anak. Saya beli karton lalu ditempel di dinding. Saya mulai mencoret-coret di karton ini dengan spidol warna-warni. Satu karton tidak cukup, saya gandeng menjadi dua, tiga, sampai empat. Jadilah papan tulis dadakan di dalam kamar.
Dengan pencahayaan yang kurang memadai, didukung kamera yang tidak begitu bagus dari smartphone, video saya bisa disebut gagal total. Saya yang menonton sendiri saja kesulitan, bagaimana dengan anak-anak.
Nasi sudah menjadi bubur. Materi yang sudah saya tulis di kertas karton gandeng empat dengan kanan atas warna pink, bawah biru, kiri atas warna hitam dan bawahnya warna putih.
Saya membagikan dalam bentuk foto, anak-anak tentu protes karena janji minggu lalu dalam bentuk video. Dalam menahan malu, saya mengirimkan video yang sudah diupload ke YouTube lantas anak-anak bertanya makin banyak.
“Pak, rumusnya nggak kelihatan,”
“Pak, ke kiri sedikit,” mereka nggak tahu itu bukan sedang siaran langsung.
“Pak, gambarnya buram,”
“Pak hidupkan lampu gelap, nggak kelihatan,”
Saya dibuat sedikit frustasi dengan keadaan anak-anak. Saya mencari banyak cara untuk aman belajar. Saya kemudian menemukan Ruangguru yang selama ini saya abai meskipun iklan begitu banyak di media sosial maupun televisi.
Baiklah. Kenapa saya tidak mencoba untuk beralih ke Ruangguru dengan dengan ruangbelajar sebagai sarana penunjang saya untuk mengajar di dalam kelas. Saya membeli sebuah paket ruangbelajar 1 tahun untuk Pelatihan Guru SD-SMA dengan kode transakai INV-UQHBCEH. Pelatihan ini penting untuk mengubah persepsi saya terhadap gaya belajar semasa pandemi ini. Lalu, untuk mendukung proses belajar mengajar Fisika di MA (setingkat SMA), saya membeli paket ruangbelajar 1 Tahun Ajaran 2021/2022 SMA/SMK dengan nomor transaksi INV-7QV1VSUG.
Paket ruangbelajar terakhir dari Ruangguru sangatlah berguna untuk saya dalam mengajar di kelas. Materi ini sebagian saya bagikan kepada anak-anak melalui video pembelajaran kami baik yang sudah terupload ke YouTube maupun live. Video ke YouTube saya buat private karena hanya dibagikan kepada anak-anak di dalam kelas saja.
Dari sini, mulailah anak-anak tertarik untuk membeli paket sendiri dari ruangbelajar di Ruangguru. Di satu sisi, saya bisa bernapas lega karena:
Saya memang agak kesulitan menjabarkan manfaat Ruangguru seperti yang dirasakan anak-anak kala pandemi itu. Saya patut garisbawahi bahwa selama masa sulit ini, dengan metode, media, dan segala hal yang berkaitan dengan Ruangguru sangat membantu saya dan anak-anak di sekolah.
Saya tidak jemu-jemu membuka materi ajar di Ruangguru untuk saya belajar kembali materi yang mudah maupun rumit. Di malam hari, saya tonton video dari Ruangguru yang terdapat di ruangbelajar sebelum besok mengajar secara daring.
Anak-anak yang sudah belajar dengan tekun melalui Ruangguru terlihat lebih santai dan tidak shock mendapati materi baru. Sebagian dari mereka bahkan berani bertanya lebih tinggi dari ekspektasi saya selama ini. Saya pikir, Ruangguru telah memberikan kesan lebih kepada anak didik saya!
Ruangguru terus menemani masa-masa di rumah kami. Era baru yang semula tabu menjadi baku bagi kami di sekolah pelosok.
Kembali Ke Sekolah dengan Ruangguru
Pandemi di satu sisi memang sudah mengubah gaya hidup ke arah lebih positif dan fleksibel, termasuk gaya belajar dan mengajar di sekolah. Salah satu contohnya adalah penggunaan ruangbelajar dari Ruangguru yang tetap saya andalkan.
Memang, ada yang bertanya, kenapa menggunakan Ruangguru sementara saya adalah seorang guru. Bagi saya, belajar itu bisa dari mana saja dan tentu saja perubahan zaman yang lebih praktis membuat saya gampang belajar dari materi ajar dari Ruangguru.
Jika dulu membawa smartphone ke sekolah harus sembunyi-sembunyi, sekarang malah sebaliknya. Saya melihat sisi positif dari penggunaan smartphone di era pandemi Covid-19 ini. Anak-anak yang juga mengubah gaya belajar mendapatkan keuntungan tersendiri.
Ketika kembali ke sekolah begini, Ruangguru tidak memberikan batasan kepada anak-anak karena:
Di benak saya, Ruangguru tidak saja memberikan keleluasaan kepada anak didik tetapi juga untuk guru yang gamang saat mengajar di era modern. Guru yang semula gagap teknologi sangat terbantu dengan adanya Ruangguru karena tidak perlu membuat animasi, video pembelajaran lain karena Ruangguru sudah menyuguhkan media yang lebih inovatif.
Apakah Ruangguru menggantikan posisi seorang guru? Tentu tidak. Ruangguru hanyalah media pembelajaran yang efektif, mirip dengan saat seorang guru menggunakan metode maupun pendekatan pembelajaran lain sesuai bidang studinya.
Sebagai guru, saya tidak saja mendapatkan ilmu lebih dari Ruangguru untuk kembali diajarkan kepada anak-anak. Ruangguru juga memberikan kesempatan kepada saya untuk mengarahkan anak-anak ke cita-cita lebih tinggi!
UTBK-SNBT Bersama Ruangguru
“Pak, jurusan apa yang cocok untuk saya?”
Pertanyaan yang rumit untuk dijawab karena tiap anak berbeda kemampuannya. Anak-anak yang mendapat kesempatan Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tentu hanya bingung soal jurusan saja. Namun, berbeda dengan anak-anak yang harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) – Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Selain jurusan apa, tentu bagaimana bentuk soal yang kemungkinan akan keluar saat UTBK-SNBT.
Saya sudah berulangkali menyebut kalau UTBK-SNBT sangatlah berbeda dengan tes-tes masuk perguruan tinggi suatu masa dulu. Jika dahulu soal tes perguruan tinggi berkaitan dengan materi ajar selama di sekolah, berbanding terbalik dengan tes zaman sekarang. Soal-soal yang diberikan mungkin akan berbeda dengan pemahaman anak-anak selama ini.
Maka, Ruangguru dengan bimbingan khusus untuk calon mahasiswa ini tentu bisa menarik perhatian bagi semua anak-anak di kelas 12. Siswa yang mendapat kuota melalui jalur SNBP sangat terbatas. Sekolah dengan akreditasi A akan mendapatkan 40% kuota, sekolah dengan akreditasi B dengan 25%, dan akreditasi C adalah 5%.
Anak-anak yang tidak termasuk ke dalam siswa eligible ini tentu akan berjuang melalui UTBK-SNBT, juga anak-anak yang belum lulus SNBP. Saya terlampau sering dikerumuni anak-anak yang bimbang akan jurusan dan juga jenis soal dari UTBK-SNBT ini.
Anak-anak datang silih berganti untuk berkonsultasi secara kelompok maupun perorangan. Saya tidak sebatas memberikan pemahaman terhadap trik memilih jurusan semata, bentukan soal-soal UTBK pun saya berikan gambaran secara mendetail agar mereka tidak terkejut begitu membaca soal tes kemudian hari.
Saya langsung merekomendasikan Ruangguru untuk anak-anak yang harap-harap cemas kampus mana yang akan menerima mereka nanti. Di Ruangguru anak-anak bisa berkonsultasi dengan pakar di bidang UTBK, dan juga mendapatkan soal-soal menarik agar mereka bisa belajar lebih maksimal.
UTBK-SNBT dari Ruangguru memberikan ruang lebih besar untuk anak-anak belajar agar mereka bisa lulus. Tentor di Ruangguru akan memberikan materi dengan grafis menarik serta video belajar yang variatif. Selain itu, tentor juga akan mengarahkan soal peluang untuk bisa lulus di perguruan tinggi negeri melalui jalur UTBK-SNBT. Jadwal belajar yang fleksibel membuat calon mahasiswa menemukan sendiri kenyamanan selama proses belajar mengajar.
Kenapa saya merekomendasikan Ruangguru untuk anak-anak belajar soal UTBK-SNBT?
Saya percaya bahwa Ruangguru menjadi wadah yang menarik. Sebagai guru, saya mendapatkan banyak sekali manfaat, tidak saja soal mengajar di kelas namun bisa mengarahkan siswa kelas 12 untuk mendapatkan konsultasi terbaik soal masa depan, dan bayangan soal yang mungkin akan keluar di UTBK-SNBT.
Hidup kita memang bukan di drama Korea. Namun, sistem pendidikan di drama Korea patut kita ikuti seperti belajar sampai jam 10 atau 12 malam agar bisa masuk ke Fakultas Kedokteran (maupun jurusan lain) di Seoul National University!
Pak Choi Itu Bernama Ruangguru
Sebagian besar ibu-ibu penggemar drama Korea sekarang sedang mengidolakan Pak Choi. Guru les Matematika di Crash Course In Romance. Status memuji dan ingin menjadi anak murid Pak Choi mewarnai media sosial. Tapi, ini penting jika ditanya sama saya sebagai seorang guru dan pengamat pendidikan. Bukan soal akting Jung Kyung Ho sebagai Pak Choi Chi Yeol, maupun lawan mainnya Jeon Do Yeon, seorang pemilik rumah makan bernama Nam Haeng Seon.
Pak Choi memiliki identitas yang kuat dalam drama bertema pendidikan ‘keras’ ala Korea. Karakternya mampu membubuhkan daya saing yang kuat daripada orang tua untuk mengantarkan anak-anaknya menjadi murid les Pak Choi. Di sisi lain, Pak Choi juga menyiarkan secara langsung les di bimbingan populer melalui kanal YouTube (jika itu di dunia nyata).
Maka, peran Pak Choi sangatlah penting, gagah, gahar, penuh pesona, pintar, dan sudah pasti tampan. Pembentukan karakter yang kuat di dalam sebuah tayangan televisi. Orang tua seperti meraba-raba, di mana mendapatkan Pak Choi di kehidupan nyata ini. Paket lengkap dalam mengajarkan anak-anak agar bisa diterima oleh perguruan tinggi negeri favorit.
Bagi saya, tak usah jauh-jauh meraba ke dalam drama Korea tersebut karena Ruangguru itu adalah Pak Choi sendiri jika dikaitkan dengan dunia les Indonesia. Kenapa saya katakan demikian?
Ruangguru semakin diulas semakin mendapatkan posisi terbaik. Siapapun kamu yang sedang membaca artikel ini, segera download aplikasi Ruangguru di App Store atau Play Store. Jika kamu guru, jadikan Ruangguru sebagai teman. Jika kamu siswa, jadikan Ruangguru sebagai tentor terbaik. Jika kamu orang tua, jadikan Ruangguru sebagai Pak Choi yang bisa mengantarkan anakmu ke perguruan tinggi favorit negeri ini!
Bersiaplah untuk perubahan bersama Ruangguru!
Leave a Reply