Bagaimana cara memulai suatu proses belajar mengajar dalam imajinasi anak-anak yang tertaut dalam PUBG maupun Mobile Legends? Saya yakin sekali, di hampir semua sekolah di negeri ini, anak-anak telah dibius oleh game online sehingga mau tak mau untuk belajar lebih serius.
Saya termasuk guru yang memiliki pemikiran ‘moderat’ di sekolah. Saya tidak melihat ‘halal’ atau ‘haram’ sebuah interaksi di dunia maya, begitu juga dengan game. Anak-anak yang kreatif, kemudian berprestasi dan adalah pemain game atau gamer ulung, sah-sah saja mereka bermain untuk menstimulasikan kebutuhan otak kanannya.
Kembali lagi ke ‘mudharat’nya apabila anak-anak memang mengkhususkan diri bermain game, saya tetap akan melarang yang mana mengganggu aktivitas sekolah. Tak hanya imajinasi, tetapi halusinasi yang mendekati skizofrenia yang dibuat-buat.
Maka, guru dituntut untuk ‘mendekati’ anak-anak dengan segala cara. Guru tidak hanya mengajar dalam rangka mengejar angka kredit, lalu naik pangkat dan golongan, mendapatkan tunjangan sertifikasi; dan kaya raya.
Guru juga tidak saja mengejar ketertinggalan kurikulum atau materi ajar. Setidaknya, guru mesti terlibat dalam segala proses yang dimaui oleh anak-anak pada masanya ini. Bisa dibayangkan guru yang kurang memahami teknologi, tak bisa dibayangkan guru tanpa perangkat teknologi dalam mengajar.
Dan, Kurikulum 2013 hanya akan menjadi santapan kertas-kertas tanpa implementasi yang lebih jelas. Masa yang makin beranak dengan waktu untuk melahirkan generasi-generasi terbaik terbengkalai begitu saja. Guru wajib ikut arus ini agar tidak tertinggal. Tidak lagi ada alasan nggak bisa karena perangkat teknologi; cukup dihidupkan lalu bisa sendiri asalkan mau diraba, dipegang dan dan digauli sampai berpeluh.
Review ASUS VivoBook Ultra A412. |
Daftar Isi
Tentang Desain, Warna dan Bobot ASUS VivoBook Ultra A412
Ibu-ibu di dalam kantor selagi jam istirahat, kalau bukan bergosip akan merepotkan guru muda. Akhir-akhir ini, entah ke depan bagaimana, saya sering kerepotan dalam menghadapi ibu-ibu. Tidak hanya selama masa tenggang itu tetapi hampir tiap kesibukan, saya harus meladeni aktivitas mereka di depan perangkat elektronik.
Salah satu hal yang pasti, laptop apa yang murah tapi bagus? Saya tidak tahu-menahu apakah mereka pelit atau memang nggak membutuhkan laptop mahal untuk daily driver. Aktivitas guru di depan laptop sebenarnya memang dasar sekali; membuat perangkat pembelajaran, mengetik soal, merekapitulasi nilai akhir dan sebagian kecil mengajar dengan laptop.
Tas cantik dan mahal dari ibu-ibu itu tentu ‘keberatan’ dengan laptop yang berat. Rekomendasi laptop di atas 14 inci dengan bodi lebih tebal tidak lagi menarik perhatian mereka. Belum lagi jika berbicara harga yang serupa, maka mereka akan lebih menyukai laptop yang lebih bagus tetapi tidak berat.
ASUS VivoBook Ultra A412 saya masukkan ke dalam list untuk ibu-ibu ini ‘beli’ suatu saat nanti. ASUS cukup baik dalam melihat situasi pekerja saat ini. Kebanyakan orang sudah enggan membawa laptop berat, kecuali gamer. Sasaran empuk seri ASUS VivoBook Ultra A412 adalah mereka yang tidak mau terlihat membawa laptop padahal di dalam tas jinjing mereka tersimpan laptop.
Bodi ASUS VivoBook Ultra A412 yang keren. |
Warna silver yang saya pegang ini sangat netral untuk siapa saja. Mewah dalam segala kondisi dan menarik perhatian orang lain karena imutnya. ASUS tampaknya tidak main-main dalam memoles segmen ini, dan paham betul bahwa makin ke sini, makin banyak sekali orang yang membutuhkan laptop ringan dan imut.
Selama ini, kita berpikir bahwa ‘cuma’ pekerja kantor saja yang bekerja dengan laptop. Tuntutan kurikulum, salah satunya Kurikulum 2013, mencambuk guru untuk lebih maju dan ‘berkelas’ dalam mengajar menggunakan perangkat teknologi.
Ukuran layar ASUS VivoBook Ultra A412 sangat pas dengan kebutuhan sehari-hari guru. Ukuran layar 14 inci tetapi terlihat lebih imut seperti 13 inci. Tidak hanya mudah masuk ke dalam tas tetapi mudah ditenteng dari satu kelas ke kelas lain saat pergantian jam pelajaran.
Bodi ASUS VivoBook Ultra A412 sangat tipis. |
Alasan dari ukuran layar 14 inci terlihat seperti 13 inci karena teknologi NanoEdge Display, sebuah teknologi yang memungkikan bezel terlihat sangat tipis yaitu ukuran 5,7 mm, dengan screen-to-body rasio sampai dengan 87 persen.
Kebanyakan laptop di kelasnya saat ini masih terlihat berat. ASUS VivoBook Ultra A412 dengan panjang 32cm dan lebar 21cm tak hanya soal imutnya tetapi bobotnya juga cukup ringan yaitu 1,5kg.
ASUS mendesain bodi dari laptop ini sesempurna mungkin di kelasnya. Saya suka sekali dengan pemilihan material dari ASUS VivoBook Ultra A412. Warna kalem dipoles dengan tekstur lebih mewah membuat laptop ini sebagai salah satu produk unggulan. Seolah-olah, kita sedang menenteng laptop di atas Rp 15 jutaan, padahal cuma laptop Rp 6-8 jutaan saja.
ASUS VivoBook Ultra A412 sangat ringan. |
Papan ketik dari ASUS VivoBook Ultra A412 sangat responsif dengan angka dan huruf terlihat jelas. Bagi mereka yang mendominasi pekerjaan dengan pengetikan, laptop ini sangat direkomendasikan. Papan ketik yang lembut sejalan dengan visual di layar yang jernih.
ASUS membuat keypad dibawah keyboard lebih luas dengan fitur sidik jari di sisi kanan atas. Memang, beberapa tahun terakhir, ASUS telah menambahkan fingerprint untuk hampir setiap produknya dari kelas menengah ke atas. Fitur ini tentu menarik perhatian karena keamanan lebih terjamin dan penggunaan laptop lebih maksimal.
Keyboard ASUS VivoBook Ultra A412 sangat lembut. |
Dapur Picu, Media Penyimpanan dan Transfer Data Lebih Cepat
Saya berulangkali menyebut, aktivitas guru di depan laptop lebih banyak dalam hal kebutuhan konvensional seorang pengguna laptop. Wajar jika guru membutuhkan laptop yang lumayan murah namun bekerja cukup baik, sehingga bisa dipakai dalam waktu lama.
Desain yang indah dari ASUS VivoBook Ultra A412 didukung pula oleh kinerja lebih baik. Saya pikir-pikir, memang cocok sekali untuk guru; selain untuk generasi milenial yang mungkin bisa memilih warna merah atau warna lain.
ASUS VivoBook Ultra A412 yang saya review ini ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen dengan beberapa pilihan seperti yang terlihat pada tabel di akhir tulisan. Pemilihan ini memungkinkan kita untuk memilih laptop ini sesuai dengan budget namun tidak mengurangi pengalaman lebih baik dalam bekerja.
ASUS percaya bahwa kebutuhan laptop makin terdepan sehingga pemilihan memori maupun media penyimpanan juga harus lebih baik. ASUS VivoBook Ultra A412 memiliki memori sebesar 4GB DDR4 yang memungkinkan penambahan sampai dengan 12GB SDRAM.
Material bodi ASUS VivoBook Ultra A412 kelas atas. |
Data yang makin banyak disimpan untuk saat ini dengan leluasa bisa kita pilih media penyimpanan berbasis HDD atau SSD. Storage yang ditawarkan juga tidak main-main untuk kelas laptop menengah. HDD misalnya dengan pilihan 500GB atau 1TB, sedangkan SSD bisa memilih antara 128GB, 256GB maupun 512GB PCIe.
RAM maupun media penyimpanan ini bisa dilihat pada paket pembelian di mana makin rendah prosesor, makin rendah media penyimpanan yang ditawarkan. Jadi, kembali lagi saya katakan, ASUS VivoBook Ultra A412 memang menyasar segmen yang sesuai dengan kebutuhan. Kita bisa dengan mudah memilih agar nyaman di ‘kantong’ dan aman bekerja.
Biasanya, kita cukup kewalahan dengan sistem operasi yang tidak resmi. ASUS telah menanamkan sistem operasi asli atau pre-install sejak beberapa tahun terakhir. Demikian juga dengan ASUS VivoBook Ultra A412 yang didukung oleh Windows 10 S maupun Windows 10 Home. Namun, untuk kamu yang ingin mengubah haluan dari sistem operasi Microsoft bisa memakai Endless OS.
Sebuah laptop tidak hanya terlihat keren tetapi mudah dalam transfer data. ASUS VivoBook Ultra A412 memudahkan pengiriman data dengan USB Type-A, USB Type-C, dan juga HDMI.
Port sebelah kiri di ASUS VivoBook Ultra A412. |
Port sebelah kanan di ASUS VivoBook Ultra A412. |
Dalam menunjang koneksivitas ke jaringan internet, ASUS menyematkan Wi-Fi dual-band 802.11ac (2×2) yang akan membuat pekerjaan makin lancar dan terhindar dari waktu tenggat. Di bagian bodi depan, terdapat bagian yang menonjol yang membuat kita mudah untuk membuka dan menutup layar.
Logo ASUS di bagian bodi belakang dengan warna putih aluminium tampak gagah. Selain itu, di bawah layar menyala itu terdapat logo ASUS VivoBook yang menegaskan berasal dari keluarga mana laptop ini.
Sudah cukupkah spesifikasi ASUS VivoBook Ultra A412 untuk memenuhi kebutuhan guru? Saya rasa sudah. Apa yang dibutuhkan guru sudah ada di laptop ini. Kembali lagi, tinggal guru saja yang berkreasi dengan laptop yang cukup mumpuni ini.
ASUS VivoBook Ultra A412 Cocok untuk Guru Karena?
Bicara cocok atau tidak memang harus ‘pas’ di hati. Demikian pula dalam memilih teman kerja. Nggak mungkin kita harus memaksakan kehendak pada apa yang membuat kita tidak nyaman sama sekali.
Laptop yang lelet. Laptop yang berat. Laptop yang tidak stylish. Bukan berarti tidak nyaman sama sekali, tetapi lebih kepada ketinggalan zaman karena ragam laptop yang ringan, imut dan juga bekerja sangat cepat sudah bisa dibeli dengan harga yang mirip dengan laptop berat tadi.
Saya dan Mbak Katerina sedang membicarakan keunggulan ASUS VivoBook Ultra A412. |
- Apa yang guru butuhkan dalam keseharian mampu dijawab dengan baik oleh laptop ASUS terbaru ini. Misalnya, guru yang enggan membawa laptop ke sekolah karena berat, dengan alasan banyak pekerjaan bisa dikerjakan di rumah, padahal tugas utama guru mengajar di kelas, maka dengan ASUS VivoBook Ultra A412 guru tidak bisa lagi beralasan karena cukup ringan dibawa meskipun dalam tas ukuran sedang bermerek sekalipun.
- Keinginan guru untuk membuat presentasi yang keren, agar bisa dipuji oleh anak-anak juga dijawab oleh ASUS VivoBook Ultra A412 di mana dengan AMD Ryzen 3000 Series, baik Ryzen 3 maupun Ryzen 5, mampu membuat slideshow keren dengan cepat. Belum lagi kecepatan penyimpanan dan memori yang cepat memproses kinerja sehingga anak-anak tidak perlu menunggu lama ketika guru membuka laptop di dalam kelas.
- Bagaimana guru mempresentasikan diri sebagai sosok yang bersahabat dengan teknologi juga dijawab dengan baik oleh ASUS VivoBook Ultra A412. Guru yang memiliki mobilitas tinggi sangat terbantu dengan daya tahan baterai lama. Guru tidak kerepotan untuk mencari colokan listrik yang mana tiap kelas belum tentu terhubung semuanya dengan aliran listrik. Baterai akan terisi 60% hanya dalam waktu 49 menit bisa bertahan sampai pulang sekolah.
- Warna ASUS VivoBook Ultra A412 juga tidak kalah keren untuk menunjang semangat, terlebih pada guru-guru muda yang menyukai warna-warna cerah. ASUS memberikan tiga warna pilihan antara lain Transparent Silver, Slate Grey, Peacock Blue, dan Coral Crush.
- ASUS VivoBook Ultra A412 memiliki numpad yang diletakkan di toucpad, memudahkan guru dalam membuka kalkulator. Guru-guru yang mengajar pelajaran hitungan suatu waktu akan sangat membutuhkan numpad sentuh ini.
Kesimpulan dan Rekomendasi ASUS VivoBook Ultra A412
SonicMaster akan membuat suara yang keluar dari ASUS VivoBook Ultra A412 menjadi lebih jernih. Windows Hello akan mempercepat login ke sistem operasi. Kinerja yang baik dan mengapa laptop ini menjadi teman terbaik sudah saya sebutkan di atas.
Windows Hello di ASUS VivoBook Ultra A412. |
Apa yang kita butuhkan telah ada di ASUS VivoBook Ultra A412. Saya suka laptop yang imut karena simpel dibawa ke mana-mana. Saya senang dengan warna-warna cerah – salah satunya silver – karena memperlihatkan jati diri saya sendiri. Saya tak akan kesusahan rendering video karena performa dari laptop ini sangat mumpuni. Simak juga review di video ini bagaimana imutnya, seperti apa keren warnanya, dan lain-lain.
Tertarik untuk memiliki laptop imut ini? |
Main Spec. | ASUS VivoBook Ultra A412DA |
---|---|
Processor | AMD® Ryzen™ 7 3700U Processor, AMD® Ryzen™ 5 3500U Processor, AMD® Ryzen™ 3 3200U Processor, AMD® Athlon™ II Dual-Core 300U Processor, |
Operating System | Windows 10 S Windows 10 Home – ASUS recommends Windows 10 Pro. Endless OS |
Memory | 4 GB DDR4 2400MHz SDRAM Onboard memory, 1 x SO-DIMM socket for expansion, up to 12 GB SDRAM |
Display | 14.0″ (16:9) LED-backlit FHD (1920×1080), 60Hz Anti-Glare IPS-level Panel with 45% NTSC with wide 178° viewing angles 14.0″ (16:9) LED-backlit FHD (1920×1080), 60Hz Anti-Glare Panel with 45% NTSC 14.0″ (16:9) LED-backlit HD (1366×768), 60Hz Anti-Glare Panel with 45% NTSC |
Storage | Hard drive: 500GB/1TB 5400 rpm SATA HDD Solid state drive: 128GB/256GB SATA 3.0 M.2 SSD Solid state drive: 512GB PCIe® Gen3 x2 SSD |
Keyboard | Chiclet keyboard (Optional) Illuminated chiclet keyboard(Optional) |
Networking | Integrated Wi-Fi 5 (802.11 ac (2×2)) Bluetooth® 4.2 |
Interface | 1 x COMBO audio jack 1 x Type-A USB2.0 1 x Type-A USB 3.1 (Gen 1) 1 x Type-C USB 3.0 (USB 3.1 Gen 1 / Gen 2) 1 x HDMI |
Battery | 2 -Cell 37 Wh Battery |
Power Adapter | Plug type :ø4 (mm) Output : 19 V DC, 2.37 A, 45 W Input : 100 -240 V AC, 50/60 Hz universal |
Dimensions | NB: 322 x 212 x 19.9 mm (WxDxH) Weight NB: 1.5 kg with battery |
Certificates | UL, CE Marking Compliance, FCC Compliance, BSMI, CCC, CB, Energy Star |
Manufacturer Warranty | 1-year limited international hardware warranty. *May vary by country |
Price | Start from Rp 6.000.000 |
Leave a Reply