Rempah Lokal Kencur yang Segera Obati Batuk

rempah lokal kencur

Yang paling mengganggu keseharian saya beberapa waktu ke belakang adalah batuk. Sedikit saja minum air dingin, makan es krim atau tiba-tiba gerimis, kerongkongan saya langsung tidak enak dan langsung batuk. Saat mengajar di dalam kelas, lebih dari 4 jam pelajaran, kerongkongan yang kering terasa berdahak dan begitu tibanya batuk mendadak. Saya butuh rempah lokal kencur yang disebut sebagai penawar batuk.

Tampil menawan saja tidak cukup untuk semua orang. Termasuk saya sebagai guru yang mau tidak mau harus terus berbicara sepanjang waktu. Dari satu kelas ke kelas lain, adalah menjelaskan mata pelajaran dengan jelas dan suara lebih besar agar seluruh kelas mendengarnya. Belum lagi intonasi yang patut diperhatikan, penekanan pada beberapa bagian agar anak-anak bisa membedakan mana yang patut ‘digarisbawahi’ dan tidak.

Mengajar saja di dalam kelas tentu tidak cukup. Kamu tahu sendiri bahwa guru tidak saja bertugas untuk menerangkan pelajaran saja. Lebih dari itu, sama-sama kita tahu karena pernah bersekolah, guru harus menenangkan kelas yang ricuh, berteriak sekuat tenaga agar anak-anak terdiam. Sepanjang waktu terus demikian, dan semua kelas berlaku seperti itu.

Baca Juga:

Pagi teriak. Siang teriak. Menjelang pulang juga teriak. Guru mana yang tidak sakit tenggorokannya? Guru yang tidak terkendala dengan batuk, masih bisa bertahan untuk besok. Guru yang mudah sekali batuk seperti saya sulit sekali untuk ‘teriak’ lagi keesokan harinya. Padahal, jam tatap muka terus berjalan dan suara tetap harus keras.

Entah Apa Batuk Begitu Menggerogoti

Saya pun tidak tahu kenapa batuk bisa mengganggu aktivitas saya. Benar sekali sering terjadi, saat mengajar penuh dalam satu hari, besok harinya mengajar penuh juga, maka di pertengahan jalan, setelah jam istirahat misalnya, meskipun saya sudah minum air putih, batuk tetap saja menghilangkan semangat.

Sebentar-sebentar saya harus ‘berdehem’ yang akan merusak penjelasan di dalam kelas, dan mengganggu konsentrasi anak-anak. Entah bagaimana kalau itu adalah perempuan, mungkin kata cantik sudah hilang dari dirinya karena sibuk memperbaiki diri dalam batuk.

Ingin terlihat sempurna di dalam kelas, ingin menyajikan materi mengajar dengan sebenarnya tetapi batuk selalu datang dengan gagah. Saya berdehem lagi. Lega lagi suaranya. Batuk lagi. Dehem lagi. Batuk lagi. Berulangkali terjadi yang membuat saya tidak tahu apa-apa lagi yang akan dijelaskan di depan kelas.

Kadang, anak-anak kasihan melihat saya sendiri yang kebingungan, antara menerangkan pelajaran dengan memanjakan batuk yang tak kunjung reda. Ada saja alasan yang membuat saya batuk. Bahkan, yang membuat kesal, meskipun tidak makan gorengan di pagi hari, tidak minum air putih, saya tetap saja batuk saat sudah banyak berbicara di depan kelas.

rempah lokal kencur

Baiklah. Saya harus berdamai dengan kondisi. Di dalam tas saya masukkan obat batuk yang mudah dibeli di swalayan. Begitu tenggorokan tidak enak, saya langsung minum untuk melegakannya. Atau, saya siapkan permen untuk dikunyah yang sejatinya tidak bisa mengubah apapun.

Obat batuk yang terus diminum rasanya tidak membuahkan hasil, bahkan saya harus mengeluarkan banyak sekali biaya untuk persediaan ini. Seminggu satu botol sedang dengan harga Rp50 ribuan, tentu dompet saya makin tipis. Dari satu obat batuk berganti ke obat batuk lagi. Dari yang murah ke yang mahal; yang katanya khasiat berbeda.

Saya sungguh kesal karena batuk tak mau pergi.

Rempah Lokal Kencur Itu Adalah Obat Batuk

Batuk tidak reda meski minum obat secara rutin. Dompet terus menipis tetapi perubahan tidak ada sama sekali. Akhirnya, saya jadi ketergantungan obat batuk. Baiklah jika demikian kondisinya, saya harus mencari cara yang lebih hemat dan murah untuk mengatasi batuk yang menghilangkan ‘cantik’nya saya di depan anak-anak.

Istri saya coba tawarkan rempah lokal kencur untuk obat batuk ini. Saya tidak yakin. Dan, mungkin tidak mau karena dengar kencur saja saya cukup menggelikan. Rasanya pasti tidak enak.

Sudah. Rasa saja nanti ketagihan. Ujar istri saya. Memang sih, kalau sudah sabda istri, para suami tidak bisa berkata apa-apa.

Saya turuti minum kencur yang entah bagaimana dibuatnya. Pagi sebelum ke sekolah, dan malam sebelum tidur. Saya minum sesendok makan; yang nantinya bisa dua sendok makan karena ketagihan.

Kerongkongan saya sudah jarang berulah. Seminggu itu, sebulan kemudian, batuk jarang saya alami meskipun banyak bicara di depan anak-anak. Minum air dingin bahkan makan es krim juga sudah jarang ‘berubah’ menjadi batuk.

Saya pikir sudah aman. Kencur bisa menghilangkan batuk. Berjalan waktu, saya sendiri yang meminta istri untuk membuatkan obat batuk kencur ini. Saya bahkan jadi rutin meminumnya, dan istri bahkan mengejek dulu rasanya tak enak, begitu katanya.

Di dalam kencur, terdapat banyak sekali khasiat yang saya baru tahu kemudian. Mungkin awalnya cuma terbius dengan rasanya yang tidak enak. Kenapa kencur dalam menghilangkan sakit seperti batuk karena terdapat efek antiinflamasi, antioksidan, dan juga bersifat analgesik. Sifat-sifat ini yang kemudian menjadikan kencur sebagai obat pelega tenggorokan; baik saat batuk maupun tidak.
rempah lokal kencur
Tahukah kamu kalau sejatinya kencur merupakan komoditas lokal yang khasiatnya banyak sekali. Apakah kamu mau tampil cantik. Mau terlihat tampan. Mau tidak terganggu pencernaannya. Mau selalu aman dalam segala kondisi, kencur ini tak lain obat herbal yang ramah lingkungan dan ramah sosial.

Kenapa? Kita tahu bersama kalau tanaman kencur ini cuma butuh sedikit saja ‘space’ untuk tumbuh. Tidak menjalar dan tidak pula mengganggu tanaman lain. Di situ ditanam, di situ pula tumbuh dan beranak.

Dahan yang sudah kering juga tidak membuat lingkungan sekitar bertambah runyam dan kotor. Kita bisa membakarnya bersama sampai lain, atau juga menanamnya sehingga jadi sampah yang ramah lingkungan dan ramah sosial.

Selain dapat mengobati batuk, kencur juga kerapkali digunakan untuk mengobati masuk angin dan flu, dapat juga mengobati diare, meningkatkan napsu makan, dan mengatasi muntah-muntah. Yang terakhir ini sering sekali saya lihat di ibu-ibu dalam bus antarkota. Di mana mereka mengunyah kencur selama perjalanan agar tidak muntah saat mabuk darat.
rempah lokal kencur
Kencur begitu berkhasiat karena kandungan dan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya, antara lain pati, mineral, sineol, asam metil kanil, asam anisat, alkaloid, gom, penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamfen, dan paraeumarin.
rempah lokal kencur
Bagi sebagian orang, mengunyah kencur sudah biasa dan tidak masalah. Namun, bagi sebagian lain, termasuk saya, tidak sanggup mengunyah kencur meskipun pengobatan alami ini sangat baik.

Ramuan Kencur Jadi Obat Batuk

Karena sudah ketagihan, istri kerap meminta saya membelikan kencur ke pasar pagi. Kencur yang dibeli adalah kencur yang belum layu dan masih segar. Saya akan memilih kencur yang baru dan masih terlihat bagus untuk dijadikan obat batuk ini.

Kencur ini kemudian dicuci terlebih dahulu agar bersih dari kotoran atau tanah yang menempel di dagingnya. Siapkan air hangat secukupnya lalu blender kencur dengan air hangat ini sampai halus.

Air kencur yang keruh tersebut dimasukkan ke dalam botol dan disimpan di dalam kulkas agar tidak basi. Sebelumnya, jangan lupa tambahkan madu untuk penawar rasa dan menambah khasiat obat herbal ini.

Komoditas lokal seperti kencur dan madu ini mudah sekali didapatkan dengan harga yang relatif murah. Kencur sendiri masih tergolong murah dibandingkan madu. Madu yang dicampurkan ke dalam kencur sebagai obat batuk ini tidak saja sebagai pemanis, melainkan sebagai penambah ramuan yang baik.

Madu dikenal sebagai rempah yang membuat masyarakat sejahtera dari segi ekonomi dan kesehatan. Harga yang bersaing akan membuat petani madu panen penghasilan. Khasiat yang baik akan membuat kita bertambah antibodi.

Di madu sangat banyak nutrisinya. Nutrisi per 100 g (3,5 oz) madu terdiri dari Energi: 1272 kJ (304 kcal), Karbohidrat: 82.4 g, Gula: 82.12 g, Serat pangan: 0.2 g, Lemak: 0 g, Protein: 0.3 g, Air: 17.10 g, Riboflavin (Vit. B2): 0.038 mg (3%), Niasin (Vit. B3): 0.121 mg (1%), Asam Pantotenat (B5): 0.068 mg (1%), Vitamin B6: 0.024 mg (2%), Folat (Vit. B9): 2 μg (1%), Vitamin C: 0.5 mg (1%), Kalsium: 6 mg (1%), Besi: 0.42 mg (3%), Magnesium: 2 mg (1%), Fosfor: 4 mg (1%), Kalium: 52 mg (1%), Natrium: 4 mg (0%), dan Zink: 0.22 mg (2%).

Rawat Diri dengan Rempah Lokal

Saat bergantung pada obat-obatan medis dan tidak mengubah kesehatan ke arah lebih baik, saya mencari celah untuk obat herbal yang mudah didapatkan dan harga murah. Rempah lokal ini juga akan membantu kita dalam menjaga lingkungan, serta mensejahterakan masyarakat.

rempah lokal kencur

Kencur ada yang beli, jadinya harga kencur meningkat. Madu laris manis, pawang lebah tidak sia-sia kena gigitan. Begitu seterusnya, roda kehidupan yang seharusnya berputar sebagaimana mestinya. Sehat badan dan pikiran semuanya akan baik-baik saja terpancar dari wajah. Bukankah tampil ‘cantik’ secara alami itu sangat mudah?

1 Comment

  1. Terima kasih sudah berbagi kak indra. Soalnya saya mudah batuk juga, dikit2 batuk… Jadi mau coba bikin kencur sendiri di rumah, hehe.. Terima kasih ya kak. Salam kenal, saya Ulfah kak

Leave a Reply to Ulfah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *