Pura Ulun Danu Bratan, Ikon Lima Puluh Ribu Rupiah

pura ulun danu bratan

Pura Ulun Danu Bratan, Ikon Lima Puluh Ribu Rupiah – Kamu sedang memegang uang lima puluh ribu rupiah? Coba deh perhatikan gambar bangunan di lembaran berwarna biru tersebut. Kamu tidak salah, itu adalah gambar dari Pura Ulun Danu Bratan, Bedugul, Bali. Dulu, saya tidak pernah berpikir dan membayangkan suatu saat akan ke tempat ini. Jauh sekali kaki saya menanjak dari Aceh menuju Bali.

Namun langkah itu tidak pernah berhenti dengan mengeluh saja. Setiap perkataan adalah doa, inilah janji Tuhan kepada umatnya.Apapun yang kamu doakan, suatu saat pasti akan terwujud. Ibarat karma, pemintaan tersembunyi dari dalam hati kamu ini akan terlaksana suatu saat nanti. Kamu pegang saja perkataan saya ini.

Bali menyuguhkan segala keindahan yang tidak terdapat di Aceh. Seringkali saya berucap dan tersemat di dalam hati bahwa suatu saat saya akan ke Bali. September ceria ini, saya benar berangkat ke Bali.

Pura-pura ninja bersama tiga blogger ternama, Sandi dan Pandu, kami merencanakan jejak ke mana suka selama di Pulau Dewata. Tentu, ikon lembaran Rp. 50.000 tidak boleh terlewatkan begitu saja. Pura ini menjadi saksi betapa indahnya Indonesia di mata kita dan di mata dunia.

Pura Ulun Danu Bratan menyusuhkan panorama yang tidak bisa saya kedipkan begitu saja. Wajar Pemerintah Indonesia mengabadikan pura ini ke dalam lembaran mata uang karena tak ada alasan untuk tidak melakukan hal tersebut.

Beragam rindu terkuak begitu kamu menginjakkan kami di sini dan melihat betapa “mewah” Pura Ulun Danu Bratan dari dekat. Andai-berandai lenyap sudah.

Lembaran lima puluh ribu lupa sudah tertarik dari dalam saku untuk menyamakan gambar itu dengan nyata di sini. Dua jam perjalanan dari Denpasar membuat penat benar-benar hilang begitu sampai di Bedugul, Kabupaten Tabanan.

Pura Ulun Danu Bratan berdiri dengan kokoh, eksotik, penuh misteri di Danau Bratan, penuh rahasia dari puncak Gunung Bedugul, kekhasan Bali yang kental, taman bunga yang asri, rumput yang terjaga rapi, dan tentu saja wisatawan dalam dan luar negeri yang enggan berpaling dari keindahan nyata dari segala pandangan.

pura ulun danu bratan
Pura Ulun Danu Bratan yang ramai wisatawan – Photo by Bai Ruindra
Pasangan bule ini tidak mau melewatkan momentum berharga saat di Pura Ulun Danu Bratan, Bali – Photo by Bai Ruindra
Saya cuma tahu arah panah saja dari bahasa Bali ini – Photo by Bai Ruindra
Sisi jalan yang sepi padahal tidak demikian di Pura Ulun Danu Bratan ini – Photo by Bai Ruindra
Gunungan ini tentu memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Bali – Photo by Bai Ruindra

Bersih dan nyaman. Dua kata yang terlintas di benak saya begitu menginjakkan kaki di lokasi wisata Pura Ulun Danu Bratan. Jalan berliku yang membuat perut keroncongan, kepala pening dan ingin muntah hilang sudah.Bli Kangin, driver kami, menghilang begitu saja, mungkin lelah melihat pemandangan yang sama tiap kali ke tempat ini. Janji dengan Bli Kangin adalah pukul 15.00 WITA di tempat parkir dan melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta, melihat sunset yang menawan di sana.

Saya bersorak begitu masuk ke area tempat wisata yang sejuk ini. Saya dan Sandi adalah dua manusia baper yang klik sana-sini untuk mendapatkan hasil kamera yang bagus dan menarik.Pandu, si pribumi yang mungkin berulangkali ke mari sesekali memotret dan lebih banyak menjadi juru kamera saat saya dan Sandi mengantre dan berdiri di salah satu pura untuk difoto.

Mau foto? Antre dulu! – Photo by Bai Ruindra
Antrean berfoto di pintu masuk Pura Ulun Danu  Bratan, Bali – Photo by Bai Ruindra

Tempat ini memiliki suasana yang romantis di satu sisi dengan kebersihan, pohon-pohon tinggi, patung binatang, tempat istirahat yang luas, pura-pura yang memiliki makna tertentu, taman bunga yang asri dan jalan setapak yang sepi di suatu waktu. Kamu yang sedang berbulan madu – honey moon istilah bekennya –  bisa dijadikan tempat bermanja bersama pasangan.

Suara alam yang syahdu menggetarkan nada-nada cinta penuh kemenangan untuk mengisi suasana hati yang terluka di saat tiba-tiba.Riak air dari Danau Bratan mengalir saja dengan tenang dan tersandung ke tepian menjuntai kaki-kaki mereka yang sedang terbahak.Atap pura yang tinggi menandakan kokohnya pertahanan Bali masa itu dan kini. Angin yang datang dari Gunung Bedugul membawa kesejukan dan kehangatan dalam pelukan sekali kecup.

pura ulun danu bratan
Bersama harum bunga wisatawan mengelilingi Pura Ulun Danu Bratan dengan nyaman dan damai – Photo by Bai Ruindra
pura ulun danu bratan
Caption area yang bersih dan rumput berbangga diri tanpa ada yang injak – Photo by Bai Ruindra
Ini jalan setapak yang romantis apabila berdua saja dengannya – Photo by Bai Ruindra
pura ulun danu bratan
Sepasang patung ini melambangkan romantisme yang nyata di Pura Ulun Danu Bratan, Bali – Photo by Bai Ruindra
Fokus ke dia yang manja, mau saya duduk dipangkuannya namun Sandi dan Pandu meledek sampai nyali saya tenggelam tiba-tiba – Photo by Bai Ruindra
pura ulun danu bratan
Taman bunga yang tertata rapi di Pura Ulun Danun Bratan, Bali – Photo by Bai Ruindra
Saya yang bandel menginjakkan rumput hijau untuk mendapatkan foto bunga mekar ini – Photo by Bai Ruindra

Ke mana mata saya memandang tak ada kantong plastik maupun botol bekas minuman berserak. Selama mutar sana-sini bersama dua jagoan blog itu, saya bahkan tidak melihat tanda-tanda “dilarang buang sampah sembarangan” sekecil apapun.Mungkin karena saya terlena dengan Pura Ulun Danu Bratan atau memang tidak ada lagi peringatan semacam itu karena sudah sama-sama tahu bahwa kebersihan itu sebagian dari iman!

Kebersihan sebagian dari iman memang diajarkan dalam Islam. Namun wisatawan dari berbagai daerah bahkan luar negeri yang nonmuslim mungkin saja memiliki makna yang berbeda.Di mana-mana bersih. Di mana-mana orang mengantongi plastik bekas makanan maupun botol minuman. Di mana-mana rumput hijau itu tak ada yang injak.Orang-orang taat pada peraturan untuk melintasi jalan setapak permanen yang dibentuk sedemikian rupa sehingga tak ada halangan untuk menginjak rumput.

Saya telah sampai ke Pura Ulun Danu Bratan yang bersih dan nyaman. Bangganya luar biasa karena kemudahan dari ngeblog. Kamu yang belum sampai ke sana, bermanis manjalah pada doa dan cita-cita serta usaha, suatu saat panggilan itu pastilah ada.

pura ulun danu bratan
Tiba-tiba saja kami bertiga memotret seorang cewek bule yang memengkur kepala menghadap Danau Bratan. “Jangan loncat ke sana, Kak!” – Photo by Bai Ruindra

Namanya Jalan-Jalan tentu saja berbuah kenangan yang tak terlupa, di sini adalah kebersihan yang benar-benar memancarkan keindahan Indonesia dari berbagi sisinya. Tempat ini sangat layak untuk masuk ke dalam perencanaan liburan nanti. Kapanlagi keindahan alam berpatri dalam kenangan panjang?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *