Perjalanan Panjang Nokia Sukses Kemudian Bangkrut

perjalanan panjang nokia sukses

Perjalanan Panjang Nokia Sukses Kemudian Bangkrut – Perjalanan panjang Nokia untuk bangkit setelah bangkrut. Tak mudah bagi Nokia melawan ASUS, OPPO, Vivo, Samsung, bahkan Xiaomi yang memiliki inovasi terbaik dan harga murah.

Perjalanan Panjang Nokia Sukses Kemudian Bangkrut

Nokia menempuh jalan sangat berliku untuk dapat meraih kembali singgasana. Tentu kita masih ingat saat Nokia merajai setiap lini ponsel dunia. Nokia menguasai dunia dengan beragam produk yang sangat “maju” pada masa itu.

Dekade yang cukup panjang untuk sebuah brand berjaya. Tak hanya itu, produk Nokia dikenal sebagai salah satu ponsel yang tangguh dalam berbagai definisi sehingga wajar pada eranya di mana-mana orang memakai produk ini. Bahkan, Nokia bisa disebut sebagai ponsel tahan banting, di badai maupun hujan lebat sekalipun!

Saya termasuk salah seorang yang memakai produk Nokia. Baik itu ponsel konvensional – pesan singkat dan telepon saja – sampai ke produk yang mewah prodeo 2004 ke atas.

Nokia Punya Produk Lawas Terbaik sampai Kini

Nokia 6600 merupakan salah satu produk “smartphone” yang cukup gagah sebelum lahir tipe-tipe lain yang kemudian menjadi sangat populer.

Nokia menerjunkan produk ke semua elemen sehingga merek ini benar-benar disegani oleh kawan maupun kawan. Nokia tidak main-main dalam melahirkan produk walaupun itu dalam skala besar.

Buktinya produk Nokia cukup tangguh untuk diadu dengan produk-produk lain yang pernah melawan Nokia pada masa itu dan benar tenggelam sampai sekarang.

Kedigdayaan Nokia mulai pudar saat gempuran iPhone dari Apple.Inc dan jajaran Android dari produsen Asia seperti Samsung, LG, HTC, Sony lalu ke saat ini Xiaomi, Asus, Oppo dan lain-lain.

Nokia sangat pongah melihat pangsa pasar dengan melawan arus, menggunakan sistem operasi Microsoft yang nggak banget bagi saya karena berbagai alasan. Sistem operasi ini akhirnya tunggang-langgang melawan iOS dan Android karena interface kurang menarik dan kekurangan lain.

Nokia tetap ngotot nggak mau pakai Android seakan-akan sistem operasi milik Google.Inc ini tak lain “anak bawang” yang nggak selevel dengan mereka. Kenyataan berkata lain saat Samsung berjaya yang diikuti oleh produsen lain dengan menghadirkan produk Android dengan kekuatan lebih dahsyat.

Android menggempur dengan segala segmen, seperti Nokia pernah bermain dulu. Namun Nokia begitu egois dan mempertahankan produk kelas premium dengan sistem operasi berjalan di tempat sampai saat ini.

Harga yang mahal kemudian membuat produk Nokia Lumia nyungkep ke genggaman Microsoft. Microsoft yang “sepertinya” ingin membangun brand sendiri dengan nama besar Nokia tidak lantas bisa bangkit dengan seketika. Nama besar Microsoft boleh saja menang untuk urusan sistem operasi komputer, namun belum kuat untuk smartphone.

Nokia Bangkrut Tak Bisa Kembali Jaya

Satu orang paling penting yang menggusur Nokia dari kerajaan ponsel dunia adalah Stephen Elop. Pada masa kepemimpinannya, Elop sama sekali tidak mau berpaling ke Android dan keukeh menggunakan Windows Phone.

Nama Nokia tamat sudah begitu Elop pindah haluan ke Microsoft setelah lini ponsel dijual. Sebagaimana diketahui, sebelum menjabat sebagai CEO Nokia, Elop merupakan kepala bisnis Office di Microsoft. Sebuah sabotase diciptakan oleh Microsoft – katakanlah demikian – untuk membuang Nokia dari tahtanya.

Nokia Pindah Ke Microsoft Tetap Gagal Produk dan Bersaing

Bisnis Microsoft Lumia tidak kunjung membaik dan bisa dikatakan brand ini tidak menjual walaupun di bawah nama besar Microsoft.

Perusahaan milik Bill Gates ini akhirnya menyerah dengan kembali menjual Nokia ke perusahaan China, Foxconn, yang dikenal sebagai produsen yang memproduksi produk-produk Apple, iPhone dan iPad. Mulai Mei 2016, unit bisnis ponsel Nokia akan beralih ke FIH Mobile (Foxconn) yang berdomisili di Taiwan.

Sebuah angin segar muncul seketika Nokia mengumumkan bahwa hak paten maupun merek dari Nokia telah diberikan kepada perusahaan HMD Global.

FIH Mobile dan HMD Global sejatinya telah bekerja sama untuk meminang Nokia dari tangan Microsoft senilai Rp. 4,6 triliun. Harga yang fantastis untuk kembali meraup keuntungan di bawah nama besar Nokia.

Nokia Made In China Bisa Kembali Bangkit?

Mampukah Foxconn meracik kembali Nokia menjadi brand besar? Tentu ini mimpi buruk untuk produsen lain. Nokia adalah ikon dari segala lini “smartphone” sejak dulu.

Apa yang tidak terpikirkan selalu ada di produk terbaru dan tercanggih Nokia. Biar sekalipun iPhone dikatakan sebagai generasi paling populer dalam mengandalkan layar sentuh, misalnya, Nokia jauh hari telah memulai.

Suksesor Nokia yang nggak mungkin dilupa antara lain Nokia 8110, Nokia 9000 Communicator, Nokia E seri yang fenomenal sampai kelas teri seperti Nokia 3310, Nokia 1100, yang laku bagai kacang goreng di pasaran dunia!

– Kami akan mencari rekanan yang sesuai. Kami hanya merancang mereka (ponsel) dan melisensi brand!” – Rajeev Suri, CEO Nokia dikutip dari Kompas.com.

Penantian yang panjang bagi Nokia untuk kembali meraih tahta di kerajaan ponsel dunia yang dipegang oleh Samsung. Duet maut ini akan berjalan tidak seimbang walaupun nantinya kedua produk akan dirakit di Asia.

Samsung memegang kendali cukup kuat untuk menghalau Nokia bangkit. Nokia tidak boleh terlena dengan kelas primium seperti yang telah terjadi sebelumnya. Produk Nokia akan kembali bangkit, berbeda dengan BlackBerry yang tenggelam dengan mudah dan mempertahankan ponsel kelas atas walaupun tak ada yang lirik, karena tahta Nokia masih mempunyai nyali cukup besar.

Nokia dikenal sebagai produk “tahan banting” di tengah-tengah masyarakat. Produk Nokia murah sekalipun dengan sistem operasi Android akan menganjal produk-produk lain. Jika, Nokia mempertahankan etika yang pernah mereka bangun di era keemasan dulu. Kunci sukses Nokia ke depan, buatkan smartphone Nokia dengan kemampuan gahar dan harga murah. Mungkin atau tidak mungkin, Foxconn akan menjawabnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *