Siapa sih yang tidak tergoda untuk bermain game? Perkembangan teknologi sangat menentukan hal ini. Di mana penetrasi smartphone dan jaringan internet cukup membaik. Bahkan, persebaran internet bisa disebut sudah merata di Indonesia.
Game online saat ini adalah permainan yang menggiurkan. Tiap orang yang mempunyai smartphone tentu akan meluangkan waktu mereka untuk bermain game. Bisa jadi untuk mengisi waktu senggang atau mencari uang.
Sah-sah saja jika kamu bermain game. Namun perhatikan waktu agar tidak salah langkah. Ada cara agar bermain game aman untuk kantong dan waktu kamu. Di satu sisi kamu bisa berhemat, di sisi lain pekerjaan kamu tidak terganggu.
Apa yang mesti kamu lakukan jika sudah mengenal game?
Atur Waktu Bermain dengan Baik
Jika kamu seorang pelajar, maka dahulu sekolah terlebih dahulu. Jika kamu seorang pekerja, utamakan deadline pekerjaan atau jam kerja di kantor jangan sampai terbengkalai.
Seseorang yang menghargai waktu dirinya paham betul bahwa yang dilakukan akan sia-sia jika tidak ada feedback. Bermain game di waktu tertentu memang bermanfaat misalnya mendapatkan uang lebih atau rekanan, tetapi apabila memangkas waktu belajar dan bekerja maka semua akan tidak berguna.
Profesi sebagai gamer sejati akan profesional jika kamu memang fokus ke sini saja. Artinya penuh waktu kamu bekerja sebagai gamer dan mendapatkan penghasilan tetap bulanan dari ini. Namun jika bermain game cuma dapat ratusan ribu dalam sebulan, mending kamu pikirkan lagi apakah ini akan menjadi profesi kamu atau cuma untuk mengisi waktu luang.
Nah, jika kamu memang menganggap sebagai pengisi waktu luang dan cuma menguras tabungan beli ‘level’ mending atur waktu bermain. Kapan itu, tentu kamu sendiri yang paham.
Jika kamu seorang pelajar, waktu senggang adalah selepas dari proses belajar mengajar di sekolah. Jika kamu seorang pekerja, waktu itu tentu sepulang kerja. Namun, jangan lupa waktu bersama keluarga bisa terpangkas juga yang berakibat keretakan rumah tangga.
Efek game memang banyak namun jika kamu bisa meluangkan waktu lebih baik, bisa saja kamu bersenang-senang dengannya.
Jangan Sampai Diperbudak oleh Game
Kita tahu beberapa orang saat ini sudah diperbudak oleh game. Waktu belajar dijadikan waktu bermain game, waktu bekerja juga adalah main game. Yang akan kamu rasakan akibatnya tentu dikeluarkan dari sekolah atau dipecat dari pekerjaan.
Saat bermain game memang tidak merasakan pengaruh apa-apa. Yang kamu rasakan adalah memacu adrenalin agar terus menang dan mencapai level tertinggi sesuai yang diinginkan.
Kamu akan terus bermain, dipaksa beli, diajak ke klub tertentu, ganti smartphone ke yang lebih bagus, bahkan rela mencuri uang untuk memenuhi kebutuhan. Dan yang lebih parahnya adalah berbohong kepada orang tua, guru, rekan kerja dan bahkan pasangan kamu sendiri.
Inilah masa kamu merenungkan masa depan itu. Apakah sudah diperbudak oleh game atau belum. Ingat satu hal, tidak selamanya game itu akan memberi kamu makan, malah sebaliknya, kamu yang akan memberi makan game yang kamu mainkan.
Hindari Umpatan Saat Main Game
Anak-anak yang sering main game akan berkata kasar, mengumpat dan bahkan emosian. Karakter dalam game akan mempengaruhi kebiasaan mereka secara keseluruhan. Makin sering dilakukan akan menjadi kebiasaan.
Tak heran memang, beberapa anak sekolah yang saya jumpai mengeluarkan kata ‘fuck’ atau ‘anjing’ dalam kebiasaan bukan karena kesal berbicara. Namun, anak-anak yang suka main game ini adalah mereka yang penuh kekesalan dalam hidupnya. Sebentar-sebentar akan kesal, emosian dan marah dengan kalimat yang tidak enak didengar.
Kenapa mereka suka mengumpat? Tentu karena ekosistem dalam game membangun karakter mereka demikian. Inilah yang harus dihindari. Kamu boleh bermain game tetapi bukan berarti kamu boleh menjadi karakter dalam game yang sok-sok keren dengan kata-kata umpatan.
Perhatikan Tabungan Jangan Ludes
Tabungan kamu jangan sampai ludes ya. Ingat satu hal, masa depan kamu bukan saat bermain game tetapi setelah itu. Apakah setelah lulus sekolah, memiliki pasangan dan keluarga. Kehidupan dalam game yang menghabiskan waktu banyak dan uang adalah percuma yang akan kamu sesali.
Main game jangan sampai mengeluarkan semua isi tabungan. Main secukupnya jangan sampai menumpuk utang. Main sesanggupnya saja jangan sampai mencuri.
Tabiat ini yang kemudian dibentuk oleh game yang benar-benar harus kamu hindari. Jika sudah mendapatkan musibah setelah terlena dalam game, kamu tidak bisa kembali lebih baik.
Misal saja, kamu dikeluarkan dari sekolah karena bermain game saat belajar. Kamu akan dicap sebagai siswa nakal meskipun nilai kamu lumayan bagus. Saat kamu dikeluarkan dari pekerjaan karena lalai, tidak ada rekomendasi untuk masuk ke kantor lain.
Jika demikian, siapa yang rugi? Kamu tentu harus membangun usaha dari bawah agar orang mau menerima keberadaan kamu kembali.
Main game memang menyenangkan dan tidak salah selama kamu paham betul jalurnya. Apakah kamu mau ikuti aturan bermain ini atau cukup mempertahankan keegoisan dalam diri agar terus menang melawan kawan? Silakan kamu tentukan pilihan itu mana yang terbaik.
Leave a Reply