Jangan Ngaku Calon Mahasiswa Informatika Kalau Belum Pakai ZenBook – Kayaknya jadi mahasiswa teknologi informasi itu keren sekali. Mungkin itu yang ada di benak anak-anak sekolah yang saya bimbing ketika mendaftar SNMPTN, dan SBMPTN.
Dunia yang berubah, efek kekinian juga menjadi faktor mungkin. Apa yang menjadi tren saat ini adalah bekerja dengan laptop, meskipun tidak menjaga pegawai kantoran, maupun pegawai pemerintah.
Daftar Isi
Saat Saya Belajar TI Secara Otodidak
Saya sendiri tidak bisa menyebutkan alasan mengapa harus memilih Teknologi Informasi – beberapa kampus menulis Informatika untuk jurusan ini, dan bahkan Ilmu Komputer. Saya sendiri belajar komputer – meski masih belum profesional – adalah dengan otodidak.
Pernah mengikuti les ketika sekolah menengah, tetapi hanya bisa mengoperasikan Microsoft Office saja. Itu pun cuma mahir Word standar, Excel secuil, dan Power Point cuma selintas. Internet yang menjadi kebutuhan penting saat ini saya ‘tahu’ ketika duduk dibangku kuliah.
Boleh disebut ketinggalan zaman, tetapi di 2004 internet masih baru banget di Aceh. Saya pun mulai terbiasa dengan layanan chat populer tanpa tahu orang, MIRC, dan Yahoo! Messenger yang menjadi kenangan manis sampai hari ini.
Jadi mahasiswa ilmu keguruan membuat saya tidak terlena cuma belajar ilmu mendidik saja. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Alumi kami – dan lulusan universitas lain – sebagain ada yang ‘cuma’ menjadi guru honorer, dan yang beruntung mungkin bisa bekerja di bank, syukur sekali jika lulus pegawai negeri.
Saya mengambil kondisi ini dengan sigap. Tidak mungkin saya cuma mengandalkan ijazah guru tanpa bekal yang cukup. Saya belajar lagi komputer perlahan-lahan.
Ini akan menjadi bekal yang berarti.
Karena dunia pasti akan berubah!
Saya lebih sering menghabiskan waktu di warung internet – waktu itu populer sekali. Pengetikan biasa yang masih seperti kambing naik tangga mesti diasah kembali. Mengetik 10 jari pun perlahan-lahan pandai sendiri.
Tidak. Saya nggak mungkin cuma bermain dengan Microsoft Office semata. Internet yang berkembang pesat, dari MICR ke Yahoo! Messenger, lalu beralih ke blog keren waktu itu, Multiply. Dan tak kalah seru adalah Friendster yang kemudian ‘dihancurkan’ kejayaannya oleh Facebook.
Semua menjadi hal yang seru untuk dipelajari.
Saya belajar banyak pada sebuah komputer pada kawan sejurusan yang sudah mahir, pada mereka yang sekali kenal di warung internet, dan pada orang yang saya kenal melalui MIRC yang beralih ke Yahoo! Messenger.
Ada yang lucu, saya sangatlah awam ketika ada kawan mengajak chatting dengan kawannya yang lagi kuliah di Kairo. Saya pikir mengandalkan MIRC tetapi YM. Video call yang keren seperti saat ini sering kita lakukan. Telepon melalui YM yang jernih suaranya dengan kawan yang sedang kuliah di Amerika Serikat.
Tampaknya seru sekali.
Lantas, bermain Multiply denga curahan hati galau penuh arti ketika sudah bergabung dengan Forum Lingkar Pena.
Dunia kepenulisan yang digabung dengan perkembangan teknologi inilah yang saya rasakan dampaknya sekarang ini. Di kemudian hari saya belajar Adobe Photoshop meskipun sangat tidak mahir, belajar editing video di Adobe Premiere, dan berlanjut ke teknologi mutakhir saat ini seperti Canva maupun sejenisnya yang bisa dikerjakan berkat peka terhadap teknologi.
Jadi mahasiswa TI itu tampaknya keren. Saya rasa itu benar. Mungkin jika waktu kuliah dulu ada jurusan serupa saya akan ke sana saja. Passion yang dipadu dengan perubahan zaman sangatlah keren sekali.
Sekarang dunia menulis selain blog adalah internet wadahnya. Kamu pasti mengenal Wattpad yang populer itu, sekarang ada saingannya seperti Kwikku, maupun KBM. Aplikasi novel yang membuat beberapa penulis terkenal dari karya sampai buku difilmkan.
Dunia TI benar-benar keren kalau diselami. Dalam beberapa tahun ke depan mahasiswa TI akan terus dicari untuk memasarkan produk, mengurus pernak-pernik perkantoran di dunia maya, soal jaringan komputer lokal maupun mengenai urusan kecil lain yang ada di lapangan.
Keuntungan saya belajar teknologi informasi sejak dini adalah ketika mengurus ujian di sekolah. Dari Ujian Nasional yang sudah dihapus, ujian sekolah yang sekarang mengandalkan CBT menggunakan smartphone, sampai olimpiade yang semua terkoneksi dengan internet ataupun jaringan lokal.
Dan, ini tentu saja tidak bisa dikerjakan oleh guru yang bekalnya cuma ijazah keguruan sesuai yang tertera di selembar kertas.
Tren Mahasiswa TI
Jadi tren karena dibutuhkan banyak orang. Sekarang ini lembaga mana yang nggak membutuhkan tenaga TI? Baik lembaga swasta maupun pemerintah, dari tingkat desa sampai ke pusat pemerintahan sangat mengandalkan orang profesional di bidang TI untuk kebutuhan harian.
Tenaga TI ibarat nasi gurih yang makin dimakan makin enak. Di mana nggak semua orang sabar belajar komputer dengan teliti, paham seluk-beluk. Nggak cuma paham segitu saja lantas lupa dan sering bertanya.
Ingat. Kawan kamu bukanlah ‘asisten’ yang tiap saat harus duduk di samping saat sedang mengerjakan sesuatu dengan komputer. Nggak salah jika sedang diajari mencatat dengan baik jika tidak sanggup merekam.
Kesalahan fatal orang belajar komputer adalah lupa!
Software ‘rusak’ cukup instal ulang. Hardware kenapa-kenapa, karena kamu tidak telaten menjaga perangkat elektronik. Laptop maupun smartphone saja, rusak karena tidak dipakai bukan karena sering dipakai.
Mahasiswa TI yang makin ‘ramai’ karena kebutuhan itu tadi. Kamu kerja di bank, yang ditanya pertama sekali adalah mampu bekerja dengan Microsoft Office dan Internet. Belum lagi kalau kamu melamar ke perusahaan multinasional seperti ASUS. Otomatis kemampuan TI kamu adalah nomor satu!
Ramai-ramai orang memilih jurusan TI dengan alasan ingin sukses di masa mendatang. Ahli TI dalam 5 tahun ke depan masih dibutuhkan. Kamu yang cepat bergerak untuk perubahan ini tentulah golongan yang berhasil.
TI memang menjadi tren tetapi dalam 10 tahun ke depan perubahan tetap ada. Saya sendiri nggak pernah terpikir bahwa Friendster bisa dikalahkan oleh Facebook. BlackBerry juga nggak akan pernah menyangka akan terlempar ke bawah kolong sebab keegoisan mereka meremehkan Android.
Kamu yang sedang mengambil kuliah di bidang TI atau baru saja lulus SNMPTN, jangan cuma sebatas mengerti sedikit rumus HTML, atau cuma andal dalam Excel tetapi AutoCad malah nggak bisa. Kamu harus membangun kreativitas dan lebih giat berinovasi jika ingin sukses dan bermodal nekat seperti pencipta Google Larry Page maupun otak dibalik suksesnya media sosial, Mark Zuckerberg.
Ahli TI adalah kamu yang bisa diandalkan, dan tentu menggunakan ASUS ZenBook untuk membantu pekerjaan!
Pilih Saja Zenbook Pro Duo 15 OLED (UX582)
Zenbook Pro Duo 15 OLED (UX582) bisa saya sebut kejutan manis untuk mereka yang saat ini sedang kuliah di TI maupun sudah lulus. Anak-anak TI butuh senjata yang lebih tajam dan berkelas, tidak dengan ‘parang’ tumpul karena sama sekali nggak bisa bertempur.
Tiap hari makanan anak TI adalah internet, HTML, aplikasi Adobe, sesekali membuka Word untuk menyelesaikan laporan. Senjata anak TI adalah laptop yang tidak saja manis tetapi gahar pastinya. Jika laptop ‘biasa’ saja dipastikan kuliah kamu akan tersendat-sendat.
Jangan sampai itu terjadi!
Desain Laptop yang Mewah
ASUS tentu bangga mengenalkan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582). Ada fitur ErgoLift Hinge yang memungkinkan layar bisa dibuat pada kemiringan tertentu. Sistem pendingan AAS+ dari laptop gaming ROG membuat laptop ini lebih optimal, lebih dingin dan tentu saja sangat nyaman selama pemakaian.
Warna Celestial Blue sangatlah elegan untuk laptop mewah ini di mana bodinya terbuat dari magnesium aluminium alloy. Logo ZenBook dibagian belakang adalah tampilan yang dinantikan dalam kemewahan dan betapa eksklusifnya laptop ini.
ASUS menghadirkan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) dalam bobot yang cukup ringan yaitu 100 gram dan lebih tipis yaitu 2,5mm. Cukup baik untuk sebuah laptop masa depan kamu.
Laptop yang memiliki Dual Screen atau ScreenPad Plus adalah ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) ini, seperti pendahulunya. Layar kedua ini tentu menarik untuk beragam kebutuhan. Nah, yang keren adalah layar kedua ini bisa terangkat membentuk sudut 9,5 derajat berkat fitur Active Aerodynamic System Plus (AAS+).
Tampil keren dan mewah adalah ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) selain membantu pekerjaan lebih cepat dan hemat waktu. Nggak mungkin anak TI menolak laptop terbaik begini.
Nggak cuma desain yang berbicara atas kerennya tetapi performa juga sangat mumpuni. Jadi nggak cuma keren-kerenan saja sedangkan fitur minim. ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) memiliki fitur yang akan membuat kamu terpana.
ScreenPad Plus sebagai Pembeda dengan Laptop Kelas Atas Lain
ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) tak lain laptop yang menggunakan ASUS OLED display (rasio layar 16:9 dengan resolusi 4K). Laptop ini memiliki dua layar atau Dual Screen yaitu layar utama 15 inci dan layar kedua yang terletak di atas keyboard.
ScreenXpert 2.0 adalah software khusus untuk ScreenPad Plus di mana fungsinya adalah untuk menunjang produktivitas. Yang menarik terdapat fitur Control Panel untuk mengatur program khusus seperti Adobe. Tentu saja, Photoshop, Lightroom, After Effect maupun Premiere Pro akan terbantu berkat ScreenXpert 2.0 ini.
Ketika Control Panel diaktifkan, antarmuka kontrol langsung terhubung dengan Adobe yang sedang dijalankan. Pengguna dapat mengatur kustomisasi pada kontrol ini untuk memilih jenis antarmuka yang sesuai maupun mengatur fungsinya.
Layar kedua dari ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) sangat membantu banyak pekerjaan. Di mana saat ini multitasking menjadi hal yang lumrah. Dalam suatu waktu, kita dituntut untuk mengerjakan ini dan itu yang tidak mudah dikerjakan dengan satu layar utama saja.
Dual Screen pada laptop yang dijual dengan harga Rp42.999.000 untuk Core i7/Win 10 Home + OPI, dan Rp50.999.000 untuk Core i9/Win 10 Pro, mampu menghadirkan sensasi berbeda saat kamu menggunakannya. Siapa yang tidak tergiur. Belum lagi bicara spesifikasi yang berada di kelas atas!
Performa Terbaik untuk Laptop Mewah
Selintas, ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) adalah laptop yang keren dari fisiknya. Namun tidak demikian, ASUS membekali laptop ini dengan prosesor yang kuat dan kekinian. Adalah High Performance 10th Gen Intel Core Processor dengan varian tertingginya menggunakan Intel Core i9-10980HK yang memiliki konfigurasi 8 core dan 16 thread. Bisa dipastikan kalau laptop ini akan sangat kencang!
10th Gen Intel® Core™ i9 processor dipadu dengan Layar ASUS OLED adalah terbaik di atas terbaik untuk konten kreator. Tipe layar didukung oleh chip grafis terbaru NVIDIA GeForce RTX 3070 yang memungkinkan tampilan layar makin memukau.
ASUS tidak tinggal diam dalam menyiapkan laptop terbaik dari masa ke masa. Laptop ini dibekali RAM DDR4 dengan kapasitas 32GB yang membuatnya makin kencang dalam bekerja. Media penyimpanan adalah M.2 NVMe PCIe SSD 3.0 dengan kapastitas 1TB. Ini adalah bagian yang terpenting untuk memacu performa makin ke atas awan.
Hasil benchmark performa ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) yang menggunakan prosesor Intel Core i9-10980HK, chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3070, RAM 32GB, dan SSD 1TB, dapat dilihat pada grafis ini.
Daya dukung lain untuk istimewanya ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) adalah dua port Thunderbolt 3 dengan interface USB Type-C. Port Thunderbolt 3 dapat mengirim data tinggi yang dipasangkan melalui perangkat eksternal. Port ini juga berfungsi untuk menghubungkan monitor beresolusi tinggi agar konten kreator makin nyaman bekerja.
Tidak berhenti di sini saja. WiFi 6 tak lain generasi terkencang untuk konektivitas melalui maya. ASUS juga menyiapkan teknologi WiFi Master yang memungkinkan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) dapat memilih access point dengan sinyal paling kuat serta stabil secara otomatis. Di mana pun kamu membuka laptop ini, koneksi akan tetap stabil meskipun ramai orang menggunakan WiFi di tempat tersebut.
Anak TI yang kerjanya adalah internet semata sangat terbantu dengan WiFi 6 ini dalam menyelesaikan tugas kuliah maupun bekerja nanti. Jangan tunggu lama-lama untuk mendapatkan laptop terbaik selagi masih ada waktu.
Laptop Terbaik untuk Advanced Creator
ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) boleh disebut sebagai laptop terbaik untuk advanced creator. Saya sudah sebut bahwa ASUS OLED adalah layar yang digunakan untuk laptop ini, tak lain sebuah teknologi layar komperhensif dari ASUS.
Zaman yang berubah, ASUS juga memberikan yang terbaik kepada visual laptop mereka. Kita tahu, konten kreator begitu banyak saat ini. Selain performa laptop, layar juga menjadi pertimbangan agar hasil editing lebih stabil.
Warna yang direproduksi oleh ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) sampai dengan 100% pada color space DCI-P3, setara dengan 1335 sRGB. Laptop ini dapat menampilkan warna lebih tajam dan akurat, serta kaya dengan rasio kontras sampai 1.000.000:1.
ASUS OLED mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display berkat reproduksi warna lebih akurat ini. Ini membuktikan bahwa panel layar ASUS menjadi rekomendasi bagi konten kreator. ASUS juga mendapatkan sertifikasi anti-flicker dan low-blue light dari TÜV Rheinland dan VESA DisplayHDR yang menegaskan bahwa ASUS OLED telah mendukung penggunaan teknologi HDR.
Layar megah adalah milik ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) karena aman untuk mata. Perlu diketahui bahwa ASUS OLED memiliki teknologi yang membuat emisi cahaya biru dapat dikurangi secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas warna yang ditampilkan.
Emisi cahaya biru merupakan salah satu penyebab kerusakan permanen pada mata. Emisi cahaya biru biasanya dikurangi melalui mode malam (night mode) namun hal tersebut membuat kualitas warna menurun dan tidak cocok untuk konten kreator.
Laptop yang cocok untuk Advanced Creator adalah ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582). Kamu akan mendapatkan pengalaman berharga selama bekerja dengan laptop ini.
Main Spec. | ASUS ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) |
CPU | Intel® Core™ i9-10980HK Processor 2.4 GHz (16M Cache, up to 5.3 GHz)
Intel® Core™ i7-10870H Processor 2.2 GHz (16M Cache, up to 5.0 GHz) |
Operating System | Windows 10 Home with Office Home & Student 2019 pre-installed
Windows 10 Pro |
Memory | 32GB DDR4
|
Storage | 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 x4 SSD |
Display | Main Display 15,6″ (16:9) OLED 4K UHD (3840 x 2160), 440 nits, 100% DCI-P3, NanoEdge Display, Touchscreen, PANTONE® Validated display, TÜV Rheinland eye-care certified display, VESA Display HDR ScreenPad Plus 14” (3840 x 1100) IPS touchscreen |
Graphics | NVIDIA® GeForce® RTX 3070 |
Input/Output | 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x Thunderbolt™ 3 supports display output, 1x HDMI 2.1, 1x 3.5mm Combo Audio Jack |
Camera | HD camera with IR function to support Windows Hello |
Connectivity | Intel Wi-Fi 6(Gig+)(802.11ax)+Bluetooth 5.0 (Dual band) 2*2 |
Audio | Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified |
Battery | 92WHrs, 4S2P, 8-cell Li-ion |
Dimension | 35.98 x 24.92 x 2.15 ~ 2.15 cm |
Weight | 2,34 kg |
Colors | Celestial Blue |
Price | Rp42.999.000 (Core i7/Win 10 Home + OPI)
Rp50.999.000 (Core i9/Win 10 Pro) |
Warranty | 2 tahun garansi global |
Simpulan dan Rekomendasi
ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) adalah laptop ASUS dengan layar OLED. ScreenPad Plus menjadi keunggulan yang dipamerkan oleh laptop kencang ini. Untuk kamu yang mengaku konten kreator wajib tahu bahwa kamera laptop ini memiliki fitur facial recognition dan terhubung dengan fitur Windows Hello.
Teknologi lain dari kamera ini adalah IR Camera Algorithm yang dapat membuat penggunanya tetap jelas terlihat saat video conference di berbagai situasi pencahayaan. Ini tak lain pengembangan yang berarti di zaman serba online, seperti belajar maupu bekerja menggunakan video conference.
AI Noise Cancelling adalah fitur yang akan meredam suara bising dari lawan bicara sehingga sangat jelas saat online conference yang kita tahu sangat bergantung kepada jaringan internet. Suara bising di sekitar kita juga dapat diredam dengan baik sehingga bisa fokus pada apa yang sedang dikerjakan. Fitur kecerdasan buatan ini mendukung mikrofon eksternal yang membuat perekaman suara lebih baik.
Sudah menentukan pilihan laptop mana yang akan dipilih? Pastikan kamu membubuhkan kode voucher ASUSBAIRUNDR150K untuk pembelian di https://bit.ly/37HJFMS.
Leave a Reply