Lestarikan cantikmu

Lestarikan Cantikmu dalam 2 Jam Melalui Diskusi Online

Lestarikan cantikmu? Penting banget barangkali bagi sebagian besar wanita, dan pria juga menginginkan wanitanya terlihat anggun luar dan dalam. Pada dasarnya, terlihat cantik itu mudah dan praktis. Cukup oleskan make-up lalu berpakaian indah dengan semprotan parfum sedikit. Namun, tidak selamanya definisi cantik selalu demikian.

Cantik tentu cantik saja. Tidak usah berlebihan sampai harus mempermak wajah dengan operasi plastik; selain biaya mahal juga menentang pemberian Tuhan. Jadi, apa yang telah diberikan ini sebaiknya dijaga saja dengan semampu kita.

Yang salah adalah tidak menjaga pemberian ‘cantik’ ini dengan mandi tidak pakai sabun, tidak sikat gigi, tidak keramas dengan shampoo, maupun tidak melakukan gaya hidup sehat. Semua persoalan cantik itu dimulai dari dirimu sendiri.

Mau atau tidak menjadi cantik?

Prinsipnya begitu saja. Apalagi kami sebagai pria ‘hanya’ menilai luar saja sebelum menelaah lebih jauh ke dalam. Bayangkan, kamu dengan tidak memakai deodoran berdiri di samping pria idaman, mungkin akan langsung ditinggalkan begitu saja. Atau, kamu mau kencan tetapi tidak mandi dan pakai pakaian rapi?

Masihkah ada yang mau? Tentu tidak. Kesadaran itu dimulai dari diri kamu sendiri. Operasi hidung jadi mancung atau mata tampak sayu, cuma mengeluarkan uang ratusan juga tapi percuma karena kamu kembali lagi ke dasar; yaitu cuek dengan penampilan luar dan dalam.

Bicara cantik barangkali butuh biaya lebih besar untuk konsultasi dengan dokter kecantikan. Namun, saya cukup 2 jam saja mengetahui soal cantik seorang wanita dalam #LestarikanCantikmu Online Blogger Gathering pada Jumat, 09 April 2021 Pukul 14.00-16.00 WIB di Zoom Meeting yang disponsori oleh Blogger Perempuan Network dan Live melalui kanal YouTube Lingkar Temu Kabupaten Lestari.

Dalam kesempatan ini, hadir sebagai narasumber Gita Syahrani selaku Kepala Sekretariat LTKL, Christine Pan selaku Segara Naturals, dan Danang Wisnu Wardhana yang merupakan Skincare Content Creator.

Seorang wanita tidak perlu gegabah dalam menyebut dirinya cantik. Perlu tahap demi tahap untuk sampai ke kecantikan alami ini. Salah satu proses menuju kecantikan alami itu adalah dengan menggunakan produk-produk kecantikan yang ramah lingkungan dan sosial.

Gita Syahrani, dalam bincang ringan siang itu membubuhkan catatan, “Suatu produk disebut ramah lingkungan dan ramah sosial jika keseluruhan proses produksinya mulai dari pengambilan bahan baku, formula, konsumsi, daur ulang kemasan hingga sistem pembuangan sampah, mengikuti prinsip ramah lingkungan dan ramah sosial,”

Memang tidak mudah untuk produk kecantikan yang sesuai harapan ini. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa beberapa produk kecantikan malah tidak bisa digunakan pada sebagian orang. Mereka yang memiliki kulit sensitif bisa berdampak buruk dari produk kecantikan ini.

Gita kemudian menggarisbawahi bahwa sebelum mendapatkan produk kecantikan atau skincare ini, ada baiknya memperhatikan beberapa hal. Untuk kualitas produk setidaknya harus mencapai 73,9%, harga produk sesuai budget dengan persentase 75,7%, bahan dalam produk dengan nilai tertinggi 91,5%, kemasan dan promosi mencapai skor 28%, lalu sertifikat halal dengan 55,5%, dan terakhir adalah review dari influencer dengan angka 48,3%.
Lestarikan cantikmuPertimbangan ini menurut Gita patut dipahami dengan baik oleh konsumen. Kadangkala hal kecil sekalipun bisa berdampak besar terhadap kulit pemakai di kemudian hari. Tanpa memperhatikan persentase dari kelayakan beli sebuah produk, dipercaya bahwa hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi. Setelah itu, kita akan membutuhkan biaya lebih besar untuk pengobatan.

Misalnya, kamu akan membeli produk sesuai yang diinginkan maupun dijabarkan tadi. Maka yang perlu kamu perhatikan kembali adalah dengan membaca label pada produk, apakah masih bisa dipakai atau sampai tanggal berapa produk tersebut masih berlaku. Hal ini tentu penting, tanggal yang sudah kedaluwarsa bisa berdampak pada pemakaian.

Hal lain adalah dengan mengenali bahan dari produk yang akan dibeli ini. Apakah aman untuk jenis kulit kamu atau tidak. Apakah bisa dipakai dalam waktu jangka panjang atau tidak. Bagaimana dengan pemakaiannya, apakah siang saja atau malam hari. Semua ketentuan itu harus memenuhi standar diri kamu sendiri.

Selain itu kamu bisa juga pahami komoditas asal dari produk yang akan dibeli, dan juga apa dampaknya setelah pemakaian. Gita menganjurkan untuk memilih produk yang lestari, agar lingkungan terjaga dengan baik.

Tidak sampai di sini saja, Gita membubuhi catatan penting bahwa setelah memakai produk ini kamu berhak untuk berbagi cerita kepada orang lain. Dari cerita ini, orang lain akan percaya bahwa produk yang dibeli ini layak pakai.
Lestarikan cantikmuTidak mudah memang membeli produk kecantikan. Tidak pula asal ambil ketika membeli di supermarket. Skincare yang baik untuk temanmu, belum tentu untukmu juga bagus.

Di sekitar kita, banyak sekali komoditas lokal yang bisa diandalkan untuk sebuah produk skincare. Gita yang selama ini berkecimpung di lingkungan ini menyebut kepala sawit, kopi, cokelat, lidah buaya, pegagan, madu dan coconut oil, sebagai bahan yang lengkap untuk diracik menjadi sebuah produk kecantikan.
Lestarikan cantikmuBahkan, zaman dulu orang tua kita memakai kopi untuk masker wajah maupun lidah buaya. Di kehidupan modern ini, kita bisa menemukan kopi maupun lidah buaya dalam bentuk sabun maupun masker wajah itu sendiri. Seiring berkembangnya teknologi, kemasan dan pemakaiannya juga tidak lagi tradisional.

Mari kita lihat produk ramah lingkungan dan ramah sosial seperti yang diceritakan oleh Gita Syahrani. Adalah Christine Pan dari Segara Naturals yang telah bekerja cukup keras untuk menghadirkan produk kecantikan ramah lingkungan.

Christine yang dulunya gemar traveling – sekarang tertahan karena pandemi – cukup tersakiti hatinya ketika melihat sampah berserakan di pantai. Cikal-bakal ini pula yang membuatnya ingin melakukan sesuatu agar lingkungan makin sehat.

Christine mulai menyadari, kemasan produk kecantikan yang selama ini ada di pasaran 50% darinya akan dibuang dalam 1 tahun. Yang lebih mengenaskan lagi, menurutnya adalah 91% dari kemasan ini tidak didaur ulang dan 79% berakhir di TPA. Maka dari itu, Christine bersama rekan-rekannya di Segara memilih untuk membuat kemasan yang ramah lingkungan dan masih bisa dipakai kembali.

Perjalanan Christine membuahkan hasil setelah perjuangan panjang dari tahun 2015. Perlahan-lahan, Segara Naturals menghadirkan produk yang ramah lingkungan dan sosial mulai dari sabun alami sampai shampoo batang. Di tahun ini, Christine, memiliki tekad kuat untuk mendapatkan sertifikat BPOM untuk produk miliknya.
Lestarikan cantikmuDalam bincang ringan ini pula, Christine menyebutkan bahwa dirinya dulu juga bukan pemakai produk alami ini. Perlahan-lahan mengubah pola pikir dengan membeli dalam jumlah sedikit sesuai kebutuhan yang kemudian menjadi ‘keenakan’ tersendiri.

Bagi Christine, lebih baik membeli produk yang sedikit ‘mahal’ daripada produk yang banyak di pasaran tetapi tidak bisa menjamin kesehatan pada sulit. Sejauh ini, Christine mengaku presenter berita Andini Efendi dan juga artis Nadine Candrawinata sebagai pelanggan tetap mereka.
Lestarikan cantikmuSegara Naturals memiliki banyak sekali produk, di antaranya Body Soap, Body Lotion, Deodorant, Shower Gel, Travel Soal, Lip Balm, Shampoo Bar, Conditioner Bar, sampai Normal Skin maupun Oily Skin.

Apakah semua orang berhak untuk memakai produk kecantikan? Danang Wisnu Wardhana yang merupakan Skincare Content Creator, memberikan catatan penting untuk ini. Danang menyebut kalau skincare sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan kulit manusia. Jadi, tidak mungkin dibiarkan begitu saja tanpa perawatan. Minimal dirawat oleh diri sendiri tanpa perlu ke salon kecantikan.

Danang menambahkan bahwa tiap orang berbeda jenis kulit. Saat membeli produk kecantikan juga mengacu kepada hal ini juga. Pertama pastikan memiliki sertifikat BPOM dan label halal. Kemudian baca komposisi dari produk yang akan dibeli untuk kemudian sesuai atau tidaknya dengan kulit.

Banyak masalah yang muncul kemudian adalah tidak sesuainya kulit dan skincare sehingga menyebabkan ruam atau bintik merah pada kulit. Orang yang demikian bukan tidak boleh menggunakan skincare, kata Danang, tetapi belum menemukan skincare mana yang sesuai untuk dipakai.

Skincare yang baik tentu saja tidak akan menimbulkan masalah pada kulit. Danang menganjurkan untuk memakai skincare yang ramah lingkungan dan sosial agar terhindar dari hal-hal yang merugikan kemudian hari.

Dalam 2 jam diskusi bersama blogger dan narasumber dari berbagai bidang, saya paham betul bahwa lestarikan cantikmu tidak cukup rebahan saja di rumah tetapi ada usaha lebih untuk mendapatkan itu semua. Demikian tutup moderator, Fransiska Soraya, di jam 4 sore lewat itu.

One response to “Lestarikan Cantikmu dalam 2 Jam Melalui Diskusi Online”

  1. Dedew Avatar
    Dedew

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *