Laptop Gaming Murah Terbaik untuk Ayunkan Pedang di Kompetisi Game Dunia – “Tiap malam, House Forrester hampir selalu pekat dan kelam. Sesekali, purnama datang dengan aungan binatang buas di mana-mana. Di setiap sudut adalah kemah-kemah berbentuk piramida sebagai ciri khas negeri ini. Di sekitar hanya pohon-pohon rimbun yang mengaburkan pandangan. Obor ada di mana-mana. Remang dan rasa takut menghantui ‘orang-orang’ dengan baju besi di sekujur tubuh. Gared Tuttle tak pernah melepas pedangnya meski hanya angin malam menusuk pori-pori!”
Laptop Gaming Murah Terbaik
Saya merasa, bagian dari cerita Game of Thrones ini menjadi sebuah kepiawaian gamer dalam menelusuri sudut di mana musuh bersembunyi. Games of Thrones menjadi salah satu game PC yang menarik perhatian yang kemudian diangkat ke layar kaca dengan judul sama.
Tokoh Gared Tuttle misalnya, mengantarkan kita kepada cerita-cerita melankolis, perjuangan, kerja keras dalam berlatih pedang, maupun trik-trik khusus sebelum menjadi petarung sejati. Di dalam game, sejatinya, hanyalah gamer yang berperan penting untuk menghadirkan Tuttle menjadi petarung yang unggul – berbeda dengan drama seri yang diatur oleh sutradara dan penulis naskah.
Main game nggak cuma butuh strategi tetapi gadget mumpuni agar tidak mudah kalah. |
Meskipun, sekarang ini gamer cenderung mengerakkan jari di atas layar smartphone tetapi penetrasi game PC tak pernah pudar. Jika di smartphone ‘semua’ orang bisa menjadi gamer, maka untuk PC tidak demikian. Gamer yang bermain game di PC hanyalah orang-orang tertentu saja.
Kita tak pernah lupa warung internet maupun rental game, walaupun telah pudar masih tetap jadi incaran. Cuma lima ribu rupiah saja, dalam satu jam bisa bermain satu atau dua game. Konsol game lebih menarik digerak-gerakkan daripada jari di atas layar kaca. Layar lebih besar juga menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga, beberapa produsen dengan penuh percaya diri melahirkan laptop-laptop seri gaming yang dekat dengan gamer.
Profesi Gamer Juga Bisa ‘Kaya Raya’
Ada cerita yang menyebut bahwa profesi gamer sama sekali tidak menjanjikan. Gamer hanya membuang-buang waktu, tenaga dan uang. Gamer hanya memanjakan hobi mereka semata dengan melupakan tugas dan tanggung jawab.
Namun, bicara gaming untuk saat ini tidaklah hanya dilihat dari satu arah semata, tidak boleh hanya menggunakan satu kaca dari kacamata tebal itu, tidak selalu bicara soal kesenangan, tidak memberikan vonis yang melulu sangat merugikan mereka yang telah mendapatkan banyak keuntungan dari sekadar hobi.
Gaming memang untuk menikmati hidup saja, tetapi gaming menjadi profesi jika diseriuskan dengan benar, punya trik sampai memiliki tim. Jika kamu mau menjadi seorang pemain bulutangkis terhebat, maka kamu harus memiliki klub bukan? Maka, untuk menjadi seorang gamer di zaman internet ini masuk klub atau punya tim juga termasuk nilai jual tinggi.
Fenomena gamer ‘kaya raya’ bukan saja isapan jempol belaka. Kompetisi game dalam skala nasional maupun internasional telah banyak sekali digelar dengan hadiah menggiurkan. Salah satu kompetisi game bergengsi adalah Counter Strike: Global Offensive (CSGO) yang dikembangkan oleh Valve Corporation dan Hidden Path Entertainment.
Game perang ini sangat terkenal dikalangan gamer. Di Indonesia sendiri adalah Tim nxl yang telah berhasil meraih penghargaan tingkat nasional dan dunia. Keseriusan tim ini ditandai dengan gaming room tersendiri untuk berlatih, mengasah kemampuan dan menghadirkan trik-trik khusus agar menang kompetisi. Kompetisi game CSGO tingkat internasional sendiri memperebutkan hadiah uang tunai sebesar USD 128.000 atau setara dengan Rp 1,7 miliar.
Raih Kemenangan, Mainkan Game dengan Laptop GaharTim Indonesia bukan cuma dari CSGO semata. Game yang serupa namun lebih ringan adalah Point Blank. Kamu tidak membutuhkan laptop dengan spesifikasi tinggi untuk memainkan game tersebut. Faktor ini pula yang membuatnya digandrungi anak-anak muda Indonesia.
Dalam ajang Point Blank Internasional Competition (PBIC) 2016 di Central Word, Thailand, setidaknya 13 tim dari Indonesia bertarung. Kompetisi ini memperebutkan hadiah USD 50.000 atau setara dengan Rp 66 juta.
April 2018 menjadi bulan gaming Indonesia di mana Indonesia Games Championship (IGC) 2018 digelar. IGC 2018 sendiri dilaksanakan oleh Dunia Games dengan dukungan dari sponsor lain. Kompetisi game terbesar di negara kita ini mempertandingkan Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dan casual game.
Gamer yang berkompetisi bisa memilih antara PC atau mobile. Game yang dipertandingan untuk kategori PC adalah Defense of The Ancients (DOTA) 2, sedangkan untuk kategori mobile adalah Mobile Legends (ML), Vainglory dan Arena of Valor (AOV). Selain itu, juga terdapat kategori perorangan dengan game LINE Let’s Get Rich. Total hadiah diperebutkan adalah Rp 600 juta untuk semua kategori.
Bukankah profesi gamer sudah menjanjikan? Tentu, jika menang kompetisi. Namun, kompetisi bukanlah satu-satunya pintu masuk rejeki untuk gamer. Kamu sudah terkenal dan banyak penggemar bisa menjadi brand ambassador, atau Key Opinion Leader (KOL) untuk mengenalkan produk-produk gaming bahkan laptop gaming.
Kamu tentu mengenal Jess No Limit yang kini digaet oleh produsen smartphone untuk mengenalkan produk mereka. Kehadiran gamer ini ditengah-tengah isu bahwa gaming hanyalah sekadar hobi bisa ditepis. Artinya, dari bermain game kamu bisa menjadi sesuatu yang dipercaya oleh orang yang kemudian mendatangkan rejeki.
Kompetisi yang telah saya sebut di atas, lantas gamer sukses di Indonesia menjadi tolak ukur ke mana arah kita jika serius bermain game. Apakah kamu mau sukses di mobile game atau PC game? Semua jalan ini terbuka lebar; mulai dari pengembang game yang memberikan perhatian, produsen smartphone dan laptop yang berlomba menghadirkan perangkat gaming, sampai koneksi internet cepat dan murah dari provider telekomunikasi Indonesia.
Game of Thrones hanya satu dari sekian banyak game PC yang memiliki daya tarik tersendiri. Game ini hadir dengan gaya berbeda, cerita yang tidak mudah ditebak, musuh yang bisa saja dalam selimut, maupun kemampuan salah satu tokoh yang tiba-tiba melemah bahkan menguat karena keadaan tertentu.
Cerita game yang lambat barangkali menjadi sebuah hal yang tidak menarik bagi sebagian orang, tetapi di sisi lain menjadi sebuah rasa penasaran yang tertinggal. Makin dimainkan, makin banyak sudut yang mesti dibongkar rahasianya. Dan, di sinilah kenikmatan yang cuma dirasakan oleh seorang gamer.
Gamer sejati sebetulnya membutuhkan sebuah perangkat yang kuat dan gahar dengan performa menjanjikan. PC yang selama ini hadir untuk segmen gaming telah dibuat berbeda daripada PC untuk pekerja kantor. Laptop pebisnis bisa saja tipis dan ringan, namun laptop seorang gamer terlihat lebih tebal dengan balutan aluminium lebih alot di setiap sisi bodinya.
Jika laptop untuk kebutuhan mengetik dan internet saja, grafis yang digunakan biasa saja maka untuk laptop gaming, pemilihan grafis haruslah lebih senyawa dengan kehadiran musuh di setiap sudut. Grafis terbaik ini sangatlah penting bagi sebuah laptop gaming karena visual adalah bagian paling utama untuk menuju kemenangan.
Tentu, dalam tiap permainan kita tidak pernah mau kalah. Saya yakin demikian karena tiap mau main game, saya selalu ingin menang. Kamu juga demikian terlepas dari sedang berkompetisi maupun sedang online sendiri. Saya memiliki game kesukaan, kamu juga demikian.
Suka atau tidak terhadap sebuah game, konsol game yang macet, layar yang redup, keyboard yang mendadak tidak responsif atau jaringan yang tiba-tiba terputus, akan membuat emosi meledak sampai ke ubun-ubun.
Saya yakin satu hal; emosi gamer itu selalu berada di atas kemarahan. Saya kesal saat pedang Tuttle tidak mau diangkat. Saya geram saat musuh datang dari sudut terang padahal sudah diteliti tak ada sama sekali. Saya marah saat darah hampir habis karena melawan musuh dalam membabi-buta.
Saya akan terteriak kencang saat tokoh yang dimainkan ditebas lawan tanpa ampun. Artinya, saya harus mengulang permainan, mulai dari awal dan musuh tidak pernah datang dari tempat semula!
Dalam hal ini, saya cuma butuh keluarga ROG untuk menuntaskan permainan. Republic of Gamers (ROG) tak lain ‘anak emas’ dari ASUS untuk gamer. Dari sekian cerita yang saya hadirkan, ROG adalah pelepas dahaga gamer untuk memenangkan hadiah miliaran rupiah. Laptop ini berbeda; cadas, gahar, dan tetap dingin meskipun dipakai untuk gaming berjam-jam.
Seorang gamer tentu harus punya laptop dengan spesifikasi khusus gaming kalau mau menjadi ‘sesuatu’ seperti yang saya sebutkan. Jika cuma main-main semata, maka tak ubah dengan gamer kebanyakan di depan layar smartphone; jam ini ML, terus bosan berganti AOV, lalu kesal kalah terus turun derajat main Ludo!
Laptop gaming tertipis ASUS, elegan dan mewah. |
Seberapa penting memiliki laptop khusus gaming? Saya tidak bisa mempersentasekan hal ini. Namun, bagi kamu seorang calon juara, sifat profesional sangatlah didukung oleh perangkat. Profesional itu dibentuk, perangkatlah yang memberi sokongannya. ROG yang saya rekomendasikan adalah ASUS ROG Zephyrus GX501.
Alasan utama adalah modelnya yang tipis, bodi yang lebih keren dan tentu saja spesifikasi yang juara. ASUS sendiri menghadirkan laptop gaming ini pada Agustus 2017. Meski begitu, masih bisa disebut laptop ini cukup segar melahap DOTA 2, Games of Thrones maupun game-game lain.
Laptop Murah Gaming Terbaik; Jatuh Cinta Tanpa Alasan Kepada ROG Zephyrus GX501
Nggak ada alasan untuk jatuh cinta. Jatuh cinta ya cinta saja. Begitu juga jatuh cinta kepada laptop gaming tipis dari ASUS. Mungkin, beberapa waktu ke depan laptop gaming tipis dan ringan akan menjadi tren tersendiri. Salah satu keunggulan yang dibawa oleh laptop tipis ini adalah grafis dari Nvidia.
Tentu, sangat cocok untuk memamerkan game-game kelas atas yang rancu gambarnya di laptop biasa. Gamer yang suka performa terbaik namun dengan laptop yang lebih gaya maka ROG Zephyrus GX501 adalah pilihan itu.
Untuk laptop gaming, terlihat sangat tipis bukan? |
Tipis sudah pasti dan bukan berarti ASUS memangkas bagian tertentu sehingga tampak ringkih. ROG Zephyrus GX501 hadir dengan performa yang sangat nyaman dan ‘aman’ untuk gamer. Intel Generasi ke-7, Core i7-7700HQ adalah pilihan terbaik dalam mendukung kinerja, melahap banyak game dan menjamin kualitas terhebat di kelasnya.
Kartu grafis yang digunakan adalah Nvidia Max-Q GTX 1080 yang juga menjamin kualitas visual lebih baik daripada sebelumnya. Di bagian lain, ASUS membenamkan video memori 8GB GDDR5 yang memberikan performa 1,8 kali lebih tinggi dibanding dengan CPU Nvidia GTX 1060.
Game kelas atas dengan mudah dimainkan dengan grafis 4K yang memiliki preset sangat tinggi. Dalam performa yang ditawarkan ini, gamer akan sangat dimanjakan dengan segala kebutuhan.
Grafis terbaik untuk visual game terbaik pula. |
Dapur picu kuat saja tidak cukup tanpa didukung RAM dan media penyimpanan yang memadai. ROG Zephyrus GX501 memiliki RAM sebesar 24GB DDR4 dengan kecepatan 2400 MHz. ASUS membenamkan media penyimpanan dengan jenis PCIe SSD dengan volume 1TB yang memiliki bandwidth 7x lebih besar, 3x latensi lebih rendah dan 3,8x multitasking yang lebih gesit dibanding SSD berbasis SATA. Gamer bisa mengekspansi memori ini jika membutuhkan ruang lebih besar.
Bodi yang elegan belum tentu cepat panas karena diajak main game dalam waktu lama. ASUS menambahkan teknologi ROG Active Aerodinamic System (AAS). Di mana teknologi ini membantu kinerja agar tidak mudah over heating walaupun kamu main game tak henti. Dalam kinerjanya terdapat 5 buah heat pipe yang akan melewati CPU dan GPU, di mana berbagi tugas dalam meredam panas berlebih dalam waktu cepat saat sistem full load.
Dalam bodinya yang sangat elegan terdapat 71 baling-baling pada tiap fan dengan bahan polikarbonat yang telah dikristalisasi. Sehingga, teknologi AAS mampu meredam panas 20% dibanding laptop lain yang tidak dikhususkan untuk gaming. Kipas ini tidak akan menimbulkan noise atau suara bising meskipun dalam kecepatan tinggi.
Hal ini karena ruang kipas terbuat dari bahan aluminium dengan metode die-cast yang lebih ringkas agar bobot laptop ringan. ASUS memoles bodi ROG Zephyrus GX501 dengan bahan metal dan senyawa magnesium aluminium alloy untuk menjaga keseimbangan dan menjamin daya tahan serta menjaga panas selama bermain game.
Touchpad di sebelah kanan memudahkan gamer. |
Ada bagian menarik dari keyboard ROG Zephyrus GX501 di mana touchpad ditempatkan di sisi kanan dan menggabungkannya dengan numpad. Saat ingin mengunakan numpad, hanya perlu menekan tombol numpad/touchpad yang terletak di bagian atas touchpad. Hal kecil yang juga dipoles ASUS adalah tombol esc dengan F Key yang berguna untuk gamer agar tidak salah menekan F1 sehingga keluar dari permainan secara tiba-tiba.
Posisi touchpad di sebelah kanan sangat berguna untuk gamer. Salah satunya adalah pada saat bermain tidak sengaja menyentuh touchpad yang bisa berakibat fatal pada permainan. Penempatan di sebelah kanan juga membuat gamer lebih leluasa dalam memfungsikannya selama bermain.
Keyboard yang responsif. |
Dalam mendukung gamer, ASUS menggunakan charger dengan daya 230W yang lebih kecil dari charger laptop gaming kebanyakan. Selain itu, port lain adalah konektor dengan teknologi Thunderbolt 3 yang berguna untuk men-transfer data sampai 20 Gbit/s atau lebih cepat 2x lipat dibanding USB 3.1. Kinerja cepat ini tentu saja sangat dibutuhkan oleh seorang gamer.
Gamer cepat bosan karena hal-hal kecil dari sebuah laptop? ASUS menjawab tantangan ini dengan pengaturan kinerja secara manual. ASUS ROG Zephyrus GX501 dapat diatur ke ECO mode jika pengguna membutuhkan performa tinggi di mana menghemat daya sampai 4 persen. Namun, saat ingin tampil biasa bisa kembali ke pengaturan awal tanpa membuat kinerja terganggu.
Game online juga memiliki tantangan tersendiri jika koneksi tidak stabil. ROG Zephyrus GX501 tidak demikian karena teknologi MU-MIMO Intel 8265 memiliki kecepatan Wi-Fi sampai 78 persen dibandingkan notebook gaming pada umumnya. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa game berbasis internet adalah nilai jual yang sangat tinggi saat ini. Kamu yang ingin mendapatkan penghasilan seperti yang sudah saya sebutkan, maka wajib main game online!
Laptop gaming lain barangkali tidak begitu mendapat perhatian dari produsen laptop. Berbeda dengan ROG Zephyrus GX501 – dan keluarga ROG lain – di mana kompetisi khusus diberi nama ROG Master mempertandingkan banyak game dan hadiah menggiurkan. ROG Master tahun 2017 menjadikan DOTA sebagai salah satu bagian dari kompetisi.
ROG Master tidak hanya memperebutkan hadiah miliran rupiah tetapi juga menjadi ajang tingkat internasional yang akan dilaksanakan tiap tahun. Bukankah sangat menjanjikan profesi ini asal didukung laptop mumpuni?
Main Spec. | ASUS ROG Zephyrus GX501 |
---|---|
CPU | Core i5 , Core i7 |
Model Prosesor | i5-7300HQ i7-7700HQ |
Chipset | Intel HM175 Express Chipset |
GPU | NVIDIA GeForce GTX 1080 with Max-Q Design, with 8GB GDDR5 VRAM |
RAM | 16GB , 24GB |
Tipe Memori | DDR4 SDRAM |
Kecepatan Memori | 2400MHz |
Memori Tambahan | up to 24 GB SDRAM |
Tipe Penyimpanan | SSD |
SSD/eMMC | 256GB , 512GB , 1TB |
Ukuran Layar | 15.60 inches |
Resolusi | FHD 1920 x 1080 |
Tipe Panel | LED backlit 120Hz Anti-Glare Panel with 72% NTSC with G-Sync 60Hz Anti-Glare Panel with 72% NTSC with G-Sync |
Ethernet | 10/100/1000 Base T |
WiFi | Integrated 802.11 AC (2×2) |
Konektifitas | HDMI, USB3.0, Bluetooth, Thunderbolt, Camera, Speakers, Microphone USB Type-C , USB3.1 |
OS | Windows 10 |
Baterai | 4 Cells 50 Whrs Polymer Battery 19.5 V DC, 16.9 A, 230 W Input : 100 -240 V AC, 50/60 Hz universal 3/ 2 pin compact power supply system |
Dimensi | 37.9 x 26.2 x 1.69 ~1.79 cm (WxDxH) |
Berat | 2.25 kg with Battery |
Harga | Rp 51.299.000 (i7-8750H/24GB DDR4/512GB SSD/GTX 1080/Win 10) Rp 50.299.000 (i7-7700HQ/24GB DDR4/512GB SSD/GTX 1080/Win 10) |
Leave a Reply