Ketika Hidup Didominasi oleh Chip Domino, ROG Phone 3 Adalah Kawan Sepadan – Sekolah dimulai meski pandemi Covid-19 belum usai. Di satu sisi, Aceh mungkin bisa disebut ‘kebal’ terhadap isu yang berkembang. Saya juga tidak tahu pasti, mungkin juga orang-orang sudah mengabaikan walaupun dalam kekhawatiran panjang.
Anak-anak suka-cita masuk sekolah. Hampir satu semester belajar di rumah dengan kemalasan yang wajar, anak-anak kembali menghirup udara segar di perkarangan sekolah yang berserak dengan sampah. Agustus yang lewat dengan tertatih adalah ‘upgrade’ suasana sekolah agar kembali mencair.
Aceh dihantam banyak hal, mungkin itu salah satu persoalan untuk segera move-on dan bangkit kembali. Aturan demi aturan dibuat dan anak-anak lebih senang belajar di sekolah daripada di rumah. Di kesempatan pertama, satu tanya saya kepada anak-anak yang lama ‘bersekolah’ di rumah saja.
“Seberapa nyaman kalian belajar daring?”
Jawab mereka dalam ragam canda, sendu dan juga kesedihan panjang meskipun tidak bisa dihindari.
Baca Juga: |
Kia, siswa yang selalu ceria dari Kelas XII-MIA 2 di MAN 2 Aceh Barat berucap, “Saya tidak senang belajar di rumah, Pak. Tak bisa ketawa sama teman-teman. Saya cuma kerjakan tugas terus tetapi tak paham semua materi yang dikasih guru,”
Ummah, siswa terpintar di sekolah kami, masih sekelas dengan Kia, dalam balutan keanggunannya berujar, “Saya lebih senang bersama teman-teman karena bisa tukar pendapat, bahas soal bersama-sama, bisa menyetor hapalan langsung kepada guru, dan tidak tergantung sama smartphone saja, Pak!”
Lain dengan Rahmat, meskipun cita-citanya tinggi, tetapi masih sering usil dengan Kia, “Sebulan saya puas main game, Pak. Tapi kan, lama-lama makin nggak enak karena bangun tidur game, habis mandi game, mau tidur game, habis makan game, sambil makan game. Semua game di otak saya, Pak!”
Ponbit, siswa kelas XI-IIS, dengan kelas yang masuk ‘lampu merah’ oleh semua guru, ikut menjawab tanya saja, “Enak Pak, kami main game saja. Tapi nggak enak juga lama di rumah nanti sekolah tak tamak kami,”
“Nah, jangan minta lagi libur panjang ya? Nanti diberikan lebih panjang lagi!” tutup saya dalam sebuah hikayat yang pasti tak pasti.
Daftar Isi
Tentang Chip dan Identitas ROG Phone
Beda rasa dalam jawaban namun ‘bersenang-senang’ saja selama di rumah rupanya memang tidak mengenakkan. Saya akui kemudian, berjalan waktu, sekali dua kali masuk kelas, anak-anak sudah mulai membuka cerita yang berbeda. Kelas yang semestinya seperti mau mereka saat jenuh belajar di rumah, ricuh dengan lupa mengerjakan tugas, atau cuma mau duduk enak saja di dalam kelas; lalu dapat nilai tinggi.
Lepas dari itu, “Pak, ada chip nggak?” tanya Iqbal tanpa malu sekalipun meskipun saya sedang menerangkan pelajaran.
“Iya, Pak, apa juga pakai ROG kalau nggak ada chip,” sebut anak lagi dengan melirik halus ke smartphone ASUS ROG yang saya pakai – kebetulan saat ini saya menggunakan ASUS ROG Phone 2.
Di kelas yang berbeda, XII-MIA 2 maupun XI-IIS, dan juga XII-IIS, dan bahkan X-MIA 1, tanpa perlu saya pegang smartphone gaming tersebut, anak-anak langsung meminta ‘bagi’ chip untuk akun yang mungkin levelnya sudah sangat tinggi.
“Bagi, Pak, daripada dicuri orang lebih baik buat kami saja,” rata-rata anak cowok berujar demikian dan yakin sekali bahwa saya pemain ulung ‘chip’ yang dimaksud karena memakai smartphone ASUS ROG.
Chip sangat best seller di Aceh saat ini. Saya tidak tahu di daerah lain. Game seperti Higgs Domino memang terkesan sangat sepele apalagi di ROG Phone dimainkannya. Gamer cuma perlu menikmati hasil ‘putaran’ meja saja lalu mendapatkan chip.
Kesannya ‘ah’ jika dibandingkan dengan game kelas atas yang mudah dimainkan oleh ROG Phone seperti PUBG Mobile atau Asphalt 9. Namun, jika meja ditinggalkan maka chip yang ingin didapat banyak langsung berpindah ke tangan gamer lain.
Saya tidak tahu kenapa anak-anak tergiur dengan permainan chip ini. Satu hal yang pasti, “Paling nggak bisa ganti pulsa internet, Pak. Syukur-syukur bisa beli ROG Phone!” penutup yang baik dari ucapan anak-anak menandakan bahwa permainan yang dianggap sepele ini lebih mudah mendapatkan ‘duit’ dibandingkan Mobile Legends atau FreeFire yang butuh strategi namun belum tentu berhasil capai finish dengan baik.
Zaman terus berganti. Pola pikir juga. Demikian kuat daya tarik ROG Phone di anak-anak sekolah saya – dengan label daerah terdepan, terluar dan tertinggal oleh pemerintah sendiri beberapa waktu lalu, dan bahkan sampai sekarang masih dianggap demikian.
Tetapi ya sudah, saya tidak mau mempersoalkan label karena teknologi sudah sangat canggih di dekat anak-anak. Alhamdulillah. Saya bersyukur dengan teknologi informasi di sekolah, anak-anak bisa belajar dengan baik daring maupun luring; kita lupakan keterbatasan.
Apa yang dilihat dalam sudut pandang ‘matang’ dan ‘indah’ itulah daya tarik. Sama halnya saat jatuh cinta. Termasuk, tiap orang mencari yang beda dengan yang lain. ROG Phone berbeda. Itu sudah jelas sekali.
Tahu ROG Phone saja sudah lebih dari sebuah kemajuan. Ini juga label dalam industri yang mungkin tidak sembarang orang mau melupakan. Anak-anak di sekolah tahu tentang ROG Phone dengan daya tarik luar biasa karena memang mereka butuh untuk bermain game. Itulah identitas.
Seperti sahabat saya, Afit, pemilik blog urbandigital.id, dalam sebuah kesempatan diskusi kami, Afit berujar dengan lantang, “ROG itu punya identitas kuat. Orang langsung tahu yang kau pakai itu ROG. Orang nggak akan tahu kau pakai Galaxy S20 atau Xiaomi Note 10 karena identitas mereka nggak ada. Bentuknya mirip-mirip saja dengan HP murah mereka. ROG itu mirip dengan kau pakai iPhone, Bai!”
Dan benar, ROG itu memiliki identitas yang nyata saya rasakan. Bagaimana anak-anak membalut kekaguman terhadap ROG Phone yang saya pakai, demikian pula mereka mendambakan sebuah permainan bisa dimainkan di smartphone berkelas ini.
Bahkan, “Pak, Zia pakai iPhone 12 Pro main game sebentar langsung habis baterainya. Nggak tahan main game lama-lama, mahal saja HP itu. Tapi, untuk kamera bolehlah!” ucap Faiz dari kelas XI-MIA 1 saat jam istirahat di meja piket. Zia temannya Faiz yang sekolah di MAN 1 Aceh Barat, baru mendapatkan kado dari neneknya yang pulang dari Kuwait.
Dari sini saya belajar banyak soal, ‘tempatkan sesuatu sesuai kapasitasnya,’ karena demikian itu akan membawa perubahan besar dalam hidup. Sebagai user, anak-anak di usia mereka bukan saja paham soal kuantitas semata namun juga kualitas. Mereka bisa membeda-bedakan ‘tempat’ yang dimaksud karena tahu, ROG itu adalah smartphone gaming, iPhone maupun Samsung lebih baik di kamera.
Identitas yang dimaksud Afit langsung terbenarkan dengan lirikan maupun ucapan dari anak-anak – sebagai lingkungan beraktivitas saya saat ini. Dan mereka adalah user yang tidak boleh disepelekan, seperti beberapa orang menyelepekan game Domino tadi. Anak-anak usia sekolah lebih dari kreatif dari yang dibayangkan, mungkin dengan bermain Domino terus-terusan, obsesi yang kuat, bisa saja mereka mendapatkan ROG Phone dari hasil kerja keras.
Sungguh berbeda misalnya saya menenteng Samsung Galaxy Note 20. Anak-anak akan berujar, “Itu Samsung ya, Pak?” atau begini, “Itu Samsung apa, Pak?” kemiripan Galaxy Note 20 dengan Galaxy S20 maupun dengan tipe lebih murah lainnya, telah mengaburkan identitas dari Samsung Galaxy Note dan S itu sendiri.
“Pinjam ROG, Pak,” langsung kalimat itu yang keluar dari mulut anak-anak saat saya keluarkan smartphone ASUS ROG. Dari logo, tekstur bodi begitu kuat untuk dikelabui. Dengan optimasi iklan di mana-mana, ASUS tampaknya telah berhasil dalam mendapatkan tempat tersendiri dalam segmen gaming.
Tentang Pemakai Smartphone Adalah ‘Gamer’
Itu penting sekali. Sebelum kamu menyebut, iPhone maupun Samsung Galaxy beda segmen dengan ROG Phone, kamu harus yakini, bahkan jika perlu melihat, mereka yang pakai kedua smartphone itu menggunakannya – lebih banyak – untuk bermain game.
Gaming bukan lagi daya tarik, tetapi keharusan orang yang pakai smartphone. Simpel saja, seorang ibu rumah tangga, atau teman saya ibu guru yang usianya hampir pensiun, Candy Crush Saga misalnya, ada di smartphone mereka yang akan dimainkan ketika waktu luang.
Bicara sesimpel itu memang kenyataan. Dering telepon ‘cuma’ sesekali saja. Kalaupun harus berbicara lama, hanya untuk kepentingan ‘kekasih’ atau lagi pendekatan untuk menikah. Tidak mungkin kamu berbicara berjam-jam dengan istri atau suami, bahkan ibu bapak jika tiap hari ketemu. Kawan lama datang sesekali bertanya kabar, dan itupun tidak lagi sering karena grup WhatsApp tak pernah berhenti mengirimkan notifikasi.
Buka WhatsApp ‘hanya’ chat grup yang ratusan, dari satu grup ke grup lain. Chat perorangan paling sering adalah dari kekasih, istri, atau orang tua dan sahabat dekat yang ingin mendengar cerita. Beberapa di antara kita mungkin terlena dengan gosip artis di kanal YouTube yang lagi trending, atau streaming video musik karena ingin hiburan lebih berkelas. Tak jarang, orang-orang di sekitar kita mendengar ceramah atau cerita hidup lain dari sebuah tayangan.
Lepas dari itu, adalah kembali ke game. Kenikmatan perorangan yang tidak mungkin bosan. Tontonan di YouTube bukan soal kuota tetapi ‘malas’ di dalam diri pribadi karena tayangan kurang edukasi. Ingin panjang cerita di grup chat, salah kata bisa tersinggung pribadi. Game adalah sarana untuk melampiaskan semua lelah harian yang semua orang merasakan hal itu.
Saya katakan demikian, siapapun kamu saat ini adalah pemain game. Meskipun, cuma sebatas game ular tangga yang perlahan-lahan naik level ke Domino, lalu tertarik untuk menyentuh Free Fire atau PUBG Mobile.
Kamu tidak akan menyinggung orang lain, kamu juga mengumpat bahkan berteriak untuk diri kamu sendiri. Bahkan, kamu rasanya ingin membanting smartphone karena layar tidak sensitif, memori yang cepat penuh atau koneksivitas yang lamban dibanding kawan sebelah.
Padahal, jika kamu bandingkan, bisa saja smartphone yang kamu banggakan adalah Rp 25 Juta untuk mendapatkannya. Sedangkan kawan di kursi sebelah ‘cuma’ mengeluarkan biaya Rp 9,9 Juta saja untuk sebuah smartphone gahar terhadap game.
Dalam hidup, kita tidak selalu harus mengeluarkan biaya lebih mahal untuk mendapatkan produk yang nyaris mirip fungsi dan kemampuan.
Perkembangan Game Dunia
Saat peluncuran ROG Phone 3 beberapa waktu lalu secara online, ada beberapa slide presentasi yang menarik minat saya. Salah satunya soal perkembangan dunia game yang makin hari tumbuh begitu pesat. Kembali ke poin sebelumnya, ‘hampir tiap orang adalah pemain game’ atau ‘sebagian besar orang suatu saat akan bermain game’ adalah benar adanya.
Saya sendiri sering demikian. Lelah dari sekolah tentu bukan tontonan YouTube yang ingin dilihat. Saya kembali ke game untuk memastikan kapan naik level atau memang ada cerita lain dibalik semua itu. Lumrah terjadi dan didukung pula oleh smartphone yang sepadan.
NewZoo’s Global Gamer Market menulis laporan pada tahun 2020 soal perkembangan game dunia. Dalam perkiraan sampai tahun 2023, market game dunia naik 8,3% dari 2019. Angkanya bisa dilihat dari infografis di bawah ini.
Masih dalam rilis yang sama, konsol game, laptop maupun PC rata-rata telah ditinggalkan pengguna untuk bermain game. Artinya, user lebih senang bermain game di smartphone karena praktis, mudah serta banyak sekali game yang dimainkan selain akurasi warna yang baik sampai permainan yang mengesankan.
Game mobile terus berkembang diikuti juga oleh perkembangan smartphone itu sendiri. Smartphone ‘biasa’ yang diperuntukkan untuk fotografi misalnya, bahkan selfie saja, tidak mudah melahap game belas atas bahkan bermain game Domino dalam waktu lama bisa langsung panas.
Laporan tertulis ini barangkali sebagian dari lingkungan lembaga namun kapasitas ke pelosok belum dilihat dengan jelas. Anak-anak saya di sekolah yang notabene tidak masuk ke dalam survei adalah pemain game. Beberapa waktu lalu mereka terlalu sibuk dengan FreeFire, PUBG Mobile maupun Mobile Legends, sekarang ‘alih’ profesi ke game yang lebih ringan untuk mendapatkan chip lalu dijual kemudian.
Demikian terus terjadi dan market mobile gaming juga meningkat tajam. ASUS sudah memiliki nama baik dengan lahirnya ROG yang belum mendapatkan respon negatif dari pengkritik. Tetapi produsen lain masih merangkak untuk mendapatkan ikonik serupa agar mereka mendapatkan identitas yang telah didapatkan oleh ROG.
Jati Diri ROG Phone Sangat Kasat Mata
Dalam film Alive, keluarga ROG menjadi ‘pembuka’ yang manis untuk sebuah film Korea Selatan yang hampir semua box office. ROG headset maupun speaker sampai kursi gaming, adalah pernak-pernik yang digunakan Yoo Ah-in, aktor utama film zombi ini.
Film yang ikut dimainkan oleh Park Shin-hye mendapatkan laba sebesar 13,6 juta USD, dengan jumlah penonton di minggu pertama mencapai 1 juta orang setelah bioskop mati suri, saat ditayangkan secara official di Netflix. Film Alive membuktikan bahwa tanpa bioskop film masih bernyawa.
Dengan nama besar kedua aktor, wajar jika film Alive menarik perhatian penonton Korea Selatan dan Asia khususnya Indonesia. Aksesoris yang ikonik di awal film ini bukan sembarangan, tentu saja demikian. Lampu yang menyala secara bergantian sesuai irama RGB LED, lebih dari cukup untuk orang tahu yang ikon menyala itu.
Jati diri ini barangkali yang Afit maksud di atas tadi. Demikian pula dengan perasaan yang dirasakan oleh anak-anak di sekolah. Identitas dari ASUS ROG memang sangat kasat mata. Aura RGB LED yang terpancar begitu saja langsung memberikan sinyal bahwa itu adalah ROG.
Kemampuan ini yang belum dimiliki oleh lawan di kelas gaming. ROG membangun komunitas penting yaitu gamer dengan sangat baik sehingga promosi dalam film Alive saya kira wajar. Ah-in memang tidak dideskripsikan secara terperinci sebagai seorang gamer tetapi dengan pernak-pernak ROG di kamarnya, aktivitas di desktop ASUS, adalah sinyal kuat bahwa karakter yang diperankannya tak lain seorang gamer.
Kunci dari identitas dari ROG adalah kemampuan untuk semua orang tahu bahwa ASUS memiliki lini yang kuat di gaming. Seandainya Ah-in memang ROG Phone barangkali lengkap sudah kejayaan ASUS dalam film Alive.
Saya kemudian meraba dan membandingkan. Memang benar perbedaan yang nyata sekali. ROG Phone sangat berbeda dengan smartphone lain. Saya pribadi selalu bertanya-tanya merek atau tipe apa dari smartphone merek Samsung atau Oppo yang sedang dipegang kawan sebelah meja. Kedua produk ini tidak memancarkan pesona meskipun di rentang harga lebih mahal dari ROG Phone.
Kanal YouTube K2 Gadgets [Kartolo&Kumar] merilis video, Harus Main di HP Gaming/Cukup Flagship? – Asus ROG Phone 3, pada 24 September 2020. Ulasan yang cukup menarik saya soal identitas sebuah ponsel mahal.
Sudah perhatikan case kedua smartphone ini bukan? Saya pun demikian sulit untuk membedakan merek di sebelah ROG Phone. Kuat sekali aura dari ROG langsung mengaburkan lawan sepadan yang harganya jauh lebih mahal.
ROG Phone 3 Kawan Sepadan
Saya pikir, ASUS telah meng-upgrade banyak hal untuk ROG Phone 3. Suksesnya ROG Phone II memberikan semangat luar biasa untuk ASUS kembali bernyali menjual smartphone. Tempo menulis saat flash sale pertama ROG Phone II laku sebanyak 10.000 unit dalam 73 detik, sedangkan pasar Tiongkok telah memesan 2,5 juta unit untuk smartphone ini.
Saya tidak menambahkan masalah SimCard yang tidak terkoneksi pada ROG Phone 3. Hal politik praktis demikian adalah ‘money’ untuk memuluskan kondisi. Di rumah kita yang sederhana, jendala dapur bisa tidak ada karena kekurangan uang. Jadi dimaklumi, soal ‘bolong’nya sistem pencatatan ponsel pintar yang kisruh parah di Indonesia. Karena, soal itu adalah badai pasti berlalu!
ROG Phone 3 memiliki sisi yang sedikit berbeda namun tekstur bodi sama sekali tidak berubah. Lembut dan bersahaja. ASUS memberikan sentuhan yang sangat manis untuk laptop gaming mereka ini. Untuk bodi, saya akui bahwa ‘mengilap’ yang gemerlap itu tidak dimiliki oleh smartphone kelas atas lain.
Galaxy S20 misalnya, atau iPhone 12, bodi bagian belakang masih menyisakan matrial kasar. Polos di bagian belakang bodi juga terkesan hambar. Jika bukan iPhone 12, mungkin orang akan menganggapnya ponsel murah saja. Jika bukan karena Samsung, Galaxy S20 tidak ada apa-apanya. ROG Phone 3 tentu tidak demikian. Jika kamu tidak memasang case yang memiliki ciri khas khusus, kamu tentu sangat khawatir ponsel ini bisa terlepas dengan mudah dari genggaman saking licinnya.
Inilah ROG Phone 3 yang dinantikan dengan segala keunggulan. Chip.de, dalam ulasannya menyebut, “All good things come in threes – Asus convinced us with the third generation of its gaming smartphone in the test, the ROG Phone 3,”
Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia, sungguh bangga saat mengenalkan ROG Phone 3, “Mari sambut kedatangan smartphone gaming paling powerful di dunia. Dengan segudang peningkatan dari generasi sebelumnya, ROG Phone 3 dipastikan akan menjadi perangkat andalan para hardcore mobile gamer di Indonesia sebagai senjata utama dalam setiap pertempuran. Hanya ada dua jenis smartphone gaming di dunia, ROG Phone, dan smartphone lainnya,”
Lain dengan ST Liew, Vice President, Qualcomm CDMA Technologies Asia-Pacific Pte. Ltd., and President, Qualcomm Taiwan corporation, yang ikut senang dengan kehadiran ROG Phone 3, “Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G Mobile Platform akan membawa pengalaman gaming premium kepada para pengguna ROG Phone 3, dengan hadirnya berbagai fitur gaming premium, termasuk Snapdragon Elite Gaming, yang membuat smartphone ini menjadi dambaan setiap gamer casual atau professional,”
ROG Phone 3, dalam identitas yang kuat, model yang berbeda dari yang lain tetapi adalah lawan yang sangat tangguh. Kita mulai dari perfoma yang menjadi perhatian khusus agar penikmat mobile gaming tidak langsung berpaling darinya.
Powerful Snapdragon 865 Plus
ASUS memastikan bahwa ROG Phone 3 sangat kencang dengan dapur picu Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G Mobile Platform yang mencapai kecepatan mencapai 3.1 GHz. Dalam frame rate yang sangat tinggi, smartphone ini akan tetap dingin meskipun dipakai dalam waktu lama.
ROG Phone 3 bekerja dengan Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G Mobile Platform with 7nm dengan 64-bit octa-core processor. Kecepatan kerja 3.1 GHz mendapat dukungan penuh dari GPU Qualcomm® Adreno™ 650 yang memastikan gaming akan tambah seru dan lebih baik visualnya.
Dapur picu yang kuat tentu harus diimbangi dengan RAM dan ROM yang sama-sama kuat (lebih luas). ASUS memberikan dua pilihan yaitu LPDDR5/UFS3.1 dengan 8GB/128GB dan 12GB/256GB, dan ini sesuai dengan kebutuhan pengguna. Mau memainkan game lebih banyak bisa memilih kapasitas yang lebih besar. Dapat dipastikan bahwa kecepatan LPDDR5 51% lebih cepat dibandingkan LPDDR4X.
Kecepatan UFS3.1 adalah 15% lebih kencang dibandingkan dengan UFS3.0. Maka dalam multitasking tidak memerlukan waktu lama untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain atau bahkan untuk menyimpan, menyalin bahkan memindahkan data lainnya.
Kemampuan kinerja ROG Phone 3 telah dibuktikan dengan skor Antutu yaitu 655306, jauh lebih tinggi dari OnePlus 8 Pro dengan angka 584598, dan Samsung S20 Ultra dengan angka 569945. Dengan kemampuan ini ROG Phone 3 memastikan diri ‘lolos’ melahap banyak game kelas atas.
Di pengujian yang dilakukan oleh Geekbench untuk Single-Core dan Multi-Core juga menunjukkan angka yang jauh berbeda. ROG Phone 3 unggul 1002 (Single-Core) dan 3473 (Multi-Core), sedangkan OnePlus 8 Pro masing-masing adalah 891 dan 3251, dan Samsung S20 Ultra adalah di angka 840 dan 3108.
Dengan demikian, dapur picu ROG Phone 3 sudah lebih unggul dari harapan semua gamer. Tidak mungkin lagi mengelak untuk bermain game di smartphone dengan kecepatan tinggi demikian, bukan?
Stuninng 144Hz Display
ROG Phone 3 datang dengan interface menarik yaitu Android™ 10 with ROG UI. ASUS membedakan UI smartphone gaming dengan smartphone ZenFone yang memakai ZenUI, agar kekuatan ROG Phone makin nyata.
Layar sebesar 6.59” dengan rasio 19.5:9 dan resolusi 2340×1080 (391ppi) membuat ROG Phone 3 tidak main-main dalam memancarkan cahaya. Refresh rate 144Hz/1ms menyuguhkan sesuatu yang diinginkan gamer, apalagi dukungan penuh dari jenis layar AMOLED HDR10+
Kecepatan sentuh adalah 270 Hz dalam waktu sentuh 25 ms. Layar sensitif ini mampu menghidangkan apa yang diinginkan oleh gamer bahkan yang tidak terpikirkan sekalipun. Delta E<1 membawa pengaruh besar terhadap cerah atau redupnya layar. Apalagi dengan display 10-bit HDR yang mampu membuat ROG Phone 3 ada di atas rata-rata.
Uji sensitivitas yang dilakukan menunjukkan angka yang tidak main-main, ROG Phone 3 di 25ms, ROG Phone 2 di angka 49ms, Samsung S20 Ultra di angka 43ms dan OnePlus Pro di angka 47ms.
Layar responsif tentu membutuhkan perlindungan yang sangat bagus. ROG Phone 3 dilindungi oleh Corning® Gorilla® 6 Glass yang memastikan goresan maupun debu bisa jauh-jauh terlebih dahulu. Dengan 1.07 billion colors dan 1,000,000:1 contrast ratio layar ROG Phone 3 tidak semena-mena.
Dari kedua smartphone di atas kita bisa memastikan sendiri bahwa ROG Phone 3 memiliki layar yang lebih bersenyawa, apalagi untuk bermain game dalam waktu lama dan tidak akan membuat user sakit mata.
Monster 6000mah Battery
King of the battery itulah ROG Phone, termasuk generasi ketiga ini. Dalam tubuh yang gahar dan baterai yang sangat kuat, ROG Phone 3 menyuguhkan hal yang manis saja untuk gamer yang selalu khawatir kehabisan baterai.
ROG Phone 3 dibekali baterai sebesar 6.000 mAh dengan teknologi ROG 30W HyperCharging. Pengisian cepat namun tidak memangkas kebutuhan sehari-hari sehingga kita tidak perlu mencari colokan listrik karena baterai yang hemat.
ASUS memastikan bahwa baterai ROG Phone 3 dalam kondisi normal bisa bertahan lebih dari 20 jam. Pada pengujian yang dilakukan, bermain PUBG Mobile bisa bertahan selama 9,2 jam (OnePlus 8 Pro selama 6,5 jam dan Samsung Galaxy S20 Ultra selama 6,6 jam). Permainan lain yang diuji adalah Asphalt selama 9,6 jam dan Call-Duty selama 9,3 jam.
Pengujian ini jauh meninggalkan kompetitor yang baterainya belum sebaik ROG Phone 3 meskipun memiliki performa serupa.
Selain performa baterai, ROG Phone memiliki keunggulan lain seperti posisi port isi daya yang tidak menganggu keasyikan bermain game. Smartphone lain sedikit kesulitan saat mengisi daya sambil bermain, sedangkan ROG Phone 3 tidak demikian.
Dengan adanya port isi daya di bodi ponsel, ROG Phone 3 tidak saja menarik perhatian gamer tetapi memang sangat layak untuk dinikmati keindahannya. Aktivitas tidak terganggu, chip bisa dapat terus!
Built for Gamers
ROG Phone 3 dibuat untuk gamer itu sudah pasti. Jadinya, ROG Phone 3 sangat berbeda dengan smartphone lain yang umum dijumpai. ASUS memiliki keunikan dalam menghadirkan kenyaman bagi pengguna. Ketika isi daya tidak mau terganggu dengan aktivitas lain, teknologi Air Trigger 3 bisa diandalkan.
Bosan bermain game dengan gaya yang begitu saja, ROG Phone 3 bisa dimainkan bersama konsol game khusus yang unik. Dual front Speaker juga menjadi daya tarik agar suara yang keluar lebih pas. Multi Antena Wi-Fi membuat kecepatan koneksi tak tertandingi. Yang tak kalah seru adalah Quad mic noise canceling array yang menambah kerennya bermain game.
The Most Immersive Gaming Experience
Saat menggenggam ROG Phone 3 adalah pengalaman gaming paling imersif yang didapat. Kamu tidak saja memegang sebuah perangkat saja tetapi bisa banyak seperti, ROG Kunai 3 Gamepad, ROG TwinView Dock 3, ROG AeroActive Cooling 3.
Aksesoris yang dimiliki oleh ROG Phone memang tiada lawan. Saat menggunakan aksesori ini kamu diantarkan untuk mengenal dunia dalam simulai berbeda. Tak ada lagi batasan antara dunia nyata dengan dunia digital. Semua berubah menjadi satu dan itu adalah milik gamer yang sedang bermain dengan ROG Phone 3.
ROG Kunai 3 Gamepad
Bermain game dengan konsol mungkin sudah dilupakan begitu saja karena orang berpindah ke mobile yang lebih praktis. Nah, ROG Phone 3 bisa mengantarkan kamu untuk kembali bernostalgia dengan konsol game itu.
Cukup pasangkan ROG Kunai 3 Gamepad maka kamu akan bermain game layaknya sedang berada di tempat biasa; bersama ramai orang dengan konsol game masing-masing.
ROG TwinView Dock 3
Main game dengan dua layar smartphone? Cuma ROG Phone yang ada solusinya. ROG TwinView Dock 3 hadir untuk mendampingi ROG Phone 3 agar gamer bisa memainkan dua layar dengan baik.
Kamu bisa bermain game dengan dua layar berbeda tetapi tetap pada resolusi yang sama, desain yang sama dan semua hal yang memungkinkan kamu mendapatkan pengalaman terbaik.
ROG AeroActive Cooling 3
Mau main game dalam keadaan smartphone dingin saja? Pakai saja ROG Aero Active Cooling 3. ASUS membawa serta aksesoris ini untuk membuat pengalaman bermain game lebih nyaman.
Peningkatan yang berarti, masih menyertai audio jack dan pendinginan yang baik membuat gamer tidak mungkin berpaling dari aksesoris ini.
Lighting Armor Case
ROG Phone 3 menarik dengan Lighting Armor Case. Case yang ‘biasa’ masih ada tetapi case yang dijual terpisah ini sangat menarik perhatian. Dengan LED yang keren akan membuat pengguna makin berkelas di manapun saat memegang ROG Phone 3.
ROG Clip
Masih mau aksesoris lain yang berbeda? Kamu bisa mengandalkan ROG Clip agar pengalaman bermain game makin menjadi-jadi.
Kamera ROG Phone 3
ROG Phone 3 memang diperuntukkan kepada gamer tetapi bukan berarti gamer tidak pakai kamera. ASUS tidak main-main juga soal kamera ROG Phone 3. Kamera utama adalah sebesar 64MP dengan aperture F1.8 dan menggunakan sensor SONY IMX686. Bisa dipastikan bagaimana hasil fotonya.
Kamera ultrawide adalah sebesar 13MP yang ditempatkan berdekatan dengan Macro kamera. Dalam suatu waktu, kamera ini dapat dipergunakan dengan baik. Sedangkan untuk kamera depan adalah sebesar 24MP.
Hasil Tes Antutu ROG Phone 3
Pengujian kecepatan sebuah smartphone masih mengacu kepada Antutu. Hasil pengujian yang dilakukan sampai dengan September 2020, adalah ROG Phone 3 masih berada di posisi tertinggi dengan skor 642671. Mi 10 Ultra menyusul di posisi kedua dengan torehan skor 640296, disusul Oppo Find X2 Pro dengan angka 610961.
Kalkulasi 10 besar hasil yang dirilis adalah dilanjutkan oleh OnePlus 8 Pro (598891), iQOO Neo3 (595329), Samsung Galaxy Note20 Ultra 5G (594890), Samsung Galaxy Z Fold2 5G (593546), Redmi K30 Pro (591941), Mi 10 Pro (582055) dan OnePlus 8 (576562).
Dalam rilis yang sama, ROG Phone 2 berada di posisi 22 dengan angka 488982. Posisi terakhir adalah 107 dipegang oleh Redmi 5 Plus dengan angka 99434. Biar bagaimanapun, posisi Antutu masih menjadi pertimbangan sebuah smartphone pada peringkat yang baik di mata konsumen.
Simpulan dan Ketersediaan
Dengan apa yang dimiliki oleh ROG Phone 3 saat ini, smartphone ini tidak saja layak untuk dimiliki tetapi sangat lebih dari layak. Kebutuhan harian terpenuhi, mendukung pekerjaan juga misalnya kamera yang lebih bagus dan baterai tahan lama, dan untuk multimedia apalagi sudah tidak mendapat keraguan dan bermain game sudah pasti jalannya di sini.
ROG Phone 3 punya sejuta pesona yang tidak dimiliki oleh smartphone lain; bahkan yang lebih mahal 3 kali lipat darinya. Cukup memiliki ROG Phone 3 untuk segala urusan? Saya pikir iya. ROG Phone 3 membenarkan semua kebutuhan dalam cepat dan tidak menghambat apa yang harus dikerjakan dengan segera.
Main Spec. ROG Phone 3 | |
Processor | 3.1 GHz Qualcomm® Snapdragon™ 865 Plus 5G Mobile Platform with 7nm, 64-bit Octa-core Processor |
GPU | Qualcomm® Adreno™ 650 |
UI | Android™ 10 with ROG UI |
Display | 6.59” 19.5:9 2340×1080 (391ppi) 144Hz/1ms AMOLED HDR10+ certified;
270Hz touch sampling rate, 25ms touch latency; 650nits HBM brightness & 1000 nits peak brightness, 113% DCI-P3 Delta E average <1%; 1.07 billion colors; 1,000,000:1 contrast ratio; Front 2.5D Corning® Gorilla® 6 Glass; TÜV Low Blue Light (Hardware Solution) and Flicker Reduced certifications for eye comfort; Capacitive touch panel with 10 points multi-touch (supports Glove touch) |
Memory/Storage | LPDDR5/UFS3.1
8GB/128GB 12GB/256GB |
SD storage | no SD-card reader; NTFS support for external HDD |
Sensor | Accelerator, E-Compass, Proximity, Hall sensor*2, Ambient light sensor, in-display fingerprint sensor, Gyro, Ultrasonic sensors for AirTrigger 3 and grip press |
Main Rear Camera | 64MP SONY IMX686 sensor, 0.8 µm pixel size – Quad Bayer technology with 16MP, 1.6 µm large effective pixel size, F1.8, 1/1.7” sensor, 2×1 OCL PDAF, LED flash |
Second Rear Camera | 13MP, 125˚ ultra-wide, F2.4, Real-time distortion correction, 11mm equivalent focal length in 35mm film camera |
Third Rear Camera | 5MP Macro, F2.0 |
Front Camera | 24MP, 0.9µm, Quad Bayer Technology, F2.0,
27mm equivalent focal length in 35mm film camera |
Video Recording | 8K (7680 by 4320) @ 30 fps (main rear camera)
4K (3840 by 2160) @ 30/60 fps (main rear camera), @ 30 fps (second rear camera) 1080p @ 30/60 fps; 720p @ 30 fps 3-axis electronic image stabilization for rear cameras Time Lapse (4K) Slow Motion video (4K @ 120 fps; 1080p @ 240/120 fps; 720p @ 480 fps) Take still photo while recording video |
Speaker | Dual front-facing speakers with GameFX & Dirac HD Sound
7-magnet stereo speaker with dual NXP TFA9874 smart amplifier for louder, deeper and less distorted sound effect |
Audio Output | Hi-Res audio 192kHz/24-bit standard (USB-C™ output) that is 4 times better than CD quality
GameFX audio system for improved in-game audio experience New AudioWizard with multiple listening profiles tuned by Dirac |
Microphone | Quad microphones with ASUS Noise Reduction Technology |
Wireless Technology | WLAN 802.11a/b/g/n/ac/ax 2.4 & 5GHz and Wi-Fi 6
2×2 MIMO, Bluetooth 5.1 Wi-Fi Direct support |
Navigation | GNSS support GPS(L1/L5), Glonass(L1), Galileo(E1/E5a),
BeiDou(B1/B2a), QZSS(L1/L5) and NavIC(L5) |
SIM Cards | Dual SIM dual standby
Slot 1: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card Slot 2: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card 5G+4G or 4G dual SIM dual standby support |
Data rate
|
Support EN-DC(6DL+FR1, 4DL+2FR1)
FR1: DL up to 4.4Gbps / UL 542Mbps LTE 6CA DL Cat20 up to 2.0Gbps / UL Cat13 up to 150Mbps DC-HSPA+: DL 42Mbps / UL 5.76Mbps 4×4 MIMO and CA with 4×4 MIMO support |
Bands
|
5G (Bands N1, N2, N3, N5, N28, N41, N66, N71, N77, N78, N79) FDD-LTE (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 66, 71) TD-LTE (Bands 34, 38, 39, 40, 41, 42, 48) WCDMA (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 19) EDGE/GPRS/GSM (850, 900, 1800, 1900MHz) CDMA (Bands BC0) (CN and HK only) TD-SCDMA (Bands 34, 38) (CN and HK only) |
Interface | Side-port: 48 pin Customized/Type C connector USB3.1 gen2/DP 1.4(4K)/Fast Charging (QC3.0+QC4.0/PD3.0) / Direct Charge
Bottom-port: Type C connector USB2.0/Fast Charging (QC3.0/PD3.0)/Direct Charge |
NFC | Support (Card mode support in power off) |
OS | Android™ 10 |
Battery | 6.000mAh |
Charger | Output: 10V 3A, supports up to 30W QC4.0 / PD3.0 / Direct Charge adapter |
Dimensions | 171mm, 78mm, 9.85mm |
Weight | 240 grams |
ROG Phone 3 telah tersedia di Indonesia dalam dua varian yaitu model yang menggunakan penyimpanan 128GB dan RAM 8GB, serta penyimpanan 256GB dan RAM 12GB. Keduanya dibanderol dengan harga Rp9.999.000 (128/8) dan Rp14.999.000 (256/12). Dapatkan juga berbagai promo menarik untuk setiap pembelian ROG Phone 3 di toko offline maupun online berikut ini:
Offline Retail
Erafone : http://bit.ly/Erafone-Location
Urban Republic : http://bit.ly/UrbanRepublic-Location
ROG Store & ASUS Exclusive Store : http://bit.ly/ROGStore-Location
Khusus pembelian di Erafone, tersedia promo berikut ini:
-Gratis Lighting Armour Case dan Glass Screen Protector (persediaan terbatas)*
-Special price ROG Cetra untuk setiap pembelian ROG Phone 3*
-Diskon hingga 500,000 dengan cicilan 0% hingga 12 bulan menggunakan Kartu Kredit BCA, Citibank dan Bank Mandiri*
-Trade-in Cashback hingga Rp.300.000 untuk Pre Order ROG Phone 3*
Online (E-Commerce)
Eraspace : http://bit.ly/ROGPhone3-Eraspace
-Gratis Lighting Armour Case dan Glass Screen Protector (persediaan terbatas)*
-Special price ROG Cetra untuk setiap pembelian ROG Phone 3*
Tokopedia : http://bit.ly/ROGPhone3-Tokopedia
-Gratis Lighting Armour Case dan Glass Screen Protector (persediaan terbatas)*
-Cashback hingga Rp400.000 untuk pembelian menggunakan kartu kredit tertentu*
-Cashback OVO Rp200.000*
-Tersedia program trade-in*
BliBli : http://bit.ly/ROGPhone3-BliBli
-Gratis Lighting Armour Case dan Glass Screen Protector (persediaan terbatas) *
-Cashback hingga Rp750.000 untuk pembelian mengggunakan kartu kredit tertentu*
-Cashback hingga Rp12.000.000 untuk program BliBli Postpaid (Pascabayar) *
-Tersedia program trade-in melalui Blibli Tukar Tambah*
JD.ID : http://bit.ly/ROGPhone3-JDID
-Gratis Lighting Armour Case dan Glass Screen Protector (persediaan terbatas) *
-Cashback hingga Rp750.000 untuk pembelian menggunakan kartu kredit tertentu*
-Gratis program perlindungan ekstra untuk jangka 1-2 tahun*
-Tersedia program trade-in*
Shopee : http://bit.ly/ROGPhone3-Shopee
-Gratis Lighting Armour Case dan Glass Screen Protector (persediaan terbatas) *
Cashback hingga Rp750.000 untuk pembelian menggunakan kartu kredit tertentu*
—
Catatan:
sebagian materi berupa foto dan infografis diambil dari rilis ASUS Indonesia, YouTube K2 Gadgets, dan tangkapan layar Film Alive.
Leave a Reply