Hosting Blog

Hosting Blog yang Dianggap Sepele oleh Sebagian Konten Kreator

Saya akui, bahwa sebagian dari blogger masih bertahan di blogspot karena tidak perlu membeli hosting blog yang biayanya jauh lebih mahal. Ada pula yang berpendapat bahwa hosting blog bagi pengguna blogspot sudah ‘ada’ karena menumpang pada Google. Benarkah demikian?

Simalakama Hosting Blog

Saya tidak mempermasalahkan hosting oleh seorang blogger, pemula maupun profesional. Di mana, sebagian dari blogger masih beranggapan bahwa menulis di blog yang penting keaktifan bukan domain berbayar tetapi tidak pernah update.

Pergeseran yang terus terjadi di mana blogger dengan hosting blog berbayar atau dan domain berbayar ini jauh lebih menarik. Kesan profesional untuk pemilik blog dengan hosting sekian ratus ribu, atau jutaan itu tentu dibarengi dengan usaha mempertahankan eksistensi di dunia blogging.

Tidak salah pula blogger yang masih menumpang hosting blog pada Google karena itu adalah hak paten bagi mereka yang kadang pintar berdebat tetapi lupa update tulisan. Dalam benak mereka, tidak rugi cuma bayar domain seratus ribuan saja setahun sedangkan hosting blog ditanggung oleh Google. Jika demikian, di mana letak profesionalnya seorang blogger?

Di mata saya, seorang yang mengaku blogger tidak cukup menumpang hosting pada Google saja, tidak pula membeli hosting blog dengan harga mahal untuk keren-kerenan, sementara blog tidak diisi penuh. Ibarat bunga, pemilik bunga ini tidak menyiramnya dengan rutin. Layu dibiarkan, mati tak dicabut sampai ke akar apalagi dibuang karena masih sayang.

Hosting blog memang simalakama yang wajar bagi mereka yang belum mendapatkan ‘hal-hal’ menarik dari blogging. Misalnya, belum pernah mendapatkan penghargaan tinggi, belum pernah jalan-jalan gratis karena blog, atau memakai barang branded berkat menulis blog. Mereka yang demikian memang tidak yakin untuk melanjutkan prosesi blogging karena selalu bermain teori saja, praktiknya ditunda-tunda terus.

Blogger yang yakin dengan menulis di internet akan mati-matian membeli hosting  karena mereka cari makan di sini. Tak bisa dipandang sebelah mata rekening yang melambung karena mereka bukanlah pejabat publik yang jelas mendapat nominal bulanan. Bagi blogger yang membeli hosting blog dari hasil menulis blog ini, kadang cuma dapat recehan, kadang ratusan ribu, kadang jutaan, kadang pula puluhan juta sampai ratusan juta.

Sayangnya, blogger yang membeli hosting blog dari keringat dingin mereka ini tidak pernah membunyikan klakson keras-keras, meskipun di tanggal segini mereka mendapatkan pemasukan 10x lipat dari seorang pegawai negeri.

Inilah uniknya hosting blog yang dirawat sebaik mungkin. Seorang blogger membeli hosting karena yakin bahwa dengan ‘main’ hosting ini mereka akan lebih giat berusaha, mencari sponsor, memasang iklan, maupun menulis sebaik mungkin agar menang lomba dengan hadiah mobil, sepeda motor, smartphone, laptop, maupun uang tunai jutaan rupiah.

By the way, dari tadi saya bicara terus soal hosting blog. Mungkin, sebagian dari kita yang masih pemula belum paham benar apa itu hosting blog.

Hosting Blog Sebuah Keharusan

Hosting blog atau hosting adalah tempat untuk menyimpan semua data sebuah blog, dengan demikian blog aktif ini bisa diakses melalui internet. Data-data yang dimaksud antara lain database blog, aplikasi, script, email, gambar dan juga video. Tentu saja, tanpa adanya hosting blog, sebuah blog tidak dapat diakses. Maka, sebuah blog selain blogspot harus membeli hosting  terlebih dahulu sebelum membuat blog itu sendiri.

Sebuah blog yang dibangun tergantung juga pada kekuatan hosting blog. Jika kamu memiliki kemampuan membeli ‘tanah’ yang luas, tak salah untuk membangun rumah yang besar. Demikian pula, jika ingin menikmati dalam penghematan besar-besaran, kamu cukup membangun ‘rumah’ kecil yang mudah penuh. Artinya, saat hosting kamu penuh, perlahan-lahan performa blog akan menurun dan kecepatan aksesnya juga melamban.

Hosting blog memiliki cara kerja yang unik, terstruktur dan pandai-pandai pengguna mengatur performanya. Hosting blog memiliki cara kerja sebagai berikut:

Data yang disimpan oleh server hosting seperti database blog berupa gambar, video, maupun aplikasi-aplikasi adalah kebutuhan sebuah blog agar bisa aktif.

Domain blog yang diketik melalui mesin pencari, atau sebuah link yang diklik dari berbagai sumber merupakan tahapan lain untuk mengetahui bahwa hosting blog telah aktif.

Di saat browser mengeklik alamat domain tersebut, maka server hosting akan mengirimkan file blog ke browser sehingga alamat blog tersebut bisa ditemukan/dapat diakses.

File-file dari database hosting akan dikirimkan oleh server hosting ke browser.

Sebuah blog dapat diakses oleh pembaca dengan mudah baik itu berupa tulisan, gambar maupun video.

Hosting blog yang disebut seperti mudah sekali, namun sebagai catatan penting banyak sekali kita mendapati hosting  yang down sehingga akses ke alamat blog tiba-tiba tidak bisa terkendali. Dengan demikian, kita membutuhkan hosting murah agar bisa menjalankan aktivitas blogging lebih menginspirasi, menarik dan asyik sebagaimana keinginan selama ini.

Hosting blog murah yang mendukung performa blog pemula itu banyak sekali. Kita cukup selektif saja dalam mendapatkan ‘keuntungan’ dari hosting murah yang ditawarkan. Sebuah blog yang memiliki hosting murah bisa menjadi batu loncatan untuk mendapatkan kesuksesan di dunia blogging kemudian hari. Kita tidak boleh cuma tinggal diam saat teknologi makin berkembang. Kita sebaiknya bersahabat dengan teknologi agar maju selangkah dari orang lain.

Kamu masih bingung soal hosting maupun domain mana yang kira-kira terbaik soal harga murah. Kamu bisa cek domain murah 1 tahun untuk mendapatkan penawaran terbaik. Di saat orang-orang terlena dengan nasib ‘rebahan’ mereka, kita bisa mendapatkan ‘cuan’ berkali lipat cuma dengan menulis blog. Bukankah itu sangat menarik?

One response to “Hosting Blog yang Dianggap Sepele oleh Sebagian Konten Kreator”

  1. RIFQI FAUZAN SHOLEH Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *