guru honorer sukses

Dari Guru Honorer yang Selalu Dihina Naik Derajat Berkat Menulis Blog

Selesai kuliah; orang-orang langsung dapat pekerjaan yang mapan. Saya malah memilih menjadi seorang guru honorer yang jauh dari kata “sejahtera” lahir dan batin. Kemudian hari, pilihan saya ini menjadi sangatlah tepat, ikhlas beramal untuk anak negeri membuat saya disegani, dihormati, dan menjadi inspirasi banyak orang terutama di daerah saya sendiri. Berbanding terbalik dengan teman-teman yang dahulu bangga dengan pekerjaan mereka, tiba-tiba pandemi, mereka juga ikut dirumahkan sementara saya masih survive dengan keadaan meskipun baru mendapatkan nomor induk pegawai pemerintah di tahun 2023. 

Alhamdulillah!

Bersyukur. Sabar. Dan, terus mengasah kemampuan, barangkali itulah jalan Tuhan membuat saya menjadi ‘seseorang’ sampai sejauh ini.  Perjalanan menjadi orang ‘sukses’ itu tak terlepas dari sebuah konten sederhana di blog ini. 

Kita mulai perlahan-lahan. Saya percaya, siapapun itu akan mendapatkan inspirasi dari kisah-kisah ini! 

Fiksi Bukan Berarti Ilusi 

Saya mulai menulis sejak MTs (SMP). Waktu itu, petugas perpustakaan di MTsN Blang Balee (sekarang MTsN 1 Aceh Barat), Ibu Nurlisan, membawa majalah Annida, sebuah majalah Islami yang mungkin jadi pesaing Aneka Yess! 

Annida memuat cerita-cerita fiksi heroik dengan latar dalam negeri dan luar negeri, terutama isu-isu Timur Tengah – seperti yang kita tahu. Ibu Nurlisan meminjamkan majalah Annida kepada kami yang suka membaca di perpustakaan yang sempit kala itu. Kami bergantian membaca cerita pendek, dan penasaran dengan cerita bersambung di majalah tersebut.

Saya kemudian mulai mengenal nama-nama penulis yang kini sangatlah beken, seperti Asma Nadia, Habiburrahman El Shirazy, dan Helvy Tiana Rosa yang tak lain Pimpinan Redaksi majalah tersebut sebelum menjadi Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Jakarta. 

Saya merasa tidak puas dengan cerita ‘orang lain’ yang kemudian menghayal ini dan itu. Sampai akhirnya saya mulai menulis yang entah apa rasanya kala itu, dengan impian menjadi penulis besar suatu saat nanti. Sejak itu pula, saya mengirimkan cerita pendek, dan puisi ke majalah Annida yang berkantor di Jl. Mede No. 42 Utan Kayu, Jakarta Timur. Sejak MTs sampai MA (SMA) saya tak henti mengirim naskah ke majalah yang pernah mencapai puncak kejayaan dengan cetakan sampai 100.000 eksemplar tiap bulan sebelum tutup di tahun 2009. 

Sabar saya dalam menulis dimulai dari sini. Tulisan pertama saya yaitu puisi diterbitkan di majalah Annida pada tahun 2005, setelah tsunami menerjang Aceh dan saya masih gabut dengan perkuliahan semester awal.

Tak lama, sebuah cerita pendek juga diterbitkan di majalah ini dengan latar khas adat istiadat Aceh. Lalu, saya mengirimkan naskah ke Ummi (satu perusahaan dengan Annida) dengan tema rumah tangga, dan beberapa tulisan saya dipublikasikan di majalah ini lalu menyusul majalah Femina yang kini juga sudah tidak terbit. 

Saya terus belajar dalam menulis dengan banyak sekali membaca, menulis, membaca, menulis, dan buku-buku fiksi ini sedikit tidaknya mempengaruhi konten digital yang saya hadirkan beberapa waktu kedepan saat majalah dan koran sudah gulung tikar dan diganti dengan era digitalisasi – yaitu blog! 

Bekal saya sudah ada. Saya memacu diri untuk mengikuti perkembangan zaman. Saya memulai di bairuindra.blogspot.com setelah lama aktif di kompasiana.com/bairuindra. Saya melatih ‘keaktifan’ ini dengan memublikasikan tulisan-tulisan galau yang jika diulang saat ini mungkin menangis darah dalam membacanya. Tetapi, itulah proses dari sebuah perubahan. Saya bersenang-senang, mengisi waktu luang, dan mulai mengikuti lomba menulis blog. 

Dari Blog Gratisan Menuju Puncak Rinjani

Saya ingat betul, malam itu mungkin mendekati tengah malam. Saya gusar tak menentu. Saya bahkan tidak mengingat ada pengumuman lomba kisah inspiratif dari Dompet Dhuafa. Kadang, apa yang tidak kita harapkan memang terjadi. Saya sedang mengetik di laptop dengan keyboard sesekali copot saat Fardelyn Hacky Irawani, sahabat saya dari Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh menghubungi via telepon seluler. 

“Bai!!!” lengking sekali suara Eki malam itu. Mungkin kalau ada suaminya di samping sudah curiga lantaran menelepon seorang lajang tengah malam, namun karena suaminya juga sudah mengenal saya mungkin tidak jadi masalah. 

“Hai Eki, malam-malam apa gerangan ini?” Saya benar-benar santai. Ide masih berkejaran di kepala pada saat itu. Saya sedang merampungkan tulisan untuk lomba Bank Indonesia featuring Kompasiana; yang kemudian mendapatkan Juara 3 (berhak atas tablet seharga Rp10 juta saat itu). 

“Bai dapat juara utama ke Lombok!” pekik Eki dengan girangnya. 

“Hah? Yang benar?” Saya mulai gemetar. Tangan saya sudah tidak bisa berkonsentrasi penuh, mau lanjut mengetik, apa membuka browser. Saya membuka situs yang mengumumkan kemenangan tersebut. 

Lutut saya lemas. 

Ya Tuhan. 

Saya akan naik pesawat GRATIS!

menang lomba ke lombok

“Bai!!! Selamat yaaaa!” 

“Eki, terima kasih banyak ya!” 

Saya masih belum bisa percaya bahwa sebuah konten di blog gratisan bisa membawa pelayaran yang megah. Anak kampung, nggak ada harapan apa-apa dari sudut pandang guru honorer, mampu naik pesawat terbang secara gratis pula. 

Ini mengunggah rasa. 

Inspirasi itu bisa dibaca ulang di sini; Guru Kami, Pahlawan Semesta. Naskah ini kemudian dibukukan Dompet Dhuafa dalam memoar berjudul Senarai Inspirasi, Bergerak untuk Berdaya.

buku dompet dhuafaDian Mulyadi yang tak lain Digital Public Relation dari Dompet Dhuafa mengirimkan lampiran Pemberitahuan untuk Para Pemenang Lomba Citizen Journalism Indonesia Dompet Dhuafa.

Saya benar-benar terbang tinggi, ke Rinjani yang berkabut, dan Senggigi yang kelihatan Pulau Bali di bawah matahari terbenam. Di atas ribuan kaki dari permukaan laut, saya masih belum percaya bahwa hanya dengan sebuah tulisan blog, bisa membawa saya duduk dengan jantung tak tentu di dalam pesawat terbang. Sebuah impian yang selama ini hanyalah halusinasi dari seorang anak desa, tak berdaya dalam balutan guru honorer, secara finansial maupun pengakuan orang-orang. 

pengalaman pertama naik pesawat gratis

Saya melambung tinggi. Saya percaya bahwa bakat ini akan membawa keberkahan. Saya akan jadi orang sukses menurut definisi saya sendiri. Blog yang semula gratisan saya ubah menjadi domain berbayar yaitu bairuindra.com – seperti yang terlihat hari ini. 

jalan-jalan di lombok

Satu dekade yang tidak sebentar. Kenangan manis terbungkus rapi dari waktu ke waktu. Apa yang tidak pernah saya mimpikan, saya tahu secara pasti, blog bisa mengantarkan saya ke mana cita-cita dan asa tersebut dengan begitu indah. Saya mulai serius, tidak saja soal tekad dan karena pernah menang lomba sekali lalu tamak. Saya mengubah pandangan, mencoba hal baru, dan mengikuti arus kemana tujuan itu bermuara.

Pandangan Itu Tidak Lagi Sebelah Mata

Saya mulai menjadi guru honorer sejak awal tahun 2011. Masa dimana blogger mulai naik daun meskipun tidak semegah sepuluh tahun setelah itu, di mana hari ini kembali ciut karena media sosial berbasis video pendek. Perjalanan yang benar-benar sabar, merangkak dari bawah dengan laptop yang mesinnya mengaum sangat kencang karena usia, namun masih bisa diajak mengetik ribuan kata agar tuntas sebuah tulisan di blog. 

Guru Honorer kaya raya

Saya tidak jatuh tetapi saya tidak dianggap karena guru honorer adalah jelmaan makhluk yang tidak beruntung. Saya tidak dipandang ada oleh rekan-rekan guru, lebih lagi diremehkan oleh anak-anak. Hal ini tentu membuat semangat saya lebih giat agar berbenah lebih cepat. Jika guru honorer adalah profesi yang rendah sekali, mungkin blogger bisa mengubah keadaan saya dalam waktu yang tidak saya tahu kapan akan dimulai. 

Saya tidak pernah berhenti menulis, meskipun tidak pernah bermimpi sampai sejauh apa yang saya dapatkan di hari ini. Saya berusaha agar saya bisa dianggap ada oleh orang lain yang bahkan bisa menginspirasi banyak orang suatu saat nanti. 

Titik dimana orang tidak lagi memandang saya sebelah mata adalah setelah terbang ke Lombok tersebut. Saya diakui keberadaannya, tidak lagi dilirik sebelah mata namun melihat dengan pandangan kagum dan bangga; bahwa orang yang pernah dianggap rendah derajatnya bisa melebihi ekspektasi orang lain bahkan belum bisa dicapai oleh mereka. Di saat saya bisa naik pesawat terbang secara gratis, di lingkungan saya belum ada berwisata ke luar negeri seperti yang sering kita dengar saat ini. 

Saya terus berlari, berlomba apa yang ada, kalah itu biasa, menang adalah bonus. Di awal adalah perjuangan yang sangatlah berat, saya bersaing dengan blogger ternama, dengan cara bercerita yang sudah baik, bahkan penggunaan infografis yang keren-keren. Saya tidak patah semangat. Saya berlari sangat kencang. Saya seperti sesak dan badan bergetar namun tidak menyulutkan semangat juang karena saya tahu, jadi seseorang itu butuh perjuangan yang tidak sebentar. 

Meskipun saya masih dipandang sebelah mata tetapi saya tetap menjadikan blog sebagai acuan untuk menuju kesuksesan. Saya merangkak dari awal, berlari mengejar ketertinggalan sampai dimana saya mengikuti lomba ASUS. Di tahun 2015, ASUS Indonesia sering sekali mengadakan lomba menulis blog. Saya ikut meskipun belum pernah menang kala itu. Saya ikut saja tanpa pernah memikirkan apapun. Kalah ya sudah. 

Tiba di suatu hari itu, saya mendapatkan email dari Davina Larissa! 

Kita mulai dari; Zenfestival (Zenfone 2 Selfie)

pertama diundang ASUS

19 Oktober 2015 sekitar pukul 17.45, saya benar-benar terkejut. Sebuah email saya dapatkan dari domain asus.co.id dengan tajuk [Invitation] ASUS Zen Festival 2015. Saya merasa seperti mimpi. Saya masih dalam tahap percaya atau tidak, ASUS Indonesia mengundang blogger yang belum punya nama ini untuk sebuah acara besar yang bertajuk ASUS Zenfestival di Jakarta tertanggal 18 sampai 20 November 2015. 

undangan ASUS

Saya yang belum mengenal siapapun blogger nasional, tidak tahu bertanya kepada siapa. Saya meyakini saja bahwa email ini adalah benar. Saya membalas email undangan itu dengan senang hati, dan berharap benar datang dari ASUS Indonesia. Dalam harap-harap cemas itu, saya merasa mungkin tidak benar atau mungkin tidak terpilih meskipun saya sudah mengirimkan data sesuai yang dibutuhkan. 

Hati saya berbunga ketika di 09 November 2015 pukul 10.54 WIB, Davina Larissa, mengirimkan tiket pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan dari Banda Aceh ke Jakarta. 

Wow! 

Ini sangatlah nyata. 

ASUS Indonesia mengundang saya. 

Hadir ke sebuah acara yang sangatlah mewah dan megah – ketika sampai di sana saya baru tahu bahwa akan ketemu dengan artis, bahkan penyanyi idola saya, Rossa!

jadi blogger terkenal

Saya masih tidak percaya akan duduk di bangku empuk pesawat eksklusif. Sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan, bahkan pikirkan sejauh ini. Pertemanan dengan blogger dimulai lebih akrab dari sini. Penulis beken yang sudah lama saya kenal, Dewi Dedew Rieka, saya jumpai di acara besar ini sambil bercerita tentang kepenulisan dan FLP. Jangan pernah lupa, event ini juga pertama kali mempertemukan saya dengan Uniek Kaswarganti, yang tak lain sosok di balik Gandjel Rel, sebuah komunitas blogger dari Semarang yang merayakan 10 tahun berdirinya di tahun 2025 ini. 

Menulis benarlah mengantarkan saya ke tingkat lebih tinggi. 

Saya ke Jakarta. Ibukota yang selalu saya ucapkan. Saya bersenang-senang namun tidak sepeserpun uang keluar dari kantong pribadi. Saya menikmati Ibukota dengan mata takjub, nggak bisa membayangkan bahwa pemuda kampung yang jauh dari pelosok Aceh, dan guru honorer itu bisa sampai ke Jakarta dengan pesawat plat merah, menikmati Ibukota dengan sesuka hati, dan mengikuti rangkaian acara seperti ‘konser’ tersebut. 

Saya juga tidak pernah berpikir bahwa setelah launching smartphone Zenfone 2 Selfie itu selesai, kami akan diberikan bingkisan yang mencengangkan. Saya cuma berpikir bahwa kami akan dibawa pulang ke hotel dan tidur dengan indah. Smartphone yang kami pegang dan coba saat proses peluncuran tersebut ternyata dibagikan satu-satu. 

Alhamdulillah! 

Saya tidak bisa berkata-kata.

Saya bukan siapa-siapa, namun saya menjadi apa-apa!

Nikmat apa yang saya pungkiri setelah itu? Rasanya mustahil jika saya bertahan dalam kegalauan dan terus mengutuk diri dengan nasib guru honorer yang belum berubah derajat hidupnya. Maka, dengan menulis (blog) saya bisa menunjukkan kepada dunia bahwa manusia rendahan itu bisa lebih tinggi derajatnya berkat usaha, sabar, dan bersyukur dengan bakat minat dalam diri. 

Saya terbang kembali ke Aceh dengan semangat lebih menyala-nyala dan bangga terhadap pencapaian atas diri sendiri. 

Saya membangun pertemanan dengan baik bersama blogger yang selama ini hanya berkomunikasi melalui media sosial dan blog. Tentu, saya juga membangun komunikasi dengan sangat baik bersama Tim Public Relations ASUS Indonesia – sampai hari ini! 

Mungkin, sudah cukuplah sampai di sini, dan kelanjutannya adalah di media sosial. Saya salah besar. Kesenangan lain ada di depan mata!

Ke Bali Nggak Lagi Mimpi 

jalan-jalan ke Bali gratis

Lagi-lagi, saya mendapatkan kejutan manis dari ASUS Indonesia. 

Ke Bali siapa yang tidak ingin?

Saya pernah bermimpi. Itu PASTI.

Davina Larissa mengirimkan undangan yang sangatlah manis untuk menunaikan mimpi indah tersebut. ASUS Zenvolution 2016 yaitu peluncuran Zenfone 3 dan era Zenbook yang tipis dimulai di Nusa Dua, Bali, pada 7 September 2016. Bunga Citra Lestari dan Joe Taslim adalah mimpi lainnya bagi saya dalam melihat lebih dekat bintang besar yang sampai hari ini masih bersinar indah. 

undangan asus ke bali

Zenvolution tidak saja soal kenangan manis di Bali yang nggak mungkin saya lupakan begitu saja. Babak baru dari komunitas blogger ASUS barangkali dimulai dari sini. Saya bertemu dengan blogger kenamaan dari berbagai daerah. Interaksi yang manis meskipun baru kenal di dunia maya namun ASUS mengeratkan pertemuan itu menjadi lebih dekat satu sama lain. 

Nusa Dua Bali yang ‘mahal’ dan mewah nggak akan pernah saya lupakan sama sekali. ASUS seperti ‘sengaja’ mengajak kami semua untuk mengelilingi kawasan elit di Pulau Dewata itu, dalam sebuah permainan bertajuk ASUS The Incredible Race. Permainan seperti memecahkan teka-teki dengan menggunakan Zenfone 3 sebagai gawai yang sudah diberikan sebelumnya; gratis (lagi). 

Menakjubkan sekali bukan? 

Sudah jauh-jauh ke Bali, menikmati Nusa Dua yang fenomenal dan mendapatkan smartphone dengan fitur kamera canggih waktu itu. Siapa yang tidak tergiur? 

Saya adalah orang yang beruntung. Sekali lagi, dalam balutan guru honorer, saya bukanlah siapa-siapa namun dalam pelukan seorang blogger, saya lebih dari siapa tersebut. Saya bisa berlari kencang meninggalkan cemoohan dengan banyak keuntungan dari menulis. 

Saya bersyukur. Apalagi dalam permainan yang memecahkan Rekor MURI tersebut, kelompok kami mendapatkan Juara 1 dan berhak membawa pulang hadiah jutaan rupiah. 

juara 1

Nikmat mana lagi yang didustakan? Saya sama sekali tidak pernah membayangkan akan mendapatkan kemudahan langkah, dan rezeki saat memulai menulis blog namun Tuhan benar-benar sayang sekali dengan kehidupan saya yang penuh lika-liku. Hidup saya yang jauh dari sejahtera diangkat satu derajat lebih tinggi. Saya tambah semangat ke tangga lebih tinggi. Inilah jalan saya dalam meraih sukses; dan mendapatkan keuntungan secara finansial lebih besar dari yang pernah saya bayangkan. 

Setelah Hari Itu Bersama ASUS

asus

Orang-orang menyebut saya ‘brand ambassador’ karena terlalu sering ke Jakarta untuk menghadiri undangan ASUS sejak 2015 sampai 2024 (kecuali di masa pandemi). ASUS sendiri punya cerita yang unik, manis, dan tak pernah terlupakan sama sekali. Saya bisa sebesar ini sebagai seorang blogger dari pelosok negeri karena ASUS ‘membantu’ aktivitas bersosial media dan menulis blog. 

Saya harus mengabadikan momen dalam poin ke poin agar pesan ini sampai kepada mereka yang saat ini baru memulai sesuatu dari bawah. Bahwa, kerja keras itu akan mengantarkan kamu dalam kepercayaan hakiki dari mana saja. Hampir satu dekade, ASUS selalu hadir dalam karir saya sebagai penulis blog dan konten kreator (berbentuk video). Tiap momen, berbeda rasa, namun hakikatnya adalah ‘keberkahan’ dari menulis yang tidak mungkin saya bantah sama sekali. 

Setelah 2015, ada banyak sekali momen yang mengantarkan saya ‘naik pesawat’ bersama ASUS. Hal yang nggak pernah terlintas sama sekali di dalam benak saya di awal mula menulis blog, dan serius menjadi seorang penulis. Setidaknya, ASUS sudah mengundang saya sebanyak 11 kali dalam event besar. Saya sangat bersyukur untuk kesempatan ini. 

2015 – (ZenFestival) Peluncuran ZenFone 2 Series di The Ritz-Carlton Jakarta

2016 – (Zenvolution) Launching ZenFone 3 Series di Nusa Dua Bali

2017 – (ZenFinity) Peluncuran ZenFone Zoom S dan ZenFone Live di Pullman Jakarta Central Park

2017 – (The Edge of Beyond) Peluncuran ZenBook Series di Pullman Jakarta Central Park

2017 – Launching ZenFone 4 Series di Pullman Jakarta Central Park

2018 – Launching ZenFone Max Pro M1 di The Ritz-Carlton Jakarta

2018 – Launching ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone ‘Next Generation Gaming’ di Pullman Jakarta Central Park

2019 – Launching ZenBook 13, 14, dan 14 di Pullman Jakarta Central Park

2019 – Launching ASUS ROG Be Unstoppable di Pullman Jakarta Central Park

2022 – ASUS Zenbook 14X OLED SPACE EDITION (UX5401ZAS) Explore Vision Beyond Imagination​ di The Ballroom at Djakarta Theater

2024 – ​ASUS Zenbook DUO Launch Event di Ballroom Raffles Hotel Jakarta

Mungkin, sebagian orang cemburu terhadap kesempatan yang sudah saya dapatkan ini. Ada yang merasa bahwa saya kenal orang dalam hingga berulang kali diundang ASUS pada peluncuran produk mereka. Namun, tahukah kamu jika saya tetap mengikuti tiap lomba yang ASUS adakan, mempublikasikan artikel non lomba seperti Press Release tiap ada produk terbaru yang diluncurkan tanpa mengundang kami sebagai blogger daerah, maupun ikut meramaikan aktivitas media sosial ketika ASUS ingin menaikkan suatu tagar agar namanya kian melambung tinggi. 

hp gratis asus

zenfinity 2017

zenfone 4

zenbook 13

jimin

rog

asus rog

vivobook

asus bmw

jaket rog

zenbook space

ASUS VR

zenbook duo

ASUS ROG Mahal

ROG Phone

BLUS

ASUS merekam perjuangan saya dengan sangat baik. Saya benar-benar berangkat dari ‘kurus’ sampai ‘berisi’, dari berpenampilan lusuh sampai tak bisa jauh dari minyak rambut agar terlihat lebih tampan dan stylish. 

Bukankah semua itu tidak instan?

Dari ASUS Saya Belajar Tentang Lomba

Saya mencatat 17 kali menang lomba ASUS dan mendapatkan hadiah berupa smartphone maupun laptop. Sejujurnya, saya sangat banyak sekali belajar menulis dari lomba-lomba ASUS ini. Saya tidak lantas langsung menang juara 1 dan mendapatkan laptop terbaik dari ASUS. Saya memulai dari level paling rendah dengan juara hiburan. Dari sini pula saya bangkit dari keterpurukan, berusaha lebih giat lagi, mencari celah, dan belajar dari blogger lain yang telah lebih dahulu mendapatkan hadiah utama. 

Di 2018, baru saya mendapatkan hadiah utama yaitu ZenBook Flip S yang harganya saat itu sekitar Rp25 juta. 

hadiah utama lomba blog asus laptop 25 juta

Menakjubkan bukan? 

Nggak semudah memejamkan mata. Saya butuh proses agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik, namun jangan berpikir bahwa setelah menang sekali juara pertama lalu selalu menang di tiap perlombaan. Saya tetap jatuh bangun dalam menulis untuk lomba blog ASUS meskipun tidak menang saya merasa bahwa keberuntungan saya bukan di sini. Saya berputar arah, belajar lagi, dan menang lagi. 

Itulah hal menarik dari apa yang saya capai bersama ASUS dalam sebuah lomba. Saya berpikir, jika bersenang-senang saja, puas diri dalam keangkuhan karena pernah menang, saya tidak akan pernah belajar lagi untuk mendapatkan yang terbaik. Saya selalu mencurahkan isi hati, mencari sudut pandang yang berbeda, fokus terhadap isu pendidikan karena saya sebagai guru, sampai kemudian konten yang saya hadirkan lebih edukatif daripada bersenang-senang semata. Jika tidak menang, saya bisa mendapatkan manfaat dari pembaca yang telah terinspirasi dari konten tersebut. 

2016 – Juara Hiburan ASUSPRO INTEL – START UP NOW! WRITING COMPETITION 

2017 – Pemenang Hiburan ASUS ROG GX800 Writing Competition 

2017 – Pemenang Hadiah ASUS ZenWatch 2 untuk Liputan ZenFinity 2017

2017 – Juara 4 ASUS Notebook Blogger Competition 

2018 – Juara 1 Blog Competition 10 Notebook Terbaik ASUS Tahun 2017

2018 – Juara Kelima Blog Competition ‘Laptop Idaman Sobat Traveler’ with Katerina 

2019 – Pemenang BOY Writing Competition with Yahya Kurniawan

2019 – Juara 1 Blog Writing Competition ROG Be Unstoppable

2019 – Juara 3 Writing Competition ROG Phone II Launching ‘We Own the Game’ 

2020 – Juara 1 Sultan Dylan Bagi-bagi ROG PHONE II Kategori Blog

2022 – Juara  Favorit ASUS Vivobook 13 Slate OLED Blog Writing Competition with Maseko

2022 – Juara 3 ASUS ExpertBook B3 & B7 Flip Blog Writing Competition with Handiko

2022 – Best Content Kontes SEO & Artikel Urbandigital x ASUS Indonesia

2022 – Juara 1 Instagram Competition untuk ASUS Zenbook 14X OLED Space Edition

2022 – Juara Favorit ASUS ROG Phone 6 Blog Writing Competition

2022 – Juara Favorit ASUS Creator Competition #KenapaASUSCreator

2022 – Juara Favorit Video Competition Laptop Terbaik ASUS Sepanjang Tahun 2022

ASUS menempatkan saya sebagai seorang blogger yang disegani, meskipun dalam skala kecil. Tiap lomba ASUS, saya selalu menyempatkan diri untuk mengikuti dengan semaksimal mungkin. Inilah poin penting dalam menjaga kepercayaan dari sebuah brand agar saya selalu dikenang, dan tidak kasihan karena selalu ikut lomba lantas dimenangkan. Kepercayaan ini pula yang memantik semangat saya berbuat lebih, menulis lebih baik lagi dan semaksimal mungkin agar pesan tersebut sampai dan ASUS bisa diterima oleh pembaca blog dan penonton di YouTube, Instagram maupun TikTok. 

Perjuangan dalam menarik minat juri tentu saja tidak di ASUS semata, saya berjuang mendapatkan nama baik, mencari kesempatan dari banyak lomba yang sebagian menang, dan sisanya tak berbekas. 

Sebuah Lomba, Sebuah Kepercayaan 

Yang tidak tercatat, lebih dari 51 lomba yang saya ikuti, selain ASUS. Bahwa, perjuangan itu benar-benar panjang dan melelahkan. Dari 51 lomba ini, tidak semua juara namun sebagian besar adalah hadiah ‘hiburan’ yang cuma mendapatkan pengganti paket internet. 

Hal kecil ini pula yang membuat semangat saya makin menyala, saya tidak saja mencari nama beken biar keren dari berlomba namun lebih kepada eksistensi diri sebagai seorang blogger yang harus dipandang sebagai sosok yang menginspirasi. Apalagi, saya memiliki nilai jual tinggi sebagai guru yang tak lain personal branding yang begitu kuat. Di mana tidak saja menulis blog untuk senang-senang semata namun ada nilai lebih yang saya bagikan kepada pembaca. 

2014 – Blogger Terpilih Program d’Traveler of the Month Bulan Agustus oleh Detik.com

2014 – Pemenang Utama Citizen Journalism oleh Dompet Dhuafa dan Blogdetik.com 

2014 – Blogger Terpuji Forum Lingkar Pena Aceh (FLP)

2015 – Pemenang Favorit Lomba Blog Citra Cantik Indonesia oleh Kompasiana dan Citra Indonesia

2015 – Pemenang Terbaik III Lomba Blog “Jelajah NonTunai” oleh Kompasiana dan Bank Indonesia (BI)

2015 – Juara III Lomba Menulis Perempuan dan Perdamaian oleh gabungan LSM Aceh dalam Gerakan Perempuan Aceh

2015 – Pemenang Ketiga Kontes Menulis Blog Keliling Nusantara oleh Airpaz.com

2015 – Pemenang Tebar Hikmah Ramadhan Kompasiana (THR) Kategori Fiksi Islami oleh Kompasiana.com

2015 – Juara Terbaik Kedua Lomba Menulis Blog “Gaya Hidup Digital di Era Internet Cepat” Oleh Blogdetik.com dengan Smartfren

2015 – Juara 3 Lomba Menulis Blog Go For It Emak Gaoel dan Smartfren

2016 – Juara Pertama Wonderful South Borneo Blog Contest 2015 oleh Banjarmasin Post dan Garuda Indonesia

2016 – Pemenang Kedua Lomba Menulis dengan tema “Book Addict is The New Sexy” oleh Penerbit Stiletto Book

2016 – Pemenang Hiburan Gramedia Blogger Competition “Eksplorasi Budayamu” oleh Gramedia

2016 – Juara Harapan I Lomba Menulis Artikel Lingkungan Bagi Blogger “Isu-isu Lingkungan Hidup di Aceh” oleh Bapedal Aceh

2016 – Blogger Favorit Pilihan Editor VIVA.co.id dalam Program Blogger of the Month (BOM) Periode V April-Juni 2016 oleh VIVA.co.id

2016 – Juara 3 Blog Competition “Kesehatan Reproduksi dan Mental Remaja” BKKBN oleh BKKBN dan Kompasiana

2016 – Pemenang Kelima Cerita Favorit Anda Periode II oleh kanal ceritaanda.viva.co.id

2016 – Juara Harapan Kompetisi Blog Kudo Indonesia “Pahlawan Keluarga” oleh Kudo Indonesia

2016 – Pemenang Kelima Cerita Favorit Anda Periode II oleh kanal ceritaanda.viva.co.id

2017 – 1 dari 10 Pemenang Sayembara Cerpen Valentine di Fiksiana – Bersua Bersama Mantan oleh Kompasiana dan Komunitas Fiksi (Rumpies the Club dan Fiksiana Community)

2017 – Juara III Lomba Blog HOOQ Time AnyTime oleh HOOQ Indonesia dan IdBlogNetwork

2017 – Juara I Kompetisi Menulis Kategori Teknologi oleh UC News (UC We-Media) Indonesia

2017 – Posisi 1 dari 10 Partner We-media Terbaik di Bulan Mei Kategori Teknologi oleh UC News (UC We-Media) Indonesia

2017 – 1 dari 10 Pemenang Kompetisi Menulis Ramadhan Periode 26 Mei – 3 Juni oleh UC News (UC We-Media) Indonesia

2017 – Pemenang Kompetisi Menulis Teknologi Kategori ‘Artikel Pilihan Editor’ Periode 19 – 23 Juni 2017 oleh UC News (UC We-Media) Indonesia

2017 – Pemenang Kompetisi Menulis Bom Kampung Melayu Kategori ‘Penulis Berkualitas’ Oleh UC News (UC We-Media) Indonesia

2017 – Medali Perak dari Top 10 Artikel Terbaik dalam Jagoan Nulis UC News oleh UC News (UC We-Media) Indonesia

2017 – Pemenang Kedua Blog Competition GIIAS 2017 dengan tema ‘Teknologi Mobil Impian Kamu’ oleh GAIKINDO Indonesia Internasional AUTO SHOW (GIIAS) dan VIVA.co.id

2017 – Artikel Terbaik Lomba Nulis Teknologi Periode 15-29 September 2017 oleh UC News (UC We Media) Indonesia

2017 – Pemenang Kategori Penulis Paling Berpotensi dalam UC Star Fest-Tech oleh UC News (UC We Media) Indonesia 

2017 – Pemenang Kategori Penulis Paling Berpotensi dalam UC Star Fest-Gaya Hidup oleh UC News (UC We Media) Indonesia

2017 – Pemenang Kategori Kisah Smartphone Terbaik dalam Kompetisi Smartphone Pertama yang Terbaik oleh UC News (UC We Media) Indonesia

2017 – Pemenang Ke-5 dari 25 Pemenang Kompetisi Galeri Foto oleh UC News (UC We Media) Indonesia 

2017 – Juara Favorit Blog Competition ‘Mengenal Generasi Z bersama Kayu Putih Aroma’ oleh Kompasiana dan Cap Lang 

2018 – Penulis Terjitu Kompetisi Menulis Produk Smartphone dari Vivo oleh UC News (UC We Media) Indonesia dan Vivo Indonesia

2018 – Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kementerian Teknologi dan Informatika (Kominfo) RI dan Bitread Publishing 

2018 – Pemenang Favorit Lomba Menulis ‘Bersama Satukan Energi Untukmu Indonesiaku di Asian Games 2018’ oleh Kompasiana dan APP Sinar Mas

2018 – Pemenang Hiburan Lomba Menulis Blog Dukung Bersama Asian Games 2018 oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Teknologi dan Informatika RI 

2018 – Pemenang Apresiasi dalam Kompetisi Media Sosial Kategori Blogger oleh Kementerian Kesehatan RI 

2018 – Juara II Kompetisi BLOG!&LOCK 2018 oleh Domainesia.com

2019 – Pemenang Favorit Blog Competition Saatnya Persiapan Haji Sedini Mungkin oleh Kompasiana dan Bank Danamon Syariah

2019 – Juara 2 Review Hotel Swift Inn Aeropolis Tangerang oleh Aeropolis Tangerang

2019 – Juara Favorit Dewaweb Blog Competition Faster Hosting oleh Dewaweb

2022 – Pemenang Favorit Blog Competition Adira Finance “Bagikan Ceritamu Menggunakan Aplikasi Keuangan” oleh Kompasiana dan Adira Finance 

2022 – Juara I Lomba Blog Investasiku oleh Investasiku.id dan Indonesian Social Blogpreneur  

2022 – Juara 3 Blog Competition Bersama IndiHome ‘Aktivitas Tanpa Batas’ Kategori Pendidikan 

2022 – Juara Hiburan BRI Blogging Competition 2022 ‘Menjadi Nasabah Bijak’ oleh Bank BRI 

2022 – Juara Favorit Blog Competition Bersama Adira Finance ‘Saatnya Kembangkan Potensi Desa Wisata, Bantu Indonesia Semakin Maju’ oleh Kompasiana dan Adira Finance 

2023 – Juara Favorit Dukung Kemajuan UMKM untuk Indonesia Sejahtera Lewat Blog dan Video Competition Periode 7 November – 21 Desember 2022 oleh BRI dan Kompasiana 

2023 – Juara 2 Ruangguru Blog Competition 2023 oleh Ruangguru

2024 – Juara Favorit Lomba Menulis Artikel #ASNPunyaCerita oleh ASN Muda Indonesia

Dalam bergerak maju menuju kesuksesan sebagai seorang blogger, sebuah lomba tak lain pemantik untuk makin dikenal, disegani, dan juga mendapatkan kepercayaan dari sebuah brand untuk menjalin kerjasama di kemudian hari. Saya tidak bisa memungkiri bahwa banyak sekali sponsor berdatangan (masa itu) untuk menitipkan tulisan di blog saya, dan sekarang beralih ke Instagram dan TikTok. 

Semua hal menarik ini saya kemas dari Portofolio Blogger yang lengkap agar sponsor tertarik untuk menjalin kerjasama. Dengan banyak lomba yang saya menangi, makin bagus pula daftar riwayat hidup sebagai blogger saya pamerkan ke orang lain! 

ASUS dan Masa Pandemi

pernak-pernik ASUS

Saya masih mencari pernak-pernik lain yang pernah ASUS kirimkan selama pandemi, namun saya berhasil mengumpulkan tujuh pernak-pernik ini. 

Bukan ini yang ingin saya ceritakan. Saya mau menyebut, ASUS tidak pernah meninggalkan kami blogger ‘recehan’ ini meskipun sudah diganti oleh YouTuber kondang. Selama masa pandemi dan sampai hari ini, ASUS sering sekali mengirimkan bingkisan menarik pada blogger yang tergabung dalam komunitas Blogger ASUS Community yang dibentuk secara simbolis sejak event Zenvolution Bali 2016, meskipun sebelumnya sudah sering mengundang blogger dari berbagai daerah namun komunitas ini terjaga dengan baik dan saling mengenal lebih dekat setelah Zenfone 3 tersebut. 

Di masa pandemi, ASUS menjadi salah satu produsen yang gencar menempatkan diri sebagai pemerhati kesehatan. Saya beberapa mendapatkan hand sanitizer dalam kemasan yang unik dan menarik, seperti yang terlihat pada gambar di sebelah kanan. Botol ROG yang menjadi ciri khas dari sebuah produk Republic of Gamers tak lain menguatkan kedudukan mereka di segmen ini. 

Unik dan ‘aneh’ sudah menjadi hal biasa. Bahkan, ASUS pernah mengirimkan kotak kayu yang biasanya berisi laptop, namun kali itu berisi handuk, topi, kartu remi, dan puzzle yang jika dibentuk adalah logo ROG yang gahar. 

Itulah ASUS. Sangat pandai dalam menjalin hubungan baik, meskipun ini adalah hal kecil namun bagi kami adalah apresiasi yang sangatlah mahal!   

Sawadikap 

jalan-jalan gratis ke bangkok

Email bertajuk Undangan Eksklusif – 3D2N Trip ke Bangkok dari Freddy Gunawan mungkin saja saya abaikan karena “Ah, nggak mungkinlah,” 

Saya dihubungi secara khusus oleh Digital Marketing dari Priceza Indonesia, Freddy Gunawan, pada 08 November 2016 sekitar pukul 12.06 WIB. Freddy mengaku sudah pernah mengunjungi blog saya dan tertarik untuk menjalin kerjasama. Undangan tersebut berupa sebuah challenge dalam balutan Priceza Writers Hunt 2016, di mana saya ditantang untuk menulis lebih dari 50 artikel di situs mereka setelah melewati tahap seleksi editor sehingga berhak mendapatkan Reward 3D2N trip to Bangkok + Uang Saku THB 5,000.

sawadikap

Saya maju mundur. 50 artikel dalam 1 bulan itu sepertinya mustahil saya kerjakan. Tetapi, saya berpikir lagi, kenapa nggak tantangan ini diambil karena ke luar negeri gratis itu lebih prestisius daripada cuma makan dan tidur selama sebulan itu tanpa adanya resolusi apa-apa. 

Challenge dari Freddy saya terima meskipun harus mengirimkan lebih dari 80 artikel selama sebulan lebih itu kepadanya untuk dikoreksi. Antara lelah, ingin menyerah tetapi Bangkok sudah diimpikan. Saya tidak boleh berhenti dan tetap harus berlayar sesuai keinginan karena mungkin hanya inilah kesempatan saya sekali seumur hidup ke negeri Gajah Putih itu. 

Saya perlahan-lahan berdamai dengan keadaan. Saya merevisi beberapa artikel yang ditolak. Sampai pada akhirnya 50 artikel saya berhasil tayang di situs Priceza secara bertahap (sekarang sudah tidak seaktif dulu lagi, dan artikel saya sudah offline).

Saya merasa harap cemas. Lelah sudah dirasa namun Freddy belum menghubungi saya untuk kelanjutan kisah tersebut. Jangan sampai saya hanya di plonco. Niat baik itu selalu membuahkan hasil. Saya mendapatkan email dari Freddy pada 11 Januari 2017, dan nama saya ada bersama 7 penulis terpilih lainnya. 

Usaha yang tidak sia-sia!

Di 23 Januari 2017 dengan penerbangan Lion Air pukul 16.35, saya berangkat ke Jakarta. Kami diberikan hotel transit sebelum ke Bangkok keesokan harinya bersama Air Asia. Saya bertemu dengan teman baru, orang-orang yang berjuang penuh waktu agar bisa terbang ke Thailand.

Saya bersama Anna Fikirana, Vika Wardatul, Indah Kumala, Chandra Wijaya, Nurul Rahmawati, dan Yogi Krisna take off pukul 06.55 WIB dari Soekarno Hatta International Airport (T2) dan landing pada pukul 10.45 di Don Mueang International Airport di Bangkok Thailand. 

Perjalanan di Bangkok yang sejuta rasa memang tidak bisa diulang kembali. Mungkin, cukup sekali itu saya ke sana kecuali ada tugas dari kantor atau menang lomba lagi – karena Bangkok dan Jakarta adalah kota yang mirip meskipun tidak serupa. Di sana malah harus lebih hati-hati memilih makanan karena hampir semuanya mengandung minyak babi, dan harus benar-benar seleksi melihat wanita karena belum tentu mereka berkelamin perempuan; hanya orang Thailand atau sudah lama menetap di sana bisa membedakannya, begitu pengakuan Freddy. 

keliling bangkok

Salah satu keuntungan dibawa orang itu adalah tak perlu memikirkan itinerary karena sponsor sudah menyiapkan kejutan demi kejutan untuk memanjakan kita. Apalagi sebagai blogger, sponsor tentu tidak akan main-main kecuali mau viral yang tidak baik. 

Saya bersyukur saja. Sudah berhasil melihat keunikan Bangkok dengan banyak sekali patung gajah, kubah emas di mana-mana dan kemegahan Chao Phraya River di siang dan malam hari, adalah cerita yang tak pernah habis untuk dibagikan. 

kapal pesiar bangkok

Hal indah dari menulis ini akan terus saya kenang. Meskipun sampai sejauh ini, di sisi hati saya masih belum bisa mempercayai bahwa hanya dengan ‘50 artikel saja’ saya bisa terbang dari Aceh ke Jakarta ke Bangkok (PP) lalu menikmati Bangkok dengan gemerlapnya, tanpa membayar sedikitpun bahkan dibayar lagi sebagai apresiasi terhadap promosi yang telah kami lakukan terhadap produk sponsor ini. 

Untuk itu, “Sawadikap, Bangkok!” 

Opening Ceremony Asian Games; Undangan Pemerintah Sangatlah Spesial

opening ceremony asian games

Saya menulis tentang atlet angkat besi perempuan asal Aceh, Nurul Akmal, lalu saya diundang oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Informasi dan Teknologi (Kominfo), untuk mengikuti rangkaian acara Opening Ceremony Asian Games 2018; yang tak lain ajang olahraga yang baru dilaksanakan di Indonesia setelah 50 tahun, dan akan terjadi lagi mungkin 50 tahun ke depan. 

Dan saya salah seorang saksi kemegahan pembukaan olahraga bertaraf Asia tersebut. 

Asian Games 2018

Undangan kali ini sangatlah istimewa. Saya belum pernah terpikir, dan bahkan membayangkan akan diundang oleh pemerintah untuk mengikuti acara sebesar ini. Saya diberikan kesempatan ini dan mengubah keadaan menjadi lebih menyenangkan, bahwa saya lagi-lagi naik derajat berkat menulis blog. Hanya karena sebuah tulisan ‘ringan’ ini saya mendapat undangan dari pemerintah, di bawa ke tempat-tempat bersejarah selama di Jakarta, dan puncaknya adalah menonton Opening Ceremony Asian Games 2018 di bangku VIP. 

undangan pemerintah

Kami disuguhi acara demi acara formal dan non formal dari tanggal 15, 16, 17 dan 18 Agustus 2018. Dari Taman Mini Indonesia Indah ke Taman Impian Jaya Ancol dengan sunset di bawah kabut. Dari Kota Tua ke makan malam bersama pejabat tinggi dari Kominfo. 

Jadi tamu negara itu ‘sesuatu’ yang layak saya ceritakan ke mana-mana; sampai kapanpun. Saya sendiri tidak tahu kapan mendapat undangan resmi lagi dari pemerintah, apakah nanti sebagai ASN atau malah mendapat undangan lagi karena sebuah tulisan di blog. 

Semua nggak ada yang tahu. 

makan malam bersama menteri

Semula, Bitread Publishing yang menjadi perantara dari Kominfo mengadakan Writingthon Asian Games untuk blogger dan pelajar. Penulis terpilih tiap provinsi diundang ke Jakarta untuk mengikuti rangkaian acara dari Bitread dan tentu saja dari Kominfo yang termasuk panitia Opening Ceremony Asian Games 2018 tersebut. 

workshop menulis gratis

Rangkaian kegiatan ini dimulai dari workshop kepenulisan dari Bitread Publishing dan Kominfo di 15 Agustus setelah makan malam. Tulisan yang kami kirimkan mendapat perhatian yang kemudian dibukukan sebagai bentuk apresiasi dan kenangan penyelenggaraan Asian Games di Indonesia setelah 50 tahun lalu. 

buku asian games

Jadi, tidak ada yang mustahil jika kita bisa melihat peluang di depan mata!

ke Ibukota ku kan kembali (berkali-kali)

Pernah berujar, “Aku ingin ke Jakarta,” berkali-kali. Mimpi yang bagi saya sangatlah sulit untuk dijangkau. Kehendak berkata lain. Saya benar-benar dibawa ke Jakarta, bukan cuma sekali namun berkali-kali. 

Saya percaya – kamu juga harus percaya – bahwa ucapan adalah doa. Hanya saja jangan pernah berharap. Ujar saja sekencang tenaga. Mimpi saja berkali-kali. Suatu saat Tuhan akan mengabulkan dengan caranya tersendiri. Saya merasakan campur tangan Tuhan teramat banyak dalam mewujudkan setiap ucapan. 

Saya berkata, “Jakarta,” sejak awal 2007, namun Tuhan mengabulkan ‘doa’ tersebut di 2015 atas undangan ASUS. Kenapa saya sering membayangkan Jakarta? Di 2006, saya sempat menjadi relawan di sebuah organisasi kesehatan berskala nasional. 

Nah, di sini, kawan-kawan saya sering dipilih direktur untuk rapat kerja maupun kegiatan lain di Jakarta, Yogyakarta, bahkan Semarang. Saya yang kemampuannya di bawah standar tersebut tidak pernah terpilih sampai saya mengundurkan diri pada 2008. Alasannya tentu bukan iri terhadap kesuksesan kawan yang sering diajak direktur keliling Indonesia, namun saya disibukkan dengan tugas akhir, siaran radio, dan mengajar les. 

Kecil hati saya itu mungkin membawa kecewa. Saya pulang kampung setelah semua kontrak kerja selesai dan mengabdi sebagai guru honorer (seperti cerita di atas). Saya sama sekali ‘gelap’ soal harapan yang telah kandas. Sekali lagi, ASUS membuka jalan setelah hampir satu dekade. 

Apa yang istimewa dari undangan ASUS ini? Tentu saja, selain menjadi saksi peluncuran produk yang spektakuler, kami diberikan kebebasan untuk traveling sesuka hati sebelum atau selepas acara. 

keliling jakarta

Kesempatan untuk jalan-jalan di Jakarta yang dulu hanya mimpi. Setelah 2015, Jakarta seperti pemandangan yang biasa saja meskipun selalu ada yang unik di sana. Namun, saya tidak lagi takut, khawatir setelah turun dari pesawat. Saya sudah berani ke mana-mana. Percaya diri keliling kota besar seorang diri tanpa takut menendang tong sampah di pinggir jalan. 

tangerang

Mimpi adalah hal yang lumrah. Semua ada jalan menuju ke sana. Asalkan, usaha yang dilakukan lebih besar daripada mimpi-mimpi itu sendiri. Jika dulu saya hanya bermimpi ingin ke Jakarta, tetapi setelah mendapatkan kesempatan di tahun 2015 berkat menulis blog, saya mengencangkan tenaga agar bisa ke Jakarta berkali-kali, dan itu terjadi. Sekali lagi, berkat menulis blog; meskipun setelah menjadi ASN, saya mendapat undangan dalam perjalanan dinas namun suasana sangatlah berbeda, yaitu Pelatihan Instruktur Literasi Sains Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) oleh Kementerian Agama, namun rasanya sangat berbeda. 

AKMI

Jakarta ke Bandung dalam Memoar Penting

Dosen saya di 2009 melanjutkan pendidikan Strata Dua (S2) ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung. Ibu Miftahul Jannah namanya. Beliau cukup dekat dengan saya dan ketika pulang saat libur kuliah, Bu Miftah mampir ke Jurusan Pendidikan Fisika IAIN Ar-Raniry (sekarang UIN Ar-Raniry). Mungkin melepas kangen dengan rekan sesama dosen atau sekadar mencari informasi untuk tugas akhirnya. 

Saya yang kebetulan sedang berada di ruangan sekretaris jurusan langsung menyapa Bu Miftah. Kami langsung akrab dan mulai menceritakan hal-hal yang keren. 

“Bai, ke UPI saja di sana pendidikan S2 bagus banget. Saya akan kasih rekomendasi kalau suatu hari nanti mau melanjutkan pendidikan ke sana,” ujar Bu Miftah yang kini tinggal kenangan karena saya belum juga melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi. 

‘Racun’ yang disemburkan oleh Bu Miftah ini membekas dalam diri saya, suatu saat saya harus ke Bandung. Bu Miftah tidak saja bercerita soal kampusnya saja namun hal-hal yang menyenangkan dari Bandung yang membuat semangat saya kesana semakin menyala-nyala. 

Sama halnya dengan Jakarta. Bandung adalah puluhan bahkan mungkin ratusan ucapan yang keluar dari mulut saja. Lagi-lagi, semua itu tinggal kenangan menurut saya setelah memutuskan menjadi guru honorer. 

Surprise itu selalu tiba-tiba. Sebelum pandemi, ASUS mengadakan event di 2019 dan ajak-mengajak di grup WhatsApp BLUS terjadi begitu saja. Katerina, travel blogger yang sangat dekat dengan saya langsung mengiyakan itinerary kami ke Bandung. 

Bandung adalah impian saya. Katerina menyusun rencana dengan baik selama kami di sana termasuk mencari kerjasama dengan beberapa penginapan, dan termasuk kuliner Korea yang telah lama ingin saya rasa manis, asam, dan asinnya. 

Ke Bandung di pagi itu, selepas acara ASUS pada malam harinya. Kejutan lain adalah Muhammad Firman, selaku Head of Public Relations at ASUS Indonesia, masuk daftar grup hura-hura ini. Terasa makin lengkap event senang-senang setelah tugas utama sebagai Key Opinion Leader (KOL) ASUS. 

keliling bandung

Kang Didno, guru dari Indramayu. Deddy Huang, konten kreator terkenal dari Palembang. Gamer perempuan kenamaan BLUS, Vina dari Pekanbaru. Atlet yang merangkap konten kreator, Febri dari Jambi. Wartawan televisi nasional, Maseko yang sering typo kalau menyampaikan sesuatu di grup. Adityar yang saat itu bekerja Telkom Indonesia, sosok yang selalu apik dalam memotret saya sebagai model. Pengarah gaya saya, Rusdiana Dee yang sering sekali mendapatkan doorprize di acara ASUS. Primastuti Manda seorang istri dosen dari UGM yang sering menjadi tempat curhat saya. Penulis beken Dedew yang selalu menjadi sosok penyejuk karena sifatnya yang kalem dan keibuan. Dan, si bos kaya raya, Afit Husni, yang sampai hari ini belum mengirimkan transferan berbentuk dolar kepada saya padahal sudah janji puluhan purnama! 

Kami bersenang-senang. Itu PASTI. 

Katerina berhasil menjalin kerjasama dengan Hotel Savoy Homann Bandung, sebuah hotel bintang 4 di Jalan Asia-Afrika, termasuk hotel nomor satu di Bandung. Hal yang tidak mudah tentu saja, namun dengan nama besar dari beberapa blogger yang ikut serta, kerjasama itu langsung deal. Nikmat yang tidak bisa saya dapatkan jika tidak menceburkan diri lebih dalam lagi ke dunia menulis blog. 

Asma Nadia pernah berujar kepada kami di FLP Aceh, “Menulislah agar dimudahkan Allah berjalan di Bumi-Nya!” 

Saya sudah membuktikan perkataan penulis buku Surga yang Tak Dirindukan itu. Dengan menulis, meskipun hanya sebuah tulisan di blog, saya bisa berjalan di atas tanah basah yang lembut, penuh harapan, cita dan asa, selain tanah penuh tumpah darah di ujung Sumatera!

Question And ASUS (Q&A) 

Saya tidak pernah menyangka akan melaju semakin kencang bersama ASUS. Riandanu Utomo selaku penanggung jawab Question And ASUS atau lebih dikenal Q&A mengundang saya untuk mengisi talkshow online di kanal YouTube ASUS Indonesia pada 03 November 2021 pukul 16.00 WIB, Episode 10. Tema yang diusung adalah “Laptop Tepat untuk Pelajar” yang sangat cocok untuk saya sebagai seorang guru. 

Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian penting dari edukasi ASUS di dunia pendidikan. Apalagi program ini adalah skala nasional bahkan global, yang bisa menambah ‘kekerenan’ diri saya sebagai seorang guru blogger. 

Saya menerima tawaran ini, dan kami live pada waktu yang sudah ditentukan. Saya berbicara soal peran laptop terhadap pendidikan Indonesia, dan bagaimana pandemi mengubah cara belajar ke arah digitalisasi. Riandanu sendiri memberi penjelasan secara teknikal mengenai laptop yang cocok untuk pelajar. Muhammad Firman juga menjelaskan pentingnya laptop selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan ASUS menjawab alternatif dengan mengeluarkan laptop yang ramah terhadap pelajar, serta murah untuk bisa dibeli semua kalangan. Q&A ini dipandu oleh Marisa Pratiwi dengan sangat elegan. 

Akhir Desember 2023, ASUS kembali memberi kejutan kepada saya. Riandanu mengundang saya untuk menjadi pembicara di Q&A pada 05 Januari 2024 dengan tema “Mastering Storytelling” di Episode 108. Tentu, saya tidak bisa menolak karena proses bercerita itu sudah melekat dengan sangat baik dalam diri saya. 

Saya berbicara dari sudut pandang penulis yang telah melahirkan karya dalam bentuk buku, jurnal ilmiah, dan juga catatan perjalanan di blog. Bagaimana menulis dengan baik sampai pembaca tertarik untuk kembali membaca tulisan kita. Dan, bagaimana menumbuhkan rasa dan emosi dalam menulis sehingga tulisan punya ciri khas yang baik. Untuk mendukung itu, saya membutuhkan perangkat yang tanggung agar bisa bertarung lebih kuat lagi.

Riandanu memberikan penjelasan secara teknikal mengenai laptop yang aman dan nyaman untuk para konten kreator dan penulis. Q&A kali ini dipandu oleh si tampan Fadhil Mawaridi. 

Apa yang menarik dari kedua ‘undangan’ Q&A ini? Salah satu catatan penting adalah tidak semua orang diberikan kesempatan untuk menjadi pembicara di kanal YouTube sebuah produsen besar (nomor 1 produsen laptop di Indonesia). Saya diberikan kepercayaan untuk mengisi dua episode yang memberi sinyal kepada saya bahwa ASUS menaruh perhatian, dan percaya kepada saya sebagai seorang guru, penulis dan konten kreator.

Saya pikir-pikir, hal ini tentu tidak semudah membalik telapak tangan!  

Inspirasi – Prestasi (GTK Award) – Bidikmisi (KIP Kuliah) – Universitas Negeri 

Anak-anak banyak sekali mendapatkan inspirasi dari saya sebagai role model kesuksesan mereka. Tonton dulu kisah inspiratif yang saya sematkan ini. 

 

Sebagai guru saya selalu mengarahkan tenaga untuk membimbing anak-anak ke masa depan cerah mereka. Guru inspiratif akan selalu dikenang oleh anak-anak. Dari mereka juga saya menulis banyak kisah. Kisah ini pula yang mengantarkan saya memenangi banyak sekali lomba ASUS, lomba menulis dari IndiHome, dan bahkan lomba menulis dari Ruangguru. 

Inspirasi yang saya bagikan ini agar anak-anak bisa mendapatkan posisi teraman di masa depan mereka. Kacamata mereka harus melihat dengan lebih jeli bahwa pelosok negeri tidak menghalangi untuk berprestasi lebih tinggi. 

Keberhasilan saya dalam mengantarkan anak-anak masuk perguruan tinggi negeri dan mendapatkan beasiswa kurang mampu (KIP Kuliah) dengan banyak trik itu saya tuangkan dalam tulisan di blog, saya bagikan tipsnya di Instagram dan TikTok melalui video pendek sehingga orang lain juga mendapatkan manfaat itu lebih cepat dan gratis. Menang lomba dari kisah yang saya bagikan itu adalah bonus dari usaha untuk mempromosikan pendidikan agar lebih mudah diserap oleh banyak orang di luar sana. 

Saya tentu bangga, punya kekuatan dengan menulis blog sehingga anak-anak saya yang lulus di jurusan prestisius seperti Pendidikan Dokter dan mendapatkan KIP Kuliah bisa membuka cakrawala bahwa semua hal di dunia ini tidak mustahil asalkan mengetahui celah untuk memecahkannya. 

Portofolio yang panjang ini pula saya jadikan acuan untuk mengikuti Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2024 Tingkat Provinsi Aceh. Di mana saya terpilih sebagai pemenang kategori guru inspiratif. Hal ini tidak mudah, tetapi sekali lagi saya bersyukur bahwa dengan rentetan aktivitas yang sudah saya sebutkan di dalam artikel ini bisa membawa pengaruh lebih besar lagi. 

GTK Awards

Dan, saya ingin menyebut bahwa pelajaran penting dari menulis blog, membuat konten di media sosial, dan membuat infografis di beberapa aplikasi di internet, ternyata sangat bermanfaat ketika saya terapkan dalam proses pembelajaran. Saya tidak perlu meraba-raba untuk menciptakan metode yang kekinian (digitalisasi) karena saya sudah lama terjun ke dunia digital ini. 

Tidak mudah mengarahkan anak-anak masuk perguruan tinggi negeri dari pelosok. Tidak mudah mencari celah agar mudah lulus melalui jalur undangan (SNBP). Dan tidak mudah untuk mereka bisa lulus KIP Kuliah tanpa trik dan tips khusus. Semua itu saya jalani dengan baik berkat perkenalan dari menulis blog. 

Saya punya kekuatan. Saya punya nilai lebih. Saya tidak saja guru yang biasa saja. Saya guru yang menginspirasi anak-anak dengan konten digital dan membantu mereka masuk kuliah lebih mudah, bahkan beberapa di antaranya sudah menjadi dokter muda, dan ASN!

guru inspirastif aceh

Saya terus memberikan inspirasi dengan tujuan anak-anak dari pelosok negeri ini bisa survive dan mencapai kesuksesan tertinggi di masa depan mereka. 

Jadi, menginspirasi itu nggak perlu viral bukan?

Person in Charge

Saat orang lain mendapatkan kesempatan terbaik mereka, saya juga ingin melakukan hal serupa. ASUS dikenal sebagai produsen yang menggaet Person in Charge (PIC) untuk membantu kelancaran promosi sebuah produk. Saya kemudian mendapatkan kesempatan serupa, dimulai dari PIC lomba menulis blog sampai dengan ASUS Gathering di Aceh. 

Zenbook 14X OLED Writing Competition 

Saya cukup terkejut ketika Muhammad Firman mengabarkan bahwa saya terpilih sebagai PIC untuk ‘Zenbook 14X OLED Writing Competition’ Periode 03-31 Maret 2022. Saya menyanggupi tugas berat ini karena menurut saya sendiri lomba blog ASUS tidak pernah gagal, selalu ramai, dan selalu mendapatkan konten-konten yang spektakuler. 

Saya mulai mempublikasikan informasi lomba di blog, menyebarkan flyer yang sudah diberikan ASUS ke media sosial, dan menyebarkan broadcast ke beberapa grup WhatsApp agar makin banyak blogger tertarik dengan lomba ini. 

Dalam lomba ini, ASUS memberikan hadiah berupa 1 unit laptop ASUS Zenbook 14X OLED untuk satu pemenang, 2 unit laptop ASUS Zenbook 13 OLED untuk dua pemenang, dan 10 voucher OVO @ Rp1 juta untuk 10 artikel favorit. 

Saya tentu harap-harap cemas karena ada target yang harus dicapai. Sebelum penutupan lomba, blogger yang berpartisipasi adalah sebanyak 150 orang dengan pemenang terbaik saya umumkan kembali pada flyer di bawah ini. 

lomba blog asus

Tentu, tidak mudah memilih pemenang karena beberapa nama besar yang sering berlomba, dan blog mereka sudah sangat bagus. PIC lomba blog ini memicu semangat saya untuk terus melaju kencang, memberikan yang terbaik pada apa yang ASUS berikan untuk saya, dan berharap bisa kembali didapuk menjadi PIC lomba blog ASUS di suatu waktu lagi nanti. 

ASUS Gathering Aceh

ASUS Gathering ACEH

Hal yang di luar kendali saya untuk memikirkan sesuatu yang kreatif terus terjadi. Muhammad Firman ‘meminta’ saya mengadakan Buka Puasa Bersama yang disponsori ASUS. Awalnya saya sedikit ragu karena tidak yakin bisa mencapai target sesuai harapan ASUS. Namun, saya kembali berpikir bahwa kesempatan ini belum tentu datang dua kali dan saya dipilih karena berbagai alasan. 

Saya menyanggupi permintaan itu. Itulah awal mula ASUS Gathering Aceh, yaitu pada 15 April 2023. ASUS mengirimkan produk untuk ‘colek-colek’ oleh influencer di Aceh sebelum buka puasa, yaitu ASUS VivoBook 14 A1400. Saya menyusun rencana, mencari para konten kreator yang bisa diajak kerjasama untuk mempublikasikan video reels dengan tagar #BukberASUSAceh #ASUSxBaiRuindra di akun masing-masing. 

Lagi-lagi, saya tidak pernah membayangkan bahwa kerjasama ini akan berlanjut di hari-hari berikutnya. Saya merasa, setelah Ramadhan di 2023 itu, ASUS Gathering Aceh juga berakhir sudah. 

Saya salah. 

vivobook hijau

ASUS melanjutkan langkah dengan mengadakan gathering di beberapa kota, termasuk di Aceh. Saya sendiri diberikan beberapa kesempatan emas untuk mengenalkan beberapa produk ke influencer Aceh yang nantinya akan mereka teruskan ke pengikut mereka di media sosial. 

ASUS ACEH

ASUS Gathering Aceh setelah bulan puasa itu dimulai dengan ASUS Vivobook 14X M1403 yaitu pada 10 Juni 2023. Saya menggaet banyak influencer, salah satunya adalah Pemenang Duta Wisata Aceh Barat Tahun 2023, Irma Putri Saifani, seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Syiah Kuala. 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by @irmaputrisaifani

Gathering ini tentu saja sangat menarik bagi saya karena produk yang dipromosikan juga termasuk unggulan di kelasnya. Para influencer yang saya undang juga sangat antusias untuk mengulas produk tersebut. 

Saya sendiri ikut mengulas produk ini yang menjadi impian berkat performa, layar dan bodinya yang garang. 

Aceh kembali didapuk untuk mengadakan gathering, kali ini adalah ASUS Vivobook E1404F pada 18 November 2023. ASUS mengenalkan laptop kelas menengah untuk pelajar yang sangat mumpuni. Salah seorang reviewer andalan saya adalah Haris Handa Lubis, seorang penyiar di Radio Republik Indonesia (RRI) Unit Kerja LPP RRI Meulaboh, Aceh Barat. 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Haris Nanda Lubis (@harisnandalubis)

Dalam gathering ini, ASUS mengirimkan 2 unit laptop dengan model berbeda. Vivobook dan Zenbook. Zenbook 14 OLED UM3402 adalah produk kelas atas yang sangat cocok untuk konten kreator. 

Di awal 2024, tepatnya pada 20 Maret ASUS Gathering Aceh kedatangan produk yang juga sangat keren yaitu ASUS Zenbook UX3405. Seperti biasa, saya membuat acara seru-seruan ini di kafe bibir pantai yang indah dengan matahari terbenam menjadi panorama terindah dari Aceh. 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Haris Nanda Lubis (@harisnandalubis)

Saya dan ASUS Gathering Aceh. Sebuah hal menarik. Sebuah hal yang unik. Dan tanggung jawab besar untuk menggaet para pegiat media sosial agar mau mempromosikan produk ASUS. Saya menempatkan diri sebagai orang yang mampu memberikan sisi lebih kepada mereka yang selama ini belum pernah mendapatkan kesempatan mereview produk ASUS. 

Lantas, apa hubungannya ASUS Gathering di Aceh dengan perjalanan menulis blog? Tentu saja, dimulai dari menulis blog itu (sekali lagi), saya mendapatkan banyak kesempatan dari ASUS termasuk mengadakan event kecil-kecilan di daerah yang sulit dijangkau oleh tim ASUS itu sendiri. 

Lepas dari itu, saya bersyukur karena masih dipercaya! 

vivobook hitam

Rekomendasi Laptop ASUS Vivobook 14 OLED

Saya dan ASUS cukup panjang perjalanan mesra ini bukan? Saya masih berharap kenangan manis bersama ASUS akan terus saya temui di masa mendatang. Namun, sebelum itu semua terjadi, untuk kamu yang saat ini membutuhkan sebuah laptop unggulan, saya merekomendasikan Vivobook 14 OLED.  

Ada sebuah laptop yang menarik perhatian saya yaitu ASUS Vivobook S14 (S5406). Sebuah laptop dengan layar OLED yang mampu membuat mata sangat nyaman selama penggunaan. Laptop ini bekerja lebih baik dan mengikuti perkembangan zaman. Hal unik yang paling penting dari laptop ini adalah jalan pintas Copilot+PC yang sudah terpasang pada keyboard. 

Dengan menekan tombol ini, kamu langsung diarahkan ke asisten digital berbasis Artificial Intelligence (AI) yang akan memudahkan pekerjaan, nggak lagi bergantung pada deadline karena bisa mengerjakan tugas dengan cepat serta hemat waktu. Teknologi kekinian ini adalah bagian penting dari ASUS untuk memanjakan pengguna agar tidak tertinggal dalam hal perkembangan teknologi yang semakin tak terduga. 

vivobook 14 oled

Dalam bekerja lebih optimal, ASUS membekali seri Vivobook ini dengan Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H 1.4 GHz  yang meluncur kencang. Tidak saja prosesor utama yang menarik perhatian namun Intel® AI Boost NPU up to 11TOPS yang khusus dibuat untuk performa AI agar lebih mulus. Supaya visual tambah bagus, Intel® Arc™ Graphics adalah pilihan yang tepat pada grafis laptop ini. 

Layar ASUS Vivobook S14 (S5406) sebesar 14 inci memakai teknologi tinggi dengan memilih jenis layar OLED pada aspek rasio 16:10, 60Hz refresh rate, dan yang tak kalah menarik adalah beberapa sertifikat untuk kemampuan layar lebih baik seperti  VESA CERTIFIED untuk rentang dinamis tinggi, TÜV Rheinland untuk layar bebas kedip dan perangkat keras cahaya biru rendah, serta sertifikat SGS juga untuk cahaya biru rendah. 

Vivobook S14 (S5406) adalah laptop tipis dan ringan yaitu dengan berat 1.30 kg saja, berdiameter 31.05×22.19×1.39 atau setara dengan 1,59 cm. Jadilah laptop ini mudah dibawa ke mana-mana namun tetap gahar dalam bekerja serta kokoh berkat sertifikasi daya tahan laptop tingkat militer AS (US MIL-STD 810H). Meskipun demikian, ASUS menyematkan teknologi lain yaitu keyboard dengan RGB unik sehingga penampilan laptop ini makin elegan dan berkelas. 

Dalam mendukung pekerjaan di luar ruangan, baterai sebesar 75WHrs, 4S1P (ramah lingkungan), dengan jenis baterai 4-cell Li-ion yang cukup besar dan pengisian cepat. Tentu saja baterai yang bertahan lama sangat dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan lebih baik dimanapun berada tanpa terkendala laptop cepat kehabisan daya. 

Dari segi performa suara, ASUS menyematkan Sound by harman/Kardon yang memukau serta didukung oleh Dolby ATMOS, Smart Amplifier, dan ASUS Audio Booster. Suara yang dikeluarkan laptop ini dijamin sangat menggelegar namun tidak memengkakkan telinga. 

ASUS termasuk produsen yang mendengar keluhan konsumen, maka dari itu kamera ASUS AiSense dan peredam kebisingan AI disematkan pada laptop ini untuk membantu aktivitas online yang saat ini makin sering dilakukan. tASUS AI noise-canceling audio technology akan memastikan bahwa konferensi atau rapat digital yang dilakukan akan semakin nyaman, aman serta tidak terkendala suara bising yang mungkin akan mengganggu pembicaraan penting itu. 

vivobook 14 s oled

ASUS Vivobook S14 (S5406) adalah rekomendasi laptop yang sangat mumpuni untuk membantu pekerjaan. Saya sangat tertarik dengan laptop ini, bagaimana dengan kamu? Yakinlah, laptop ini akan menjadikan kamu ‘sesuatu’ seperti yang sudah saya rasakan sampai hari ini! 

asus vivobook 14 oled

Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandjel Rel. 

17 responses to “Dari Guru Honorer yang Selalu Dihina Naik Derajat Berkat Menulis Blog”

  1. Nabil Zurba Avatar
    1. bairuindra Avatar
  2. Dian Farida Ismyama Avatar
    1. bairuindra Avatar
  3. adipraa Avatar
    1. bairuindra Avatar
  4. Dwi Septia Avatar
    1. bairuindra Avatar
  5. Dyah Kusuma Avatar
    1. bairuindra Avatar
  6. Dinda Avatar
    1. bairuindra Avatar
  7. Lendyagassi Avatar
    1. bairuindra Avatar
  8. Fenni Bungsu Avatar
    Fenni Bungsu
    1. bairuindra Avatar
  9. Eri Udiyawati Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *