•
Saya ingin terlihat keren di mata peserta didik dengan menjadi sosok guru inspiratif. Maka, saya harus melakukan gebrakan yang menginspirasi mereka dalam jangka waktu lama. Di dalam kelas dengan pembelajaran Fisika berbagai inovasi, semangat belajar yang menggebu-gebu, membuat kuis dengan berbagai platform kekinian, maupun membuat praktikum yang unik dan menarik. Hal ini tetaplah menjadi biasa…
•
Pagi yang indah adalah hari tidak biasa. Ricuh di kelas menjadi panorama terindah bagi seorang guru. Darah sering naik ke ubun-ubun ketika mendapati salah seorang anak sibuk sendiri tanpa memedulikan penjelasan guru. Begitulah pemandangan yang biasa di sekolah. Dan, di ruangguru semua dimulai dengan bahagia senantiasa. Pandemi dan Perubahan Sistem Belajar Pandemi mengubah segalanya.…
•
Tahun 2022 Ganti Handphone. Mungkin ROG Phone 6! Sebuah resolusi. Sebagian orang sangat mudah untuk mengganti gadget karena kantong tak pernah kering. Di saya, ganti handphone nggak sama seperti membeli kerupuk sore hari sambil minum teh yang perbaduannya nggak sepadan; dengan matahari terbenam penuh malu. Resolusi saja tentu nggak memenuhi syarat di 2022. Ganti…
•
Kenapa ASUS Creator lahir ditengah gempuran laptop kompetitor dengan aneka keunikan? Tak lain, karena ASUS ingin mewadahi para pekerja digital untuk mendapatkan hasil terbaik dari kerja keras mereka. Nah, sebelum saya ‘mengumumkan’ inovasi-inovasi termutakhir dari laptop ASUS yang diperuntukkan kepada konten kreator. Saya ingin mengulas ‘tanya’ terlebih dahulu kepada diri sendiri, dan kepada kita…
•
Kehidupan akan terus berjalan sesuai aturan. Soal Nasabah Bijak Itu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Paruh kedua tahun lalu, Jams, begitu panggilannya akan berangkat ke Bandung untuk mengikuti workshop dari lembaga pemerintah yang selama ini memberinya kehidupan layak. Jams yang memiliki postur tegap, kulit sawo matang, dan memiliki lesung pipit saat tersenyum sudah terbiasa…
•
Jauh sebelum saya mengenal IndiHome… Banda Aceh, 26 Desember 2004 Izinkan saya membuka kenangan pahit itu lagi. Tentu, saya bercerita soal sulitnya komunikasi ke kampung halaman setelah gempa dan tsunami menghantam Aceh di pagi 26 Desember 2004. Saya adalah mahasiswa semester awal. Di perantauan yang keras. Di pagi yang sebenarnya ‘biasa-biasa’ saja itu rupanya…