Cara Simpan Data Smartphone Mudah dan Praktis dengan USB OTG Sandisk – Jakarta dua bulan lalu. Dalam terburu-buru saya memindahkan data berupa foto dan video dari smartphone ke dalam laptop melalui kabel data. Waktu tempuh sampai semua data terkirim sekitar 10 menit lebih. Saya asyik mengobrol dengan teman sekamar sambil menunggu proses pengiriman data selesai.
Memori smartphone yang hampir penuh menjadi alasan terkuat saya memindahkan foto-foto ke laptop, yang nanti diteruskan ke dalam flashdisk. Saya berencana melanjutkan perjalanan ke Bandung selepas acara di Jakarta. Sudah pasti saya membutuhkan ruang kosong di smartphone agar bisa menampung banyak kenangan.
Jika traveling begini, saya memang jarang sekali membawa laptop karena agak merepotkan. Dari Aceh ke Jakarta, lanjut ke Bandung, terus pulang juga dengan jarak yang sama. Belum lagi selama di destinasi akan ke mana-mana yang menambah beban di punggung. Teman sekamar membawa laptop, suatu kebetulan yang menjawab bingung saya dalam memindahkan data.
Kami larut dalam pembicaraan yang penting nggak penting. Saya mau ngapain di Bandung dan teman sekamar mau ke mana di Jakarta. Kami sama-sama extend namun beda tujuan wisatanya. Bukan tanpa alasan, saya sangat ingin ke Bandung karena kidung pernah menari dalam mimpi di sana. Selagi ada kesempatan dan teman jalan, saya mengiyakan dengan senang.
Notifikasi di laptop berbunyi bip. Proses pengiriman data selesai. Saya tidak langsung membuka data yang terkirim tersebut, langsung memindahkan ke flashdisk karena teman sekamar mau segera check-out; teman dekatnya sudah menunggu di lobi hotel.
Setelah pamitan dan berjanji akan ketemu lagi di kesempatan lain, saya juga beres-beres. Rombongan kami akan ke Stasiun Gambir sekitar jam 9 lewat. Saya masukkan semua barang ke dalam koper dan beberapa yang penting ke dalam ransel, termasuk flashdisk yang datanya baru saya kirim tadi.
Daftar Isi
Berangkatlah saya ke Bandung…
dalam kerinduan yang pernah ada, saya tulis di babak sebelumnya!
Pulang ke Aceh tentu dengan kenangan manis dan lelah. Saya bongkar-bongkar foto selama perjalanan, juga dari flashdisk yang akan dipublikasikan ke media sosial. Saya yakin sekali banyak foto bagus di sana. Di jembatan Jakarta Central Park yang fenomenal. Di booth acara yang meriah maupun beberapa foto bersama teman yang indah.
Flashdisk saya sambungkan ke laptop. Buka folder foto yang terbaru. Saya mencari beberapa foto; kita pasti ingat di mana saja pernah berfoto. Saya menarik kursor ke bawah, kembali ke atas. Mengerutkan kening. Kayaknya ada beberapa foto yang hilang. Saya masih belum yakin. Saya geser lagi kursor, bolak-balik. Tetap nggak ketemu.
Saya buka galeri smartphone, berharap ada jejak di sana. Sayangnya cuma foto Bandung yang tersisa. Saya buka folder foto WhatsApp yang telah diunduh, mungkin saja pernah saya kirim ke grup. Tetap sama.
Saya mulai panik, sedikit. Balik lagi ke layar laptop. Saya amati baik-baik dan memang benar, beberapa foto dengan sudut pandang yang ‘bagus’ menurut saya telah lenyap; tepatnya tidak terkirim sempurna sewaktu di Jakarta. Sedangkan foto di smartphone sudah terlebih dahulu dihapus sebelum ke Bandung.
Sah. Sebagian data saya hilang….
Mau melakukan apa juga entahlah. Saya terus berpikir ke mana foto itu bisa ditarik kembali. Saya diamkan diri beberapa saat sebelum terpikir, mungkin sempat tersinkronisasi dengan Google Photo. Saya membuka Google Crome lalu masuk ke Google Photo. Harap-harap cemas menanding loading internet yang sebenarnya standar tetapi sangat lamban di mata saya.
Saya menggeser kursor ke bawah, terus menarik sampai terhenti di tanggal saya memindahkan foto ke laptop. Sayangnya, memori Google Photo tidak merekamnya. Mungkin waktu itu smartphone saya tidak terkoneksi dengan Wi-Fi hotel. Kebiasaan Wi-Fi hotel lambat karena mungkin banyak yang pakai, saya lebih sering mengaktifkan data seluler.
Kenangan tinggallah lupa. Saya mendesah karena kecerobohan waktu itu. Seandainya saya cek dulu mungkin tidak demikian. Seandainya teman saya mau menunggu sebentar lagi. Seandainya saya memakai microSD di smartphone. Seandainya yang nggak penting disesali.
Jika nanti traveling lagi, saya mungkin harus menyiapkan jauh-jauh hari perangkat yang mendukung. Apabila memori smartphone hampir penuh, saya langsung bisa mengatasi dengan cara cepat dan ampuh. USB OTG SanDisk Dual Drive bisa menjadi teman terbaik keliling nusantara bahkan dunia.
Apa Itu USB OTG SanDisk?
Sebagian orang mungkin masih bingung dengan perangkat ini. Dalam definisi dasar, USB OTG itu sendiri adalah sebuah perangkat ‘flashdisk’ yang dapat memindahkan data langsung dari smartphone tanpa perantara seperti laptop. Jadi, jika kita menyambungkan USB OTG ke smartphone kita bisa langsung memindahkan data secara manual maupun otomatis.
USB OTG (On The Go) ke depannya akan menjadi primadona mengingat cara pakainya yang mudah dan ekosistem pengguna smartphone yang meningkat. Back-up data sangat mudah, cepat dan tidak menganggu aktivitas lain membuat perangkat ini dinanti kehadirannya.
SanDisk sebagai legenda media penyimpanan eksternal mengenalkan USB OTG SanDisk Dual Drive untuk smartphone berbasis Android, dan iXpand Flash Drive untuk smartphone berbasis iOS (iPhone).
Kita tentu mengenal flashdisk dari SanDisk dengan ciri khas fisik yang keren. USB OTG SanDisk Dual Drive juga tidak jauh berbeda. Dalam memudahkan transfer data secara otomatis dari smartphone ke perangkat ini, kita cukup mengunduh aplikasi SanDisk Memory Zone di Google Play atau iXpand Drive di Apple Store.
SanDisk sangat memahami kondisi pengguna smartphone yang multitasking. Setelah menginstal software pendukung tadi, aplikasi akan berjalan secara otomatis di belakang layar. Begitu USB OTG SanDisk Dual Drive disambungkan ke konektor smartphone, back-up otomatis akan terus berjalan sepanjang kita mengerjakan apapun pada smartphone. #SanDiskAPAC memang keren sekali bukan?
Data lama di dalam smartphone tentu langsung ter-back-up. Yang menarik adalah saat foto dan video dari media sosial, baik yang kita upload maupun tag dari teman bisa juga masuk ke dalam back-up oleh USB OTG SanDisk Dual Drive. Beberapa data memang #DibuangSayang sehingga kita memerlukan back-up di beberapa tempat. Nggak ada yang tahu beberapa tahun ke depan kita ingin melihat kembali kenangan itu.
SanDisk sendiri dikenal sebagai pencipta teknologi flash memory. Smartphone yang saat ini populer tidak lagi menyertakan slot microSD sehingga kita kerepotan untuk memindahkan data. Dengan USB OTG SanDisk Dual Drive kita bisa mengganti microSD yang terlupakan itu.
USB OTG ini mengandalkan SanDisk Extreme® microSD yang masuk ke dalam kategori SDXC, di mana kecepatan transfer adalah R/W up to 160Mbps/ 90 Mbps. Kecepatan transfer data ini biasanya kita temui di media penyimpanan kamera digital.
Bagi saya yang sering mengalami full memory smartphone, USB OTG SanDisk Dual Drive sangat dibutuhkan. Di mana-mana bisa memindahkan data sebelum pulang nanti dipindahkan ke laptop. Satu keunggulannya adalah kita bisa mengecek kembali data yang telah ditransfer sebelum dihapus dari memori smartphone.
Perilaku Pengguna Smartphone yang Lupa Back-up Data
Di sekolah, teman sesama guru sering mengeluh karena beberapa foto hilang akibat ‘over’ memori. Saya juga pernah mengalami hal serupa pada salah satu merek smartphone papan atas. Karena beberapa teman guru tidak paham penyimpanan awam seperti Google Photo, kondisi ini tidak mungkin bisa diselamatkan dengan mudah. Bahkan, tidak bisa diselamatkan sama sekali.
Perasaan kesal dan campur aduk lain yang dirasakan oleh teman guru ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh DEKA yang dibantu oleh Western Digital Corp. Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa 67% pengguna smartphone di Indonesia kehilangan data karena tidak melakukan back-up. Penelitian ini juga menyebut 80% pengguna smartphone menyadari pentingnya back-up data meskipun tidak melakukannya.
Amy Tan, selaku Direktur Sales Regional Western Digital, menyebut, “Selama ini, banyak yang berpikir bahwa proses pencadangan atau back-up data adalah sesuatu yang rumit atau terlalu memakan waktu, sehingga mereka jarang melakukannya. Salah satu brand dalam naungan Western Digital Corp., yaitu SanDisk® adalah brand terdepan dalam solusi penyimpanan mobile. Kami ingin memberikan solusi kepada para pengguna dengan mempermudah dan mempercepat proses penyimpanan dan back-up data di perangkat mobile,“
Kembali ke kondisi teman sesama guru di sekolah yang rata-rata adalah ibu-ibu yang tidak pada masanya untuk paham perkembangan teknologi, tetapi mereka adalah pengguna aktif. Dalam enggan belajar mereka sering bertanya bahkan meminta saya untuk memindahkan data-data mereka ke dalam flashdisk atau microSD yang baru dibeli.
Kurang paham pengetahuan didukung oleh stimulus ‘sulitnya’ memindahkan data itu membuat mereka malas cari tahu. Akhirnya, banyak data berupa foto dan video penuh kenangan hilang karena masalah sepele itu. Dengan hadirnya USB OTG dari SanDisk ini setidaknya bisa melegakan nasib nahas dari guru-guru ini.
Menariknya, Indonesian Consumer Mobile Habit and Data Management Survei yang dilakukan oleh Western Digital ini menyebutkan bahwa 97% responden mengandalkan smartphone sebagai perangkat utama dalam beragam aktivitas. Survei yang dilakukan pada 27 Februari 2019 sampai dengan 11 Maret 2019, melibatkan responden usia 18 tahun ke atas.
Umumnya pengguna smartphone mengandalkan perangkat ini sebagai pengganti kamera digital karena lebih praktis dan segala guna; termasuk langsung share ke media sosial. Pengguna smartphone di Indonesia yang ‘ramah’ budget juga tertahan untuk membeli smartphone dengan memori besar, sebanyak 56% responden memberi jawaban 16GB atau 32GB adalah pilihan yang tepat.
Smartphone dengan dua jenis memori internal ini memang sangat menyulitkan. Aplikasi bawaan ditambah aplikasi yang diinstal lainnya cukup memakan ruang. Di antara responden menyebut 1GB sampai 3GB memori tersisa setelah banyak data tersimpan. Hal ini tentu tidak mungkin karena tiap waktu data terus bertambah; belum lagi soal update aplikasi media sosial yang makin mendapat pembaharuan makin besar memakan tempat.
Smartphone rusak atau terkena virus bisa menjadi masalah besar bagi pengguna. Sebanyak 67% responden pernah mengalami masalah kehilangan data karena keteledoran ini. Sebagian ada yang rutin melakukan back-up, dan sisanya harus rela kehilangan data-data penting mereka.
Buruan Back-up Data dengan USB OTG SanDisk
Alasan mengapa kita penting sekali back-up data sudah saya kasih gambarannya, termasuk perangkat apa yang mesti dipakai. USB OTG SanDisk Dual Drive maupun iXpand Flash Drive memberikan solusi terbaik dalam hal back-up data smartphone. Karena #SanDiskAPAC solusi terbaik.
Solusi pertama adalah Bebaskan Memori Penyimpanan di Smartphone. SanDisk merancang sebuah mobile storage agar mudah memindahkan data di manapun dan kapanpun. Dengan menyambungkan USB OTG SanDisk ke smartphone maka secara otomatis data bisa langsung dipindahkan. Kita bebas mau memindahkan ke smartphone lain atau ke laptop, yang penting data sudah aman terlebih dahulu.
Solusi kedua adalah Plug and Play yang Praktis. Back-up data yang tidak teratur membuat kita lupa data mana yang sudah dipindahkan atau dicadangkan dan mana yang belum. Dengan USB OTG SanDisk ini, data-data yang sudah atau belum dicadangkan akan otomatis ter-back-up begitu perangkat disambungkan dengan smartphone. Jadi kita tidak perlu repot-repot meneliti kembali mana data yang sudah dan belum.
Solusi ketiga adalah Lakukan Back-up untuk Konten Media Sosial. Kadangkala kita ingin mengambil kembali foto dari media sosial yang sudah dipublikasikan. Biasanya, kita melakukan screenshot di layar smartphone setelah mencari foto mana yang mau disimpan. Namun, dengan USB OTG SanDisk ini, kita nggak perlu repot lagi karena data dari media sosial juga otomatis akan ter-back-up juga.
Solusi keempat adalah Upgrade Smartphone untuk Menambah Kapasitas. Tak bisa dipungkiri bahwa foto adalah data dominan dari smartphone kita. Selain itu, game adalah aplikasi ‘wajib’ lain yang mau tidak mau menyita ruang lebih besar. Kartu memori SanDisk Extreme® microSDTM dengan spesifikasi A23 akan memberikan kenyamanan saat bermain mobile game dengan kapasitas penyimpanan lebih besar serta proses pemuatan aplikasi yang lebih cepat.
Buruan back-up data sebelum terlambat. Memang saat ini kesannya, “Ah, nggak butuh,” atau “Nggak begitu penting,” tetapi di saat-saat genting nanti pasti ada saja data yang ingin kita tarik kembali. Jangan sampai terlewat dalam melakukan back-up karena sebelum menyesal kemudian!
Leave a Reply