Cara Bangun UMKM Sukses dengan Bimbingan Terarah dari Hijrah Coach

“Kunci keberhasilan yang sebenarnya adalah konsistensi!” B.J. Habibie.

Prof. Dr.ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Inspiratif. Fenomenal. Berwibawa. Dan, tentu cerdas sekali.
Hijrah CoachSaya sendiri begitu terinspirasi dari Habibie, bukan karena akting bagus Reza Rahadian dalam Habibie & Ainun bersama Bunga Citra Lestari. Beliau memang inspirasi tak bertepi anak muda Indonesia untuk meraih mimpi, dan sukses di bidangnya masing-masing.

Kerja keras Habibie bukan semangat kebut semalam melainkan usaha yang tak berhenti. Ditolak oleh negeri sendiri dalam hal pengembangan pesawat terbang, tetapi dipanggil juga oleh tanan air karena Habibie adalah legenda kecerdasan Indonesia yang abadi.

Habibie adalah sosok sukses!

Cekatan, sudah pasti.

Dikenang, sepanjang masa dengan karya!

Karya apa dari diri kita yang bisa menginspirasi orang lain? Tentu, tidak mungkin kita merancang sebuah pesawat terbang. Tidak pula kita mampu mengungguli Beliau dalam banyak hal. Cukup dijadikan inspirasi semata.

Kita adalah diri sendiri yang akan mengubah gaya hidup, serta menaikkan derajat keluarga menjadi orang sukses melalui sebuah usaha!

Mari Berkarya dalam Usaha

“Kesuksesan bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan untuk masa depan.” – Chairul Tanjung.

Ubah gaya berpikir, capailah itu melalui perjalanan panjang karena nikmat setelah itu adalah hasil yang didapat. Prof. DR. drg. Chairul Tanjung, M.B.A., saat ini sungguh terkenal di Indonesia. Pemilik CT Grup yang mencakup TransMedia (detik.com, TransTV dan Trans7), Trans Studio, The Trans Luxury Hotel, dan The Trans Luxury Yacht.

Forbes Real Time Billionaires (https://industri.kontan.co.id/news/jadi-orang-terkaya-ketiga-di-indonesia-segini-nilai-kekayaan-chairul-tanjung) mengakumulasi kekayaan Chairul Tanjung senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 114,7 triliun di Februari 2022. Namun kisah CT menjadi orang terkaya ketiga di Indonesia tidaklah semudah itu.

‘Anak Singkong’ adalah buku yang saya baca tahun 2012. Orde Baru menghempas usaha keluarga CT berupa showroom mobil dan bisnis percetakan ke titik terendah. CT yang kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi UI memiliki semangat juang tinggi. Ia memulai bisnis fotokopi di dekat kampus UI Salemba.
Hijrah CoachJatuh bangun yang tak sebentar. CT bangkit lagi sehingga mampu naik tahta seperti sekarang ini. Kamu bisa membaca tips sukses dari buku Anak Singkong yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas ini. Yang mau saya bubuhkan di sini hanyalah semangat juang dari CT yang patut dijadikan pelajaran. Apalagi dalam membangun UMKM.

Dulu nggak ada yang namanya UMKM, apalagi bantuan modal untuk bisnis menengah ke bawah ini. Semua orang sukses, termasuk Jusuf Kalla dalam membangun Kalla Grup, memulai semua hal dari keterpurukan sampai sukses di usianya kini. Putri Tanjung sendiri sempat dikabarkan kehilangan Rp800 juta saat memulai bisnis.

Orang yang membuka usaha zaman ini langsung ingin sukses, dan itu tidaklah mungkin. Kita cuma berpikir sukses dalam mimpi tetapi usaha sangat setengah-setengah. Jika orang berusaha selangkah, kita malah setengahnya. Seharusnya, kita harus dua langkah lebih.

“Cobalah untuk tidak menjadi orang yang sukses, tetapi menjadi orang yang bernilai,” – Albert Einstein.

True!
Hijrah CoachInilah ciri-ciri orang sukses. Dalam merumuskan teori relativitas, Eintein tidaklah berpikir semalam. Tahun berlalu barulah dirinya menyebut E relativitas sampai teori-teori lain yang mengekor setelah itu.

Di Mana Posisi Kita?

Saya tidak mau menyebut kita adalah produk halusinasi. Semua berangkat dari mimpi. Namun, apakah kita sudah merealisasi mimpi-mimpi itu? Apakah sudah merancang sebuah mode untuk dipasarkan di marketplace?

Jika belum. Ayo bangun sekarang. Usaha apa yang sesuai dengan budget yang tentu saja tidak memangkas ‘uang dapur’ maupun dana pendidikan anak.

Ketika kita berbicara soal usaha apa, bukan lagi memikirkan usaha ini cocok, usaha itu cocok tetapi kita sudah bergerak ke posisi di mana usaha itu benar akan kita jalankan. Dengan demikian, arah dan tujuan kita jelas untuk mencapai posisi aman.

Bukan aman dapat hasil. Aman sudah ada rancangan.

Ada yang bisa dijual.

Ada yang akan dipromosikan.

Bukan sketsa yang cuma dipamerkan ke media sosial tetapi tidak ada produk ketika calon pembeli bertanya soal harga.

Inilah kondisi yang memungkinkan usaha kita tidak jalan sesuai keinginan yang akhirnya tinggal mimpi-mimpi.

Saya punya sebuah cerita sukses UMKM di Aceh yang bangkit dari keterpurukan setelah ditinggal pergi mereka yang katanya memberi modal. Mereka tidak saya sebutkan ditinggalkan sendirian, tetapi usaha mereka harus dipromosikan seorang diri agar menarik minat pembeli.

UMKM Eceng Gondok yang Hampir Punah Seperti Bahan Bakunya

Itu adalah daerah bekas tsunami Aceh 2004. Pertengahan Oktober 2021 adalah waktu yang saya pilih untuk berkunjung ke UKM Kreatif Kubu di Desa Kubu Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat.

Jalan aspal sudah rusak sebagian. Di sana-sini adalah lobang besar yang membuat kami harus hati-hati. Di parit dekat jalan, semak dengan tanaman eceng gondok yang dianggap hama oleh sebagian penduduk.

Di lorong ke pusat kerajinan tangan ibu-ibu desa tersebut, hanyalah jalan kerikil dengan beberapa batu besar di bagian tengahnya. Masyarakat pribumi yang ramah tidak banyak berkeliaran di siang itu. Mungkin masih bekerja sesuai profesi mereka.

Kami disambut oleh Cut Afni, sebagai salah seorang penting dari usaha kecil di desa tersebut. Perjuangan Cut tidak sebentar. 2016 adalah awal mula yang berat membangun usaha kecil di desa. Dicemooh warga karena merajut asa dari eceng gondok yang tidak bisa dipasarkan. Sampai ingin berhenti karena tidak adanya pemasukan sedangkan pengeluaran terus meningkat untuk membeli bahan baku, selain eceng gondok yang banyak di parit dan sungai.

Cut menyerah ketika cuma mengantongi Rp15 ribuan saja setelah setahun bekerja. Ia pikir eceng gondok bukanlah jalannya untuk sukses. Entah harus menjual ke mana, entah bagaimana membuat produk lebih bagus dan berkelas, tidak sebatas tas jinjing dengan model begitu saja.

Semangat itu kembali datang ketika Mursalim, suaminya membawa pulang eceng gondok, menjemurnya sendiri, merajutnya tanpa henti meskipun nggak tahu mau dibuat apa dan dipasarkan ke mana.

Mursalim mencetak beberapa model tas di kertas HVS lalu merajutnya dengan eceng gondok. Sekali percobaan gagal, dibuang dengan berat hati. Percobaan berikutnya juga tidak berhasil. Berkali-kali percobaan hanyalah asa yang datang sampai Cut memarahi suaminya yang tak kunjung membawa pulang ikan.

“Apa kau mau anak istri makan batu?” amarah Cut.

Pria itu tidak berhenti. Mursalim malah makin banyak menggotong eceng gondok ke rumah sampai-sampai halaman bagai semak belukar. Siang malam adalah merajut. Sebentar hilang memancing ikan ke sungai. Bawa pulang ikan satu dua ekor, yang banyak malah tanaman eceng gondok yang masih hijau segar.

Cut akhirnya luluh. Tahun 2017 menjadi awal yang baru mereka berdua. Cut dan Mursalim mengikuti pelatihan dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh Barat kala itu. Mereka dikenal beberapa orang penting, sampai Mursalim diterbangkan ke Yogyakarta untuk belajar kesuksesan kerajinan eceng gondok di sana.

Hijrah CoachPulang dari Yogyakarta dengan tekad kuat, Mursalim mengambil kredit di bank sebesar Rp20 juta untuk memulai usaha kecil mereka. Usaha eceng gondok yang ia semangati bersama sang istri mulai membaik; meskipun tidak sebaik keinginan.

Produk eceng gondok sudah dilirik. Dinas Koperasi sudah membawa produk ke pameran di tingkat kabupaten sampai provinsi. Produk-produk lebih inovatif dibuat seperti sepatu sampai kursi yang pengerjaannya cukup sulit dan lama.

UKM Kreatif Kubu mendapat suntikan semangat dari mahasiswa pengabdian masyarakat dari UIN Ar-Raniry. Kerja keras dari Cut dan Mursalim mulai bertaring. Produk tetap dibuat dan dipasarkan meski belum banyak yang lirik.

Tak berselang, peneliti dari Universitas Syiah Kuala memberikan sebuah tempat berbentuk gubuk untuk pengeringan bahan baku, eceng gondok. Dengan dikeringkan dalam gubuk ini bahan baku dipercaya tidak mudah berjamur dan tahan lama. Produk kembali dibuat lebih banyak. Pekerja pun dari ibu-ibu setempat yang ingin sukses bersama.

Hijrah Coach

Namun, untuk memasarkannya Mursalim kewalahan!

Inilah UMKM.

Susah berkembang meskipun kreatif. Produk kerajinan dari Mursalim tak kunjung berhasil dijual. Dana pinjamanan dari bank harus dicicil tiap bulan, meskipun tanpa bunga tetap berat. Kerajinan dari ibu-ibu Desa Kubu harus ia beli dengan harga sesuai produk, kemudian dipoles dengan bagus agar mengilap, tidak mudah berjamur sehingga layak dipasarkan.

Sampai hari ini, UKM Kreatif Kubu masih begitu saja. Begitu banyak media meliput, begitu banyak orang mengikuti perkembangan, dan begitu banyak lembaga yang datang ‘melihat-lihat’ tetapi perkembangan usaha kecil ini berhenti di tempat.

Satu dua laku. Banyak tidak.

Tidak mungkin bertahan dengan begini. Mursalim butuh pemantik, agar Cut tidak marah lagi. Cut butuh semangat untuk mengompori ibu-ibu untuk terus bekerja karena itu bisa meningkatkan perekonomian keluarga.

Sedih. Sendu. Seolah tak ada arah.

Begitulah UMKM di Indonesia. Lembaga pemerintah seolah-olah ‘hanya’ memerlukan secuil lepas dari itu diputuskan cintanya. Pelaku usaha yang kebingungan mencari dukungan dari mana-mana. Berharap sama yang diharap sudahlah usang usianya.

Kisah ini menjadi patokan mati surinya UMKM di Indonesia. Produk sudah jadi. Kualitas bagus. Produk lokal yang harus mendunia. Tetapi meyakinkan orang beli itu bagaimana? Adakah yang mau membeli produk yang disentuh pun cuma sesekali saat ada hajatan pamera.

Inilah kondisi itu. Ke mana langkah mengepakkan sayap? Saya bisa memberikan solusi untuk kamu pelaku UMKM yang sedang kebingunan ini. Adalah Hijrah Coach yang akan memberikan pendampingan dengan sangat profesional.

Pertumbuhan UMKM di Indonesia

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa disebut sebagai usaha yang sedang naik daun. Siapapun orang bisa membuka usaha kecil-kecilan, dan pihak perbankan dengan sukarela memberikan pinjaman modal.

Di Aceh, sebelun Bank Rakyat Indonesia (BRI) melebur ke Bank Syariah Indonesia (BSI) terdapat pinjaman modal tanpa bunga kepada unit usaha kecil ini sebesar Rp15 juta. Tentu ini menarik sekali dalam membangun usaha lebih baik.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2019 sampai dengan 2021, cukup banyak unit usaha kecil menengah ini yang mengajukan kredit ke perbankan, baik bank konvensional maupun syariah. Hal ini menandakakan bahwa banyak sekalin kemajuan dan keinginan masyarakat Indonesia untuk maju bersama UMKM ini. Salah satu faktor adalah kurangnya modal sehingga mengambil kredit ke bank.
Hijrah CoachDukungan dari bank yang memberikan pinjaman tanpa bunga sangat menguntungkan UMKM. Namun, apakah pelaku usaha ini berhasil tidaknya diluar tanggung jawab bank bersangkutan. Inilah yang riskan sekali di mana bank cuma memberikan pinjaman modal tanpa mendampingi usaha kecil ini berkembang dengan pesat.

Data BPS menyebut pelaku UMKM berada pada posisi pertama pengambilan kredit di bank. Data yang saya lampirkan ini terkesan istimewa sekali tetapi apakah yakin dengan usaha yang ada?

Belum tentu. Satu persatu usaha kecil menengah ini berguguran tanpa jejak. Sebagian kebingungan mencari cara melunasi cicilan bank. Sebagian lagi harus menjual harta benda untuk membayar utang tersebut.

Akhirnya adalah kembali ke nol.

Simpel jawabannya; karena tidak mempunyai strategi yang matang. Kisah di atas barangkali bisa menjadi acuan untuk membenahi cara berpikir untuk maju bersama UMKM.

Badan Pusat Statistik juga merilis jumlah usaha mikro, kecil dan menengah sampai tahun 2019. Data ini menunjukkan betapa signifikannya pertumbuhan UMKM di Indonesia. Orang berlomba-lomba membangun usaha dengan mudah karena itulah cara terbaik untuk membangkitkan perekonomian keluarga,
Hijrah CoachBanyak UMKM belum tentu berhasil menarik minat pembeli, contohnya seperti masalah yang sudah saya sebutkan di atas tadi. Di sinilah kita butuh seseorang atau lembaga yang mampu memberikan solusi untuk ini!

Cara Bangun UMKM Sukses Bersama Hijrah Coach

Kamu akan sukses bersama Hijrah Coach!

Yakin saja dulu. Lepas dari itu adalah usaha kamu menciptakan panorama indah atas usaha yang sudah dibangun sejak lama.

Banyak dari kita usaha sendiri tanpa mau belajar dari pakar. Sebenarnya ini adalah kesalahan besar yang kita pupuk. Mursalim menjadi contoh yang baik saat dirinya belajar sampai ke Yogyakarta. Pakar ini yang kemudian meyakinkan dirinya untuk membuat kursi bekas menjadi keren dengan eceng gondok.

Tentu, Mursalim tidak akan pernah bisa mengubah pemikirannya jika di Kubu saja. Kegusaran hati Mursalim dan Cut rupanya dibaca oleh Hijrah Coach. Saya mengikuti pertemuan singat dan berarti bersama para coach yang menginspirasi pula.

Dalam Signing Ceremony bertajuk, “Peranan Artificial Intelligence dalam Membantu UMKM Bertumbuh” di Minggu pagi 20 Maret 2022, Hijrah Coach meluncurkan aplikasi HADE yang cukup keren menurut saya.

Dalam acara ini, moderator Dian Indra Bintoro, PBHC, CHBC, CHMP, ACHC, dari Associate Business Coach of Hijrah Coach. Speaker terdiri dari Teguh Eko Budiator adalah CEO of Prosa.ai, Faisal Hasan Basri adalah Sekjen Sahabat UMKM, Wisnu Dewobroto adalah Entrepreneur, Head of Entrepreurship Program, Podomoro University, dan Daru Dewayanto yang merupakan Master Coach, Founder & CEO of Hijrah Coach.
Hijrah CoachDi masa pandemi begini, HADE adalah prakarya terbaik untuk memproduksi banyak produk terbaik dari rumah saja. Bimbingan dan arahan terstruktur adalah hal penting saat ingin memulai usaha. Pemilik UMKM cuma mengandalkan smartphone dan internet saja lalu akan diarahkan ke mana, bagaimana, dan segmen apa yang ingin disasar dari produk ‘rumahan’ ini.

Jangan salah, banyak produk dari rumah yang kemudian menjadi produk loyal. Ayam goreng yang terkenal dimulai dari produk rumahan yang mendunia. Begitulah HADE by Hijrah Coach memberikan pelatihan mendalam melalui satu aplikasi saja.
Hijrah CoachHADE AI adalah personal coach and mentor berbasis Artificial Intelligence (AI). HADE AI didesain khusus bagi para entrepreneur, pemilik bisnis UMKM, dan profesional untuk belajar dan mengembangkan bisnis.

Sudahkah kamu mengunduh aplikasi HADE yang pintar ini? Situasi yang memungkinkan untuk segera beralih ke sistem yang lebih sistematis. Kamu nggak perlu keluar rumah, butuh biaya tambahan, biaya perjalanan maupun biaya makan untuk mengikuti pelatihan yang belum tentu terarah.

Dalam kesempatan ini juga ditandatangani kerjasama antara Hijrah Coach atau HADE dengan Prosa.ai dan Sahabat UMKM, di mana akan membantu pelatihan lebih kuat dan menantang di masa mendatang.

Hijrah CoachDengan HADE kamu dibantu semaksimal mungkin agar usaha sukses, berkembang dengan baik, dan menggunakan teknologi kekinian yang sangat bersahabat. Dalam pengembangannya ini, HADE by Hijrah Coach telah mendapatkan sentuhan yang termutakhir dari para ahli, sehingga nggak cuma mereka yang pintar teknologi saja bisa menggunakannya tetapi orang awam pun bisa. Apa saja fitur dari HADE?

Talk To HADE Berbasis AI

Selama mengikuti seminar online melalui Zoom Meeting ini, berulangkali pula disebut HADE adalah aplikasi yang menggunakan AI. Dan ini tentu saja sangat cerdas menurut saya.

HADE by Hijrah Coach memiliki bantuan yang cepat dan hemat waktu. Kamu nggak perlu berlama-lama menanti customer service online. Tak ada antrian panjang untuk ini karena HADE melayani konsumen selama 24 jam non-stop.

Mau kamu bangun tengah malam terkendala atau ada masalah yang belum selesai. HADE siap memberikan jawaban untuk itu. Tiba-tiba teringat ada pertanyaan yang belum dijawab, saat itu juga HADE memberikan jawaban yang tepat. HADE membuat UMKM tumbuh pesat dan berkembang dengan baik. Lebih tepatnya, HADE memberi semangat lebih kepada pelaku UMKM.

Cara kerja AI di HADE adalah Neuroscience yang memahami semua kebutuhan pelaku sehingga mampu mengubah paradigma yang patah arah ke lebih semangat kembali. Maka dari ini, HADE sangat disarankan untuk pemula terlebih mereka yang benar-benar awam membuka usaha sendiri.

Learning Pack

Paket yang dihadirkan oleh Hijrah Coach dalam HADE sangatlah lengkap. Kamu bisa memilih paket pendampingan dari dasar sampai naik kelas ke materi yang lebih rumit. Coach pun memberikan penyampaian yang simpel dan mudah dipahami meskipun melalui layanan online.

Topik yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha, baik yang baru, sudah berkembang maupun bisnis skala besar. Pelaku UMKM tinggal memilih topik mana yang kira-kira perlu dalam pengembangan usaha.

Saran saya, jangan pernah memulai dengan topik berat karena usaha yang dijalankan tidaklah seberat itu. Naik tangga adalah topik terbaik yang bisa kamu ambil untuk mengembangkan sebuah usaha.

Digital Content

HADE menghadirkan konten digital yang beragam. Konten digital ini dibuat oleh coach profesional untuk kebutuhan masyarakat umum. Pelaku UMKM yang baru memulai juga bisa mendapatkan perhatian khusus ini, belum lagi mereka yang sudah ada produk namun masih tersendat-sendat.

Di HADE, adalah video dan konten digital lain yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Konten ini disesuaikan kebutuhan pengguna, misalnya pemasaran produk dasar UMKM, yang bisa kamu akses menjelang tidur malam atau di pagi hari agar semangat makin menjadi-jadi.

Talk To Our Coach

Adakalanya kita bingung mau memulai dari mana. Jangan khawatir, HADE dengan label Certification dari para ahlinya ini siap membantu dari awal. Kamu boleh bertanya, berdiskusi lebih mendalam, mengeluarkan curahan hati mungkin, langsung ke Professional Coach melalui Chat Room yang tersedia.

Saya boleh sebut, HADE by Hijrah Coach tak lain salah satu terobosan termegah dalam membantu pelaku usaha. Kamu hanya dituntut untuk fokus pada pembelajaran yang diberikan kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Segampang itu, bukan?

Jangan tunggu lama-lama jika kamu ingin sukses. Pak Daru menyebut bahwa kegagalan utama pelaku UMKM adalah tidak mau memulai hal baru. Beliau mengaku UMKM yang mendapat bimbingan meningkat drastis menjadi 400% dibanding dengan UMKM yang cuma mengandalkan materi dalam bentuk modul atau silabus yang cuma bertahan di 40%.

Pak Daru merangkum materi pokok hari itu dengan 4 Puzzle. Tiap kepingan mendapatkan tempat yang layak untuk memajukan sebuah usaha kecil menengah.

4 Puzzle UMKM Sukses Bersama Hijrah Coach

Puzzle 1: Dukungan Pemerintah

Pemerintah daerah setempat – bahkan pemerintah pusat – jangan mendukung UMKM dengan setengah-setengah. Produk UMKM ini bukanlah produk yang cuma diandalkan ketika ada pameran semata. Produk UMKM ini adalah produk lokal yang harusnya mendunia.

Pak Daru yakin pemerintah akan memberikan dukungan kepada UMKM yang sekarang ini berkembang begitu pesat di Indonesia. Jokowi sendiri sangat membanggakan produk lokal yang dibangun oleh UMKM sukses tentunya.
Hijrah CoachSudah yakin kalau pemerintah akan mendukung UMKM? Patut dicatat, Dinas Koperasi di suatu daerah bahkan menjadi UMKM untuk diberikan semangat juang!

Puzzle 2: Teknologi AI

HADE adalah produk AI yang bisa diandalkan. Teknologi AI yang terus berkembang membuat pengguna terbantu dengan produk ini. UMKM yang diselaraskan dengan AI akan menyesuaikan dengan keadaan menuju gerbang kesuksesan.

Teknologi AI yang terus dikembangkan mendapat sentuhan yang menarik di sebuah aplikasi smartphone. Dengan bantuan AI ini, semua hal menjadi lebih mudah dan cepat. Seperti yang saya sebut, HADE yang mengandalkan AI langsung bisa memberikan ‘pertolongan’ kepada pengguna dalam detik itu juga.

Puzzle 3: Kebutuhan UMKM

UMKM itu sebenarnya dibutuhkan oleh siapa? Di Hijrah Coach inilah akan diarahkan kebutuhan dari UMKM itu sendiri. Dalam menjalankan UMKM tidak semena-mena, tidak boleh sesuai selera kita tanpa mengikuti kebutuhan pasar.

Misalnya saja saat ini. Sebuah toko yang cuma mengandalkan offline, dipastikan tidak akan berkembang dengan baik. Namun, jika diseleraskan dengan online ke marketplace terkemuka, produk yang dijual tentu akan lebih baik grafiknya.

Hal ini berlaku pada masalah yang dihadapi oleh Mursalim dan Cut di UKM Kreatif Kubu. Mereka cuma mengandalkan media sosial saja tetapi masih ‘awam’ terhadap toko online seperti Shopee, Tokopedia maupun Bukalapak.

Kesempatan ini yang sejatinya harus diraih agar produk yang diciptakan memiliki pangsa pasar tersendiri, kesannya tidak menunggu konsumen datang lalu dijual atau diberikan bonus besar-besaran.

Puzzle 4: Pendampingan Pelaku UMKM

Pelaku UMKM sebagian asal gerak saja. Ada produk lalu jual. Dari status WhatsApp, ke Wall Facebook, lalu ke Instagram Feed, dan sesekali Instagram Story. Begitu lelah, mereka akan berhenti promosi dan nama UMKM yang sudah dirancang dengan bagus hilang ditelan bumi.

Di sinilah butuh pendampingan terhadap pelaku UMKM seperti yang disebut oleh Pak Danu. Hijrah Coach siap membantu UMKM tumbung dan berkembang dengan baik di era digitalisasi ini. Kesempatan ini haruslah diambil oleh mereka yang ingin sukses dan ‘kaya raya’ di masa mendatang.

Saya sempat mengajukan beberapa pertanyaan yang dijawab dalam rangkuman penting selama seminar berlangsung.

Pagi Bapak-Bapak Panelis, Saya Bai Ruindra dari Aceh. Ada beberapa pertanyaan yang saya butuh masukan dari bapak-bapak di pagi ini. Jawaban ini cukup memantik semangat saya untuk memulai usaha di masa mendatang.

1.Bagaimana saya memulai UMKM dengan minim modal? Saya sering diskusi sama istri kalau ingin buat produk ini, produk itu, tetapi pada kemudian tidak ada yang terealisasi karena bahan baku yang mahal atau pangsa pasar yang sulit bersaing. Dari itu kami yang baru ini butuh semangat agar mampu bersaing.

2. Pak Faisal tadi sebutin kalau pasar offline agar sulit bukan saja karena pandemi, benar adanya di lapangan demikian. Bagaimana memasarkan produk UMKM yang belum terkenal baik secara offline maupun online, mengingat pelaku UMKM butuh modal lagi untuk promosi, misalnya di media sosial atau buka toko online di Tokopedia maupun Shoppee yang tak mudah memulai pemasarannya.

3. Saya kenal beberapa UMKM di Aceh tetapi kurang tertarik produknya. Ini jadi masalah karena pelaku UMKM sudah membuat produk tetapi tidak ada yang membeli. Bagaimana kita meyakinkan pembeli untuk membeli produk-produk lokal ini dan apa upaya untuk meningkatkan kepercayaan terhadap produk?

Terima kasih Bapak-Bapak jawabannya.

Hijrah CoachUMKM bukan cuma mimpi di atas kertas saja. UMKM adalah mimpi dari kerja keras semua orang. Bermimpi memiliki produk sendiri dengan label keren berukir emas tak lain usaha kecil yang akan menjadi besar.

Simpulan dan Rekomendasi

Hijrah Coach adalah wadah yang menampung aspirasi pelaku UMKM untuk bertumbuh. Dengan pendampingan yang diberikan secara berkala, terstruktur dan sistematis, pelaku UMKM diharapkan dapat berkembang dengan baik tidak saja di masa pandemi namun berlanjut di tahun-tahun selanjutnya.

Hijrah CoachArtikel ini ‘menjadi’ salah satu artikel terbaik menurut Hijrah Coach yang menurut awal informasi mendapatkan benefit senilai Rp15 juta. Benefit ini rupanya adalah untuk mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh mereka dan saya terpaksa tidak mengikutinya dengan berbagai alasan memberatkan.

3 Comments

  1. Aku lagi baca-baca referensi UMKM di Indonesia, eh ketemu blog kakak. Makasih lho ya udah rekomendasi HADE.

  2. Ini yang saya cari buat usaha keluarga

  3. Saya nggak terkejut toh dunia digital udah maju, install HADE langsung bikin usaha rumahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *