5 Kebiasaan Buruk Siswa

5 Kebiasaan Buruk Siswa di Sekolah yang Tak Boleh Dicontoh

5 Kebiasaan Buruk Siswa di Sekolah yang Tak Boleh Dicontoh – Belajar itu sangat membosankan! Kata siswa sih begitu. Bagi mereka, ke sekolah itu have fun saja. Mau guru masuk atau kagak, no problem. Asalkan bola voli nyasar di lapangan seharian di sekolah nggak kenapa.

Siswa memang cenderung suka yang tidak disukai guru. Namun tahukah kamu jika guru itu bosan mengajar? Apalagi saat menghadapi siswa nonbandel. Susahnya lebih daripada siswa yang benar-benar bandel.

Kalau siswa bandel mah sudah ketahuan belangnya. Awut-awutkan di kelas. Siswa yang setengah bandel ini, susahnya minta ampun. Lebih baik ni, kalau mau jadi siswa bandel ya bandel banget jangan tanggung-tanggung.

Kalau setengah jadi begitu, guru pun susah ngasih surat panggilan kepada orang tua. Mau tulis alasan apa coba? Padahal guru sudah geram sampai tingkat tinggi.

Lima alasan sepele ini yang membuat guru bosan banget duduk manis atau mengajar di kelas. Alasan yang terkadang dibuat-buat karena malas belajar. 5 kebiasaan buruk siswa antara lain:

Banyak mah yang pura-pura sakit saat pelajaran dimulai. Bahkan guru sudah tanda, jika pelajaran Matematika atau Fisika di Putri pasti sakit. Kebiasaan ini mendarah daging dan tidak akan dibuang oleh si siswa sebelum ditegur oleh guru.

Terkadang, guru cuek saja saat mengajar dan percaya nggak percaya. Giliran sakit beneran guru sudah nggak yakin lagi.

Sakitnya siswa yang nggak mau terima pelajaran itu beragam. Ada yang ringan-ringan saja seperti sakit perut, yang intinya lebih baik tiduran di kantor guru atau ruang UKS. Ada pula yang kesurupan tiap guru masuk.

Padahal jika dilihat dari tabiatnya malah ingin cari perhatian lebih. Di sekolah kesurupan eh di Facebook malah selfie haha hihi. Katanya lihat hantu eh pulang sekolah ngakak-ngakak.

Ada juga jenis sakit seperti pingsan tiba-tiba saat upacara atau di kelas sebelum jam istirahat. Eh tahu-tahu si siswa ini nggak sarapan!

Sebentar-sebentar ke Kamar Mandi

Kesal memang jika ada siswa yang keluar kelas saat jam pelajaran. Apalagi yang minta permisi itu dia lagi dia lagi. Pokoknya, tiap ada guru di kelas selalu dia saja yang keluar untuk pipis. Sekali dua kali sih guru akan percaya.

Berkali-kali mah kebangetan namanya. Selidik punya selidik ternyata si siswa ini keluar kelas karena ada yang bening-bening di kelas sebelah.

Sengaja keluar saat guru di dalam kelas supaya mudah curi-curi pandang ke si doi yang entah pacarnya atau gebetan semata!

Tidur di Kelas

Siswa tipe ini sebenarnya mudah diatasi. Biarkan saja dia tertidur dan guru lanjutkan pelajaran. Namun jika tiap saat tertidur saja sangat menganggu kehidupannya.

Dengan mudah nanti mengatakan guru tidak menjelaskan materi ini dan itu, padahal dia saja yang tukang tidur. Tanggung-jawab guru sebenarnya dipertaruhkan untuk siswa yang suka tidur ini.

Satu sisi dia memang nggak menganggu namun sisi lain sangat mengganggu. Siswa lain akan nyelutuk kok dia bebas tidur sedangkan mereka belajar.

Ajak Teman Bicara

Tidur sih nggak apa-apa karena rugi cuma dia seorang. Nah siswa yang ajak teman bicara sangat tidak menarik. Tiap guru masuk dia-dia saja yang ngomong.

Rasanya gudang informasi hanya dia yang miliki. Jika teman bicaranya aktif, maka bisik-bisik di kelas tak bisa dihindari. Jika teman pasif hanya suara dia yang terdengar.

Coba saja tanyakan padanya mengenai penjelasan mata pelajaran, paling hanya lima menit dia diam sebelum mulai bicara kembali.

Herannya tak pernah habis dia bicara. Jika dikasih hukuman ke depan kelas, satu kata pun nggak akan keluar!

Sibuk Sendiri

Tiba-tiba guru marah karena dirinya dilukis oleh seorang siswa. Siswa yang cenderung sibuk sendiri memang ada-ada saja tabiatnya. Kalau nggak melukis pasti buat tugas pelajaran lain. Kesibukan-kesibukannya tersebut seakan nggak pernah habis. Kebiasaan itu berlanjut.

Pekerjaan rumah nggak pernah dikerjakan di rumah karena bisa dikerjakan waktu pelajaran lain. Hapalan nggak perlu dilakukan karena waktu guru lain masuk bisa menghapal.

Jika pelajarannya jam terakhir, jika jam pertama? Tetap saja sama. Datang lebih cepat lalu nodong teman minta tugas. Begitu seterusnya.

Kesadaran siswa patut ditingkatkan untuk setiap pelajaran. Jika siswa terus beralasan dan guru mengabaikan alasan tersebut maka tak tertutup kemungkinan prestasi siswa semakin hari semakin terjun payung. Sekarang, tinggal kita mau pilih yang mana!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *