Daftar Isi
Tips Menang Lomba Blog
Menang lomba blog saat ini menjadi bagian penting bagi seorang blogger. Soal hadiah sudah andalan. Soal dedikasi dipertaruhkan. Dan soal eksistensi barulah menjadi cobaan. Beberapa waktu lalu saya membagikan beberapa tips menang lomba blog bersama Indonesian Social Blogpreneur, salah satu komunitas blogger Indonesia. Seperti apa tips menarik tersebut?
Apa Tujuan dari Ikut Lomba Blog?
Pertama, karena hadiah. Nggak bisa dipungkiri kalau ikut lomba blog karena hadiah besar. Sebagian blogger malah nggak ikutan lagi kalau hadiah kecil. Tapi, untuk blogger pemula lomba apa saja yang diyakini cocok dengan timeline blog, ikut saja. Kenapa saya minta ikut?
Ikut Lomba Blog untuk Eksistensi atau Hadiah?
Kalau kawan-kawan bukan suhu atau pakar SEO, lomba blog inilah ajang untuk eksistensi atau dikenal banyak orang, termasuk brand (sponsor). Blogger yang masih ‘main-main’ seperti kita tentu sulit mengalahkan pakar SEO atau media besar yang tiap hari update persekian artikel. Blog yang seminggu sekali update bisa dipastikan terlempar ke halaman antah-berantah untuk pencarian tertentu.
Tidak mudah untuk mengikuti tips menang lomba blog karena tiap orang berbeda strategi. Namun tips menang lomba blog ini akan membantu bagaimana meramu lebih baik sebuah konten. Meskipun tips menang lomba blog ini hanya sebatas teori yang tidak semua orang mudah menerapkannya. Dan terlebih lagi tips menang lomba blog adalah hal yang berbeda antara pemenang lain dengan yang saya berikan ini.
Ikut lomba blog membuka kesempatan besar dikenal oleh sesama blogger, penyelenggara, maupun orang lain yang mencari tahu tentang informasi lomba tersebut. Saking banyaknya lomba blog sekarang, sebagian besar sangatlah berkelas.
Sebut saja lomba blog ASUS yang selalu diburu karena hadiah laptop mahal. Lomba blog ASTRA yang dulu hadiahnya mobil, sekarang sudah berubah mungkin saya tidak tahu pasti. Belum lagi lomba blog hadiah jalan-jalan ke dalam negeri maupun luar negeri. Sebagian besar lomba blog langsung main cash yang tidak kecil!
Yang dibutuhkan adalah konsistensi. Mau nggak konsisten menulis blog? Sekali kalah langsung ciut. Bagaimana dengan berkali-kali kalah? Atau bagaimana jika ada lomba yang meminta kita menulis sebulan penuh dengan sehari 1 atau 2 artikel?
Di sinilah uji nyali yang sebenarnya. Saya sendiri pernah bermain di sini saat ikut lomba menulis Priceza yang kemudian terpilih 8 orang untuk terbang ke Bangkok.
Bagi saya, hadiah lomba blog itu adalah bayaran dari konsistensi setelah kita membangun eksistensi itu sendiri. Saya sekarang masih memburu lomba blog dengan hadiah kecil. Jika ditanya kenapa, saya butuh dikenal sebagai blogger yang membagi inspirasi.
Kalaupun hadiahnya kecil tetapi ada kisah yang bisa dibagi kenapa harus ditunda untuk ikut? Hitung-hitung juga untuk mendapat sertifikat untuk kebutuhan administrasi pekerjaan saya sebagai guru.
Sekarang mbak-mbak, mas-mas, pilih yang mana saat membaca papan pengumuman lomba blog? Tips menang lomba blog ini akan sangat membantu calon pemenang.
Sebenarnya, saya bukan pemburu lomba blog saja? Saya sudah memburu lomba-lomba lain jauh sebelum semarak lomba blog, seperti lomba cerpen Annida, Ummi, Femina, Kompas, JawaPos, bahkan media besar lain yang dulu punya eksistensi memikat.
Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Memulai Ikut Lomba Blog?
Pahami dulu tema yang diberikan. Ikut lomba blog yang tidak sesuai kemampuan kita malah membuat rancu keadaan. Saat saya menjadi PIC lomba ASUS beberapa waktu, saya banyak sekali mendapati peserta blog yang asal saja menulis, tampilan blog yang sekenanya saja, dan tidak memenuhi S&K padahal sudah tertulis jelas di informasi lomba.
Saya pernah merasa menulis sebaik mungkin, sudah liputan juga tetapi nggak menang. Jika kawan-kawan merasakan hal yang sama, jangan berkecil hati.
Mungkin saja lomba tersebut tidak sesuai dengan yang kita tulis. Atau penyelenggara tidak membutuhkan artikel yang seperti kita tulis tetapi sesuai dengan keinginan mereka. Nama juga lomba blog, pasti ujung-ujungnya jualan bukan? Kita harus pintar berjualan juga.
Kalau bisanya sudah paham S&K dari sebuah lomba, jangan lupa baca sedetail mungkin. Ada syarat yang wajib diikuti meskipun dianggap sepele, misalnya share IG, Twitter, Facebook, jangan beralasan nggak punya media sosial karena brand butuh promosi media sosial untuk mengangkat produk yang sedang diulas.
Liputan penting untuk isu-isu tertentu. Jangan salah sekarang ini brand tidak saja melihat pemenang dari infografis yang cakep banget tetapi andalannya cuma internet, sedangkan nominasi lain sudah liputan dan membuat cerita sebaik mungkin berdasarkan pengalaman. Contoh nyata menangnya salah seorang blogger kenalan kita semua di blog ASTRA dan dapat mobil.
Lelah, dan capek, mungkin juga tidak disukai banyak orang saat liputan itulah risiko yang mesti diambil. Saya pernah dimaki, dihujat, dan bahkan menjadi tempat curhat saat liputan khusus untuk lomba.
Meskipun kemudian tidak menang tetapi saya sudah menjadi penampung aspirasi masyarakat yang selama ini tidak berani bicara kepada donatur.
Cari referensi sebanyak mungkin. Jika kawan-kawan kurang yakin mendapatkan referensi sebanyak yang diinginkan, atau referensinya tidak bisa mengubah sudut pandang.
Sebaiknya tahan dulu ikut lomba tersebut. Namun sebaliknya, referensi langsung keluar selengkap-lengkapnya di halaman 1 Google, ini ada kesempatan untuk kawan-kawan berlomba sebaik mungkin.
Saat saya ikut lomba blog atau Writingthon Asian Games 2018 saya sempat kebingungan mau menulis apa. Saya searching dan ketemulah Nurul Akmal, atlet angkat besi wanita asal Aceh. Ini sangatlah menarik dari berbagai sudut pandang.
Saya mencari tahu tentang Akmal, kemudian dapat akun Instagramnya. Saya DM dan mendapat respon positif hanya saja saya tidak bisa ketemu karena Akmal sudah di Jakarta. Saya cari informasi tentangnya dan tentu saja bertanya langsung melalui DM.
Saat menang lomba pertama dengan hadiah yang luar biasa bagi saya, dan ini menjadi pemicu untuk serius menulis blog, yaitu lomba blog oleh Dompet Dhuafa dan Blogdetik yang hadiahnya ke Lombok NTB.
Saya baru percaya dan yakin bahwa dari menulis blog bisa mendapatkan hal yang luar biasa. Apa yang saya tulis? Sosok inspiratif itu tak lain guru saya yang saat ini sudah pensiun. Cerita ini mengantarkan saya jadi juara. Saya pikir tema begini dan orang terdekat yang benar-benar kita pahami sebaik mungkin sangat bagus untuk diangkat menjadi sebuah cerita.
Referensi lomba blog tentu mengacu kepada brand yang sedang mengadakan lomba. Kalau laptop malah sangat mudah sekali mencari referensi. Misalnya lomba yang sedang ASUS buat sekarang ini, selain referensi dari blog luar negeri, juga sudah banyak sekali review dalam bentuk video dari media luar negeri meskipun produknya belum diluncurkann di Indonesia.
Nah, kalau begini kondisinya kembali ke kawan-kawan bagaimana ‘menulis’ ulang informasi ini dengan sudut pandang, rasa, dan telling story sekuat mungkin agar menarik minat juri.
Ikut lomba blog ini tidak mengada-ada. Misalnya, kawan-kawan sedang membuat cerita yang keren. Karena keburu deadline, kawan-kawan mencoba chat di akun media sosial menggunakan nama akun lain yang sekonyong-konyong itu adalah orang lain yang bertanya. Atau kawan-kawan membuat review suatu produk untuk dijual, agar lengkap ulasannya kawan-kawan beli sendiri, bayar sendiri, dan siap untuk dibagi ulasannya.
Kalau ditanya bagaimana, sah-sah saja di mata saja selama tidak ketahuan. Namun apakah itu menarik? Sekali dua kali mungkin. Berkali-kali malah kesannya monoton, maka lebih baik liputan sendiri agar tidak mengada-ada soal data pelanggan demikian rupa.
Lomba blog sekarang tidak main-main lagi. Pemenang pun adalah terpilih dari hasil kerja keras mereka. Tidak mungkin sebuah brand mau mengeluarkan uang Rp10 juta tanpa mendapatkan feedback apa-apa.
Mustahil ASUS mengeluarkan 3 laptop puluhan juta tanpa ada masukan berarti untuk mereka. Maka, saat itu terjadi kawan-kawan harus membuat yang setimpal dengan hadiah yang diberikan bukanlah sekadar main-main ikut lomba atau biar blog ada tulisannya.
Kembali ke Selera Juri?
Ada yang bilang lomba blog itu selera juri. Saya tidak menampik.
Kawan-kawan yakin dulu deh, mau ikut lomba blog, mau hadiahnya atau mau menguji kemampuan juri?
Saya malah lebih setuju jika jurinya tidak dipublikasikan karena peserta tidak mengandai-andai atau mencari selera juri dengan membaca tulisan mereka.
Tetapi zaman sudah berubah dan semua dilakukan secara transparan sehingga dengan kita mengetahui juri paling tidak tahu ke mana arah yang dimaksud. Meskipun jangan berharap banyak dengan tulisan seadanya.
Kalaupun kawan-kawan sudah tahu juri si A, si B, atau si C, tetapi dengan tulisan cuma 300 kata atau 500 kata dengan 1 gambar pendukung itupun dari Google tanpa menyebut alamat pemilik sebenarnya, siap-siapa langsung dihapus dari komputer mereka.
Juri boleh kawan-kawan kenal dengan baik, sahabat blogger sendiri nggak masalah. Namun kunci utama bukanlah selera juri tetapi selera kita dalam meramu kisah, mendapatkan referensi terbaik, dan membuat orang lain terpesona dengan tulisan kita.
Keputusan juri memang tidak bisa diganggu-gugat tetapi ada pembaca yang akan membaca tulisan kita setelah itu, dan itu tidaklah sedikit.
Masih Andalkan Blog Gratisan?
Brand tidak mendapatkan apa-apa dari kita!
Dan, kita bukanlah seleb! Jadi wajib memiliki tips menang lomba blog agar bisa menang.
Kasarnya demikian. Sebuah brand saat mengadakan lomba blog sudah mempertimbangkan matang-matang apa yang akan didapatkan dari semua itu. Kalau dulu bolehlah main blogspot atau wordpress tetapi sekarang brand lebih baik dari kita soal DA, PA, bahkan DR. Makin bagus performa blog, makin bagus pula posisinya di mata mesin pencari.
Memang, lomba blog beda dengan lomba blog SEO tetapi brand tetap mencari celah untuk masuk ke promosi besar-besaran sebuah produk. Blog dengan domain berbayar lebih menarik di mesin pencari daripada blog gratisan.
Kalau mau serius menang lomba, ubah dulu domain yang bahkan ada yang Rp100 ribu setahun. Kembali lagi, apakah benar serius mau menang blog atau tidak?
Itulah tips menang lomba blog semoga kamu beruntung dalam berlomba ya!
Leave a Reply