5 Cara Guru Hemat Paket Data Internet selama Pandemi Covid-19

Cara Hemat Paket Internet

5 Cara Guru Hemat Paket Data Internet selama Pandemi Covid-19 – Dulu, banyak orang ‘meminta’ libur panjang dan sekarang diberikan. Dulu, orang tua mengeluh guru salah mendidik anak, doa terkabul dengan belajar online selama pandemi Covid-19; yang tak tahu kapan akan berujung. Dulu, orang tua kerap protes kebijakan sekolah dan tabiat guru yang disebut salah mendidik, sekarang dibalikkan keadaan apa yang tidak didoakan tetapi diumpat setiap hari.

Sekarang, orang tua protes anak-anak tidak mendapatkan pelajaran yang lebih baik sebab guru tidak efektif mengajar. Itulah sebab doa yang terlalu menjelek-jelekan bahkan memenjarakan guru karena masalah sepele. Sekarang, orang tua kerepotan karena harus mengurus rumah tangga dan mengatur waktu anak-anak belajar. Begitulah kondisi di sekolah; guru harus mengajar, guru juga harus mengurus rumah tangganya sendiri.

Kini, orang tua secara terang-terangan menyebut materi begitu banyak habis selama belajar di rumah saja. Lihat juga guru lebih besar pengorbanannya. Orang tua hanya melihat sisi anak sendiri saja tetapi tidak melihat sisi guru yang jauh kerepotan mengurus belajar online ‘tatap muka’ melalui video conference.

Guru dan anak didik sama pengorbanannya. Anak didik harus ikut kelas semua pelajaran (katakanlah sebanyak 16 pelajaran), guru juga harus mengajar seluruh kelas agar terpenuhi jam mengajar 24 Jam Pelajaran. Anak didik menanti guru lain online, belajar pelajaran lain, guru juga demikian, menghubungkan aplikasi video yang tidak murah dan banyak memakan kuota dengan banyak kelas.

Baca Juga:

Anak didik menanti guru menjelaskan, mencatat, dan mengerjakan tugas. Guru lebih berat dari itu di mana harus menyiapkan materi yang bisa ditayangkan selama belajar online, membuat soal-soal, memeriksa jawaban, memberi nilai, dan harus peka terhadap anak satu persatu dalam jarak yang tidak mudah dilakukan.

Saat ini, orang tua kerepotan membeli perangkat untuk belajar, dan itu tidak dibenarkan untuk menyalahkan guru. Guru yang pegawai negeri, sudah tersertifikasi barangkali ‘bebas’ mau membeli laptop seharga mobil, atau smartphone seharga motor.

Guru honorer hanya bisa gigit jari tanpa ada yang memedulikan bahkan uang yang dihambur-hamburkan pemerintah secuil pun tidak ada untuk mereka. Namun, sampai di sini, orang tua dan siapapun itu, harus paham bahwa guru – tak ada pegawai maupun honorer – tetap harus mengajar sesuai aturan yang berlaku selama pandemi.

Manusiawi jika guru protes, orang tua mengeluh. Di sinilah kita harus bertanya kembali, sampai di mana rasa syukur yang telah kita tegakkan? Baik guru maupun orang tua sama-sama di posisi serupa, dalam ‘kerugian’ yang nyata sekali.

Daripada terus mengeluh, memprotes keadaan yang tidak mungkin normal dalam seketika, ada cara untuk meringankan masalah besar. Ada strategi membuat ‘gajah’ menjadi ‘semut’ bukan terus-menerus melihat ‘semut’ seperti ‘gajah’ dalam banyak waktu.

Guru punya cara; kalau kebingungan jangan jadi guru. Guru pintar memanipulasi keadaan, agar kesalahan tidak terlihat. Guru pula yang mencetak generasi lebih baik ke depan. Cara guru hemat paket data internet selama pandemi Covid-19 itu sebenarnya ada pada guru itu sendiri.

Matikan Data Seluler Jika Tidak Dibutuhkan

Sebagian dari guru yang memakai Android berpikir paket data internet dalam keadaan aktif, tidak akan menjadi sebuah masalah besar. Tahukah Bapak dan Ibu guru jika paket data internet yang aktif terus mencari posisi terbaik agar notifikasi cepat sampai ke kita?

Semua aplikasi yang diunduh pada sebuah smartphone sejatinya bekerja di belakang layar, dan aplikasi-aplikasi tersebut terus terkoneksi dengan jaringan data. Semua aplikasi di smartphone sekarang terkoneksi dengan internet, kecuali SMS maupun telepon konvensional. Aplikasi-aplikasi ini bekerja keras untuk menyerap data agar pemilik ponsel pintar mendapatkan pemberitahuan yang layak.

Media sosial seperti Facebook, Instagram, maupun WhatsApp adalah aplikasi ‘ringan’ yang menguras data internet dengan sangat banyak sekali. Belum lagi jika kita bicara TikTok – aplikasi yang tidak penting sama sekali – karena seperti kita minum air putih sekali teguk. Kadang, kita abaikan begitu saja karena ini tidak apa-apa padahal dalam posisi paket data internet aktif, semua aplikasi ini bekerja di belakang layar.

Misalnya, TikTok dalam kondisi internet mati, share dari selebriti yang hidupnya senang dihujat akan mati juga masuk ke timeline kita. Beda jika internet aktif, TikTok akan mencari kesempatan terbaik dengan update video-video dalam persekian detik. Demikian juga dengan Instagram yang terus mencari sinyal terkuat agar gambar-gambar bagus bisa segera tampil di timeline kita.

Jangan Unduh Foto maupun Video dari Grup Chat

Guru juga manusia, begitu ada share video atau foto di grup chat tidak perlu dibuka tetapi otomatis langsung terbuka. Urusan nonton belakangan atau nonton sekilas tetapi tidak menarik langsung dimatikan.

Unduh otomatis media di aplikasi chat ini juga hal sepele yang menjadi besar apabila terus-menerus dilakukan. Lama-kelamaan menguras paket data apabila dibiarkan begitu saja. Tidak semua guru paham hal ini dan berlaku santai saja karena nanti ditonton atau dilihat lagi isi galeri.

Aplikasi pesan instan telah memberikan alternatif dengan mengunduh otomatis atau secara manual. Dalam kondisi perlu data internet lebih banyak, ada baiknya memilih pilihan kedua.

Kurangi Menonton YouTube di Akun Gosip

Rata-rata orang suka menonton apalagi yang sedang hangat dibicarakan, jika tidak suka nggak akan mungkin trending video di YouTube akun gosip semua. Kisah selebritas yang jatuh cinta atau baru putus lalu termehek-mehek sampai mendapatkan penonton jutaan, kita sendiri yang habis paket data internet sedangkan selebritas tersebut mendapat keuntungan miliaran.

Guru perlu memahami juga hal-hal demikian. Sebuah tontonan gosip yang semula dari televisi, beralih ke YouTube dengan durasi 30 menit atau 1 jam lebih, tidak perlu saya jabarkan berapa banyak kuota internet terkuras untuk itu saja. Belum lagi bicara kualitas video 360 ke 480 atau lebih tinggi lagi agar tidak buram dan tontonan makin nikmat.

Selama proses belajar online ini, menonton gosip orang cari uang di YouTube juga sudah bisa dikurangi agar proses masuk kelas online juga maksimal.

Atur Strategi Belajar di Kelas Online

Guru sangat pintar dalam mengatur ini dan itu, termasuk belajar online. Proses belajar online yang lama, satu kelas berganti kelas lain, bisa disiasati dengan mudah. Guru bisa membuat aturan main lebih bagus agar pelaksanaan pembelajaran maksimal.

Selain hemat paket data, video yang ditampilkan juga tidak delay dan proses belajar tidak tersendat-sendat. Strategi yang paling mudah adalah membuat peraturan mute video dan suara selama proses pembelajaran berlangsung. Guru menjelaskan, anak-anak cukup mendengar saja. Guru membuka sesi pertanyaan, bisa membuat aturan chat terlebih dulu di fitur chat tersedia baru kemudian hidupkan kembali kamera dan aktifkan suara. Sehingga, tidak semua bicara, tidak semua kelihatan wajah.

Hal-hal tidak penting misalnya harus buat caption, bisa dilakukan di awal pembelajaran atau di akhir sebagai kenang-kenangan.

Beli Paket Murah Khusus Belajar Online

Provider telekomunikasi memberikan penawaran menarik untuk saat ini. Guru bisa membeli paket internet murah ini sehingga tidak terasa berat. Ragam pilihan bisa dilakukan, plat merah mahal, ganti plat hijau, atau ke plat kuning.

Guru memang lebih baik membeli paket murah ini daripada membeli paket mingguan atau bahkan harian. Bahkan, beberapa provider memang menyediakan paket khusus belajar untuk aplikasi tertentu. Jadi, guru bisa memaksimalkan ini, demikian juga dengan anak didik.

Kadangkala, beberapa orang terkendala untuk membeli paket data karena kebutuhan lain harus tercukupi. Di masa serba online ini, semua bisa dilakukan dengan mudah dan tak perlu keluar rumah. Misalnya dengan melakukan pinjaman online. Aplikasi Pinjaman Online Terpercaya sudah sangat banyak sekali saat ini. Kita tinggal memilih mana yang tepat untuk mendukung kebutuhan kita selama pandemi Covid-19 ini.

Salah satu aplikasi pinjaman online terpercaya itu adalah Tunaiku.id. Aplikasi ini didirikan pada tahun 2014 dibawah Amar Bank, salah satu lembaga keuangan resmi yang sudah beroperasi sejak tahun 1991. Tunaiku.id juga merupakan salah satu bagian dari Tolaram Grup, salah satu perusahaan multinasional.

Pinjam uang di Tunaiku.id sangat mudah dan cepat karena tidak membutuhkan angunan seperti pada aplikasi pinjaman online lain. Dana yang dibutuhkan juga sangat cepat cair. Tunaiku.id menerima pencairan dana untuk biaya pendidikan, modal usaha, renovasi rumah, biaya kesehatan bahkan biaya pernikahan dengan jumlah pinjaman bervariatif.

Tunaiku.id sangat berbeda dengan KTA lain di Indonesia karena menjamin keamanan dan fleksibelitas. Aplikasi pinjaman online ini berada di bawah pengawan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang pastinya akan memberikan kepercayaan lebih dari nasabah.

Mau pinjam uang di Tunaiku.id? Kita bisa melakukan pencairan dana sampai dengan Rp 20 Juta dengan masa pelunasi adalah maksimal 20 bulan. Aplikasi ini menyediakan layanan kredit pinjaman online saja tanpa jaminan dan tanpa kartu kredit. Proses yang dibutuhkan untuk melakukan pencarian adalah 10 menit saja.

Dalam kondisi banyak butuh paket data internet, Tunaiku.id bisa menjadi alternatif terbaik agar belajar makin aktif dan mendapatkan nilai terbaik pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *