10 Makanan Halal dari Hutan yang Wajib Tahu Agar Tidak Kelaparan Saat Tersesat

10 Makanan Halal dari Hutan yang Wajib Tahu – Dulu, sewaktu masih kecil, saya sering ikut Ibu ke hutan saat harga karet masih mahal. Perlahan dianggap anak tiri di negara sendiri, Ibu dan rekannya yang lain tidak lagi menakik karet karena harganya jatuh berkat ekonomi membaik.

10 Makanan Halal dari Hutan

Jalan setapak menuju ke kebun karet ditengah hutan kini sudah bersemak. Saat masih banyak orang ke sana, jalanan itu terbentuk dengan sendirinya; berliku, ada bekas kaki, dan menanjak dengan sesekali bertemu kolam air berwarna hitam pekat.

Saya cukup senang dengan kolam air itu, mungkin karena masih kecil kala itu. Ada kolam yang sengaja dibuat, ada pula terbentuk secara alami yang membuat air tergenang, dan ada pula anak sungai dengan air tenang. Anak sungai ini yang membuat saya sering mencelupkan kaki, memercikkan air ke udara atau meminumnya.

Baca Juga:

Kata Ibu, air itu mengalir ke sungai di kampung kami. Boleh diminum dan rasanya pahit sekali. Warna hitam pekat bukan kotor tetapi karena daun-daun atau senyawa lain yang membusuk di dasarnya.

Mungkin orang berpikir di hutan tak ada air mengalir. Meski musim kemarau, di hutan juga mudah mendapati air mengalir atau genangan air di kolam sebagai sumber kehidupan alami. Pohon yang tumbuh subur di hutan karena air yang cukup itu. Jadi, jangan khawatir bila ke hutan akan haus. Cari saja sumber air, biarlah rasa pahit menangis kenangan manis.

Air yang berlimpah di hutan membuat pohon-pohon tertentu berbuah secara sendirinya. Kita tidak perlu minta izin kepada orang lain karena buah di pohon itu tumbuh liar. Jikapun tanah itu dimiliki oleh seseorang, kita tidak ketahui siapa pemiliknya. Maka, bismillah saja saat perut kosong ditengah hutan.

Nasib memang tidak ada yang tahu. Tiba di mana waktu mengelabui kepekaan, kita mungkin saja tersesat di hutan sedangkan bekal tidak ada. Yang dibutuhkan saat itu hanyalah ketenangan, lihat ke kiri dan kanan, menengadah ke atas atau juga mengalami ke tanah, juga pasang telinga dengan jeli untuk mendengar sumber air di antara suara alam.

Makanan dari hutan pada dasarnya mudah diolah. Adapula jenis buah-buahan yang bisa dijadikan cemilan. Kenapa setiap orang harus tahu tentang makanan dari hutan ini? Salah satunya, tidak semua buah yang bisa dipetik di hutan, tanaman yang tumbuh di hutan, bisa dimakan seenaknya saja.

Jamur misalnya, ada jenis yang tidak boleh dimakan karena mengandung racun. Atau, beberapa jenis makanan yang tidak boleh dicampur dengan makanan lain. Dengan tahu watak dari makanan yang berasal dari hutan ini, kita bisa memposisikan diri jika suatu saat tersesat di hutan. Setidaknya, saya merangkum 10 makanan halal dari hutan yang dapat dimakan dengan praktis dan mudah dibawa pulang.

Sukun yang Renyah Jika Digoreng

Sukun salah satu jenis buah yang ada di hutan. Pohonnya tumbuh liar dan muda dibedakan dengan pohon lain karena cabangnya. Pohon yang tinggi dengan buah yang besar berwarna hijau bisa dipetik dengan mudah.

Sumber: picuki.com

Buah sukun yang sudah bisa dimakan, artinya tidak terlalu tua, dipetik dengan memukulnya dari bawah. Tektur kulit buah sukun ini tidak mudah pecah meskipun tidak keras seperti kulit durian. Proses memisahkan kulit dengan dagingnya juga lebih mudah.

Di saat genting, irisan buah sukun bisa digoreng atau direbus. Nah, kalau misalnya bekal minyak goreng ada saat di hutan, potongan sukun ini begitu renyah jika digoreng. Paling tidak bisa menganjal perut yang sudah merintih.

Buah sukun tidak hanya enak dan renyah saja. Alodokter.com (09/10/2019) menyebut beberapa kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya, antara lain: karbohidrat kompleks, protein, serat, air, mineral (kalium, zat besi, kalsium, magnesium, zinc, dan fosfor), dan Vitamin (vitamin B, vitamin C, beta karoten, folat, dan vitamin E).

Buah dengan bahasa latin Artocarpus Altilis ini sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dikutip dari laman yang sama, manfaat buah suku bagi kesehatan adalah untuk menurunkan gula darah, menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, melindungi kesehatan jantung, dan mencegah pertumbuhan sel kanker.

Dengan proses pengolahan yang mudah dan kandungan nutrisi maupun manfaat yang terkandung di dalam buah sukun, kita tidak perlu khawatir untuk mengonsumsinya. Buah ini juga tidak ada riwayat tidak boleh mencampur dengan makanan lain. Sifatnya yang netral, bisa diolah dalam beragam bentuk makanan, membuat pohonnya sekarang ditanam di dekat rumah tetangga.

Saya sendiri lebih suka makan sukun digoreng dengann irisan tipis. Kriuknya terasa seperti irama dengan nada meleset dari tinggi. Tetapi, bisa jadi cemilan saat menungu episode terakhir drama Korea yang membuat jantung berpacu kencang!

Kulu Bisa Direbus Jika Keadaan Terdesak

Buah kulu masih semarga dengan buah sukun. Bentuknya sangat mirip. Kulit maupun dagingnya tidak jauh beda. Namun, kedua buah ini tidak sama dalam cara penyajiannya. Buah kulu sama sekali tidak bisa digoreng karena tektur dagingnya yang mudah lembek.

Sumber: bukalapak.com

Dalam keadaan terdesak, buah kulu adalah pilihan terbaik soal rasa manis dan gurihnya. Pohon kulu yang liar di hutan jarang sekali berhenti berbuah. Bahkan, untuk saat ini, pohon kulu sudah banyak ditemui di dekat rumah warga atau kebun tetangga.

Proses pengolahan buah kulu sangat mudah sekali setelah memisahkan kulit dan dagingnya. Rebus saja dengan ditambah garam setelah dipotong kecil-kecil, rasa manis dari daging kulu ini tak ada lawan. Pastikan bahwa kita membawa garam saat menjelajah hutan.

Buah kulu atau dikenal juga dengan kluwih sangat banyak manfaatnya. Dikutip dari blog.kecipir.com (26/02/2018) kluwih mengandung nutrisi seperti kalori, lemak, fosfor, kalsium, karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan zat besi.

Artocarpus Camansi adalah nama latin dari buah kulu. Kandungan dalam buah kluwih antara lain memiliki kandungan protein, mengandung lemak tak jenuh, menambah hemoglobin, mencegah gangguan kelejar limfa, mengatasi gangguan pencernaan, membuat badan jadi fit, menghilangkan garis lemak, menurunkan berat badan, mencegah penyakit jantung, dan menurunkan kadar kolesterol.

Saya sendiri lebih suka kulu dimasak sayur bening daripada pakai santan. Siang hari kalau cuaca tidak hujan, kulu yang dicampur dengan sedikit kangkung dan kacang panjang akan sangat lezat ditambah sambal terasi.

Lihat Saja Jamur di Dekat Pohon Mati Tengah Hutan

Ingat, tidak semua jamur bisa dimakan karena mengandung racun. Bila bicara jamur di dalam hutan, kita harus lebih hati-hati mengingat dalam keadaan lapar tidak mudah membedakan mana jamur yang bisa dimakan atau tidak.

sumber: hellosehat.com

Memang, di dalam hutan yang lembab, jamur mudah tumbuh di pohon mati. Jamur-jamur ini bisa dipetik dengan mudah lalu diolah tak kalah mudah; bisa dengan direbus saja. Dalam melihat jamur jangan cuma indah bentuknya saja, karena itu bisa jadi jamur beracun.

Tiap ke dalam hutan, jamur tak lain jenis makanan yang banyak sekali ditemui. Ada pohon yang lembab, ada jamur. Lewat satu langkah, muncul lagi jamur dengan model lain. Banyaknya bentuk jamur membuat kita senang melihat dan ingin segera menyantapnya.

Jamur putih adalah jenis jamur yang sering sekali dimakan. Hellosehat.com (21/12/2017) nutrisi yang dikandung dalam jamur antara lain kalori, protein, serat, vitamin, mineral, antioksidan, selenium dan juga polisakarida.

Daya tarik jamur sekarang cukup besar sekali. Dari laman yang sama, manfaat jamur antara lain: jamur dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, menghambat pertumbuhan sel kanker, menurunkan kolesterol tinggi, dan sehat bagi jantung. Jamur menjadi 10 makanan halal dari hutan yang memiliki filosofi kecil-kecil cabe rawit dengan tingkat racun yang terkandung di dalamnya. Sebelum makan, sekali lagi, hati-hati.

Perlu diketahui juga bahwa meskipun enak dan berbentuk kecil, risiko dan bahaya jamur cukup besar antara lain: keracunan, meningkatkan risiko berbagai penyakit, psikosis, dan alergi. Jadi kalau mengonsumsi jamur harus memperhatikan keempat risiko ini meskipun sangat kelaparan ditengah hutan.

Saya sendiri menyukai jamur karena rasanya manis. Walaupun cuma direbus jadi sayur bening saja, jamur memiliki rasa yang alami sehingga menyantapnya juga tidak perlu berlebihan. Belum lagi kalau musim hujan jamur bisa dipetik sendiri di pohon-pohon lembab.

Jamblang Jadi Cemilan Sambil Meniti Jalan Pulang

Jamblang salah satu cemilan yang bisa membuat gigi berubah warna. Rasanya yang asam dan manis serta tekstur daging yang empuk membuatnya digemari. Pohon jamblang tumbuh liar di dalam hutan meskipun sudah dibudidaya di beberapa tempat.

Sumber: titiknol.co.id

Di kala musim, jamblang adalah cemilan yang begitu nikmat mengalahi buah mahal lainnya. Tumbuh liar di hutan tentu saja membuat kita bisa memetik dengan mudah. Jamblang yang sudah dibuat manisan juga tak kalah enaknya.

Kecil tetapi jangan dianggap sepele. Kandungan nutrisi dari jamblang cukup banyak sekali, antara lain: asam galat, glukosida, dan tanin, vitamin D, fosfor, magnesium, zat besi, oleanolic, serat, vitamin C, polifenol dan flavonoid. (titiknol.co.id, 26/11/2019).

Jamblang tidak hanya jadi cemilan pengganti anggur saja. Buah yang menjadi idaman burung maupun monyet di dalam hutan ini ternyata mengandung banyak sekali manfaatnya. Dikutip dari laman merdeka.com (18/10/2018), manfaat jamblang seperti jadi obat diabetes, meningkatkan kekebalan tubuh dan kekuatan tulang, mencegah penyakit jantung, obat infeksi, melancarkan pencernaan dan kesehatan mulut, dan mencegah kanker.

Saya sangat menyukai jamblang karena harga murah dan rasanya tidak kalah enak. Anggur Aceh ini menjadi cemilan yang lezat di siang hari panas. Beda dengan anggur yang cuma bisa dimakan sendirinya saja, jamblang makin ditambah garam atau dibuat manisan, rasanya makin enak dan tidak mengubah rasa aslinya.

Di Aceh sendiri, kala musim tiba, jamblang dibuat manisan dan dijajakan di pinggir jalan. Hati-hati saja, jangan sampai tertawa lepas sehabis makan jamblang karena gigi dan lidah bisa berubah warna.

Kranji Diicip Saat Sedang Membangun Tenda Senja Hari

Kranji tak lain buah asli hutan. Saya bahkan bisa sebut kalau pohon kranji hanya tumbuh di dalam hutan saja. Buah kranji bentuknya mirip dengan jamblang namun berbanding terbalik soal rasa. Jika jamblang berair, maka kranji seperti serbuk. Begitu kulit dibuka, kita akan mendapati daging kranji yang bersebuk dan manis.

Sumber: idntimes.com

Buah kranji yang kecil dan berwarna hitam tidak mudah ditemui. Buahnya lebih kecil dari jamblang dan tidak berubah warna meskipun telah matang. Saat di dalam hutan, kita harus jeli jika ingin mendapati pohon kranji.

Daging kranji boleh seperti serbuk yang bila dimakan tak akan kenyang, namun kandungan nutrisi di dalam buah ini sangat banyak. idntimes.com (14/07/2019) menulis nutrisi kranji seperti vitamin C, kalium, anti oksidan, metil salisilat, dan geraniol.

Kranji yang bisa diicip saat membangun tenda di dalam hutan itu memiliki manfaat antara lain meredakan sariawan, mengobati masalah pencernaan, menyembuhkan gusi berdarah, mengurangi nyeri, dan dapat mengobati kolesterol. Kranji adalah 10 makanan halal dari hutan yang paling langka untuk saat ini.

Jadi, tidak masalah apabila kranji tidak mengenyangkan. Selagi ada, kranji jadi cemilan yang enak karena jenis buah ini sulit didapatkan. Saya sendiri menjadikan kranji sebagai cemilan yang enak di dalam perjalanan. Biasanya, di kaki Gunung Geureutee, Aceh Jaya, ada penjual yang menjual buah kranji. Sisa perjalanan 3 jam lagi ke Banda Aceh tak terasa dengan mengupas dan mengecap manisnya kranji.

Singkong yang Tumbuh Liar Tinggal Rebus Saja

Singkong adalah salah satu tumbuhan liar yang mudah tumbuh. Batang singkong dilempar saja ke tanah, jika beruntung, bisa langsung tumbuh. Demikian pula di hutan. Biasanya, di pinggir jalan setapak di menuju hutan, ada ditanam singkong, ada pula yang tumbuh begitu saja.

Sumber: doktersehat.com

Singkong ini bisa diambil buahnya jika sudah masa. Pada dasarnya, segala jenis buah maupun tanaman yang tumbuh di hutan dapat diolah dengan mudah. Daun singkong muda bisa dimasak sayur bening. Batang singkong bisa bisa ditanam lagi dan nggak butuh waktu lama bisa dipanen kembali.

Singkong yang sudah besar jika dalam keadaan mendesak cukup direbus saja. Khasiatnya pun tidak bisa disepelekan. Singkong rebus di dalam hutan masih sangat alami dan tidak terkontaminasi dengan zat pewarna, atau bahan lain saat dibuat jadi kue.

Singkong atau dengan nama latin Manihot Utilissima memiliki kandungan nutrisi antara lain: karbohidrat, serat, mineral (kalium, magnesium, fosfor, dan kalsium), vitamin C dan vitamin A serta air. (hellosehat.com, 12/12/2018). Sedangkan manfaat singkong adalah menambah energi, merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks, dan memiliki kandungan antioksidan yang baik.

Saya sendiri lebih menyukai singkong dalam olahan yang biasa saja. Bahkan sangat biasa. Dibandingkan dibuat kue yang macam-macam, saya lebih suka makan singkong rebus dengan kelapa parut.

Singkong dalam keadaan panas dicolek ke kelapa parut yang sudah dicampur dengan gula dan garam, sangat enak disantap musim hujan. Jadi, saat ke hutan pun kayaknya nggak begitu masalah kehabisan bekal lalu ketemu singkong yang bisa langsung direbus. Praktis dan cepat adalah yang sangat penting sekali ketika berada di dalam hutan.

Rebung yang Sulit Diolah Jadi Oleh-oleh dari Hutan

Biasanya di pinggir hutan terdapat batang bambu. Saya tak pernah lupa saat Ibu masih ke kebun karet, sering sekali Ibu membawa pulang rebung lalu dimasak untuk kami. Rebung itu ditebas begitu saja dari batang bambu muda. Tumbuh liar dan tidak ada hak milik membuat orang terutama perempuan mengambil rebung untuk kawan nasi.

Sumber: merdeka.com

Orang di kampung sudah sangat sering menyantap rebung. Sampai sekarang juga banyak sekali rebung yang diolah dengan mudah. Rebung yang baru diambil bisa dimasak dengan diiris kecil-kecil.

Namun, untuk yang mau menyimpan lama cukup fermentasikan rebung dan masa lagi di lain waktu. Fermentasi rebung ini tidak mengubah rasa maupun warna. Air asam bekas fermentasi cukup dibuang lalu dicuci kembali sebelum dimasak.

Di dalam rebung terdapat kandungan nutrisi seperti vitamin A, B6, E, folat, niasin, riboflavin, tiamin, asam pantotenat, mineral (selenium, kalium, magnesium, natrium, kalsium, fosfor, seng, mangan, besi dan tembaga), protein, lemak, karbohidrat dan air. (doktersehat.com, 26/06/2019).

Rebung sangat banyak sekali manfaatnya, dikutip dari merdeka.com (30/07/2015) rebung sangat rendah gula, sumber protein, kaya vitamin dan mineral, tinggi serat, merangsang nafsu makanan, mengontrol kolesterol, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan tekanan darah.

Saya termasuk orang yang menyukai rebung, baik dimasak santan maupun disambal dengan kelapa parut. Rebung ini juga bisa dimasak dengan campuran sayur lain seperti paku-pakuan maupun dimasak dengan kerang, maupun teri kering.

Kecombrang Pewangi Gulai Pliek U di Aceh

Pernah dengar gulai pliek u dari Aceh? Gulai ini merupakan salah satu gulai yang terkenal dan ciri khas Aceh. Bahan baku dan juga cara penyajiannya cuma ada di Aceh saja. Soal rasa, gulai pliek u tiada tanding karena kandungan rempah di dalamnya.

Sumber: liputan6.com

Salah satu pewangi alami dari gulai pliek u adalah kecombrang. Tumbuh liar di hutan, batangnya tidak tinggi namun buahnya menyala di dalam gelap saat disenteri. Kecombrang memiliki warna merah muda. Bentuknya yang indah apalagi saat mekar seperti bunga melati dengan harumnya.

Kecombrang memang tidak sewangi melati namun saat dicampur ke dalam gulai – termasuk pliek u – wanginya langsung keluar. Kecombrang banyak dipakai untuk pewangi buatan pada makanan dan bisa juga dimasak sendirinya. Kecombrang sendiri tak lain 10 makanan halal dari hutan yang sangat indah di antara lainnya.

Ibu saya sendiri selain mencampur ke dalam gulai pliek u, kecombrang juga dimasak dengan kerang, tiram, maupun ikan. Rasanya sangat nikmat dan bisa menambah napsu makan.

Kecombrang dengan bahasa latin Etlingera Elatior memiliki banyak sekali manfaat di antaranya antioksidan dan antibakteri, penguat cita rasa masakan, dan mengandung berbagai macam zat gizi. Nutrisi yang terkandung di dalam kecombrang seperti kalori, karbohidrat, serat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, kalium dan natrium. (hellosehat.com, 23/08/2018).

Rebus Batang dan Daun Talas atau Buahnya Dibuat Kue

Talas jadi tanaman liar yang bersemak di dalam hutan. Mudah tumbuh dalam segala kondisi membuat talas idaman. Tetapi, meskipun sangat banyak di dalam hutan, kita harus memperhatikan beberapa jenis talas. Tidak semua talas bisa dimakan dengan mudah. Terdapat beberapa talas yang menimbulkan gatal apabila dimakan.

Sumber: liputan6.com

Saya bisa sebut bahwa talas sangat membantu banyak orang karena mulai dari daun sampai buahnya bisa dimakan. Daun dan batang talas bisa dimakan jadi sayur bening atau gulai santan. Buahnya bisa direbus saja seperti kita merebus ubi atau dibuat kue. Namun jika sedang berada di dalam hutan, cukup rebus biasa saja lalu bisa dimakan.

Ibu saya sering memasak talas dengan udang sabu atau dibuat sayur bening saja. Buah talas yang besar lebih sering direbus lalu kami makan bersama-sama. Ibu beralasan kalau direbus lebih kaya nutrisi daripada dibuat kue yang telah bercampur dengan zat-zat lain.

Nutrisi yang terkandung di dalam talas antara lain: kalori, serat, protein, kalsium, kalium, magnesium, dan fosfor. Sedangkan manfaat talas meliputi menjaga kadar gula tetap normal, mencegah penyakit jantung, meningkatkan kekuatan tulang, mengurangi risiko kanker, dan membantu menjaga berat badan. (alodokter.com, 07/11/2019).

Bagi sebagian orang talas memang tidak menarik. Namun dengan kandungan nutrisi yang terkandung dan manfaat yang ada di dalamnya, budidaya talas telah ada di mana-mana. Jadi, talas tidak saja bisa didapat saat kita ke hutan saja.

(Buah) Rumbia Penjaga Pintu Masuk Hutan

Sebelum masuk ke dalam hutan, biasanya kita akan mendapatkan beberapa pohon besar. Itu adalah pohon rumbia. Pohon rumbia masih semarga dengan pohon sawit yang banyak menyerap air. Pohon rumbia juga tumbuh di tepi hutan – mirip penjaga pintu – dan besar-besar.

Sumber: bjpotret.com

Rumbia hampir mirip dengan talas. Semua yang ada di tubuhnya berguna. Daun rumbia dijadikan atap setelah dirajut. Batang rumbia dilepas lalu dijadikan dinding saung. Daging rumbia diolah menjadi sagu. Dan, buah rumbia bisa dibuat manisan, makan langsung atau bahan rujak.

Di Aceh sendiri, manisan rumbia sangat terkenal. Saya termasuk orang yang suka memakan rumbia karena bisa membawa pengaruh lebih baik untuk penyakit lambung. Rumbia yang belum difermentasi rasanya memang sangat kelat. Tetapi khasiatnya sangat bagus untuk meredam rasa sakit.

Buah rumbia yang dijadikan bahan rujak juga untuk menetralisir rasa lain yang lebih condong ke asam. Dengan penambahan rumbia, rasa rujak tidak akan terlalu asam maupun pahit. Buah rumbia menjadi 10 makanan halal dari hutan yang banyak sekali manfaatnya.

Buah rumbia juga membantu mulut dari rasa mual. Sama halnya saat kita memakan salak atau pinang. Ada beberapa orang yang memakan pinang saat mual atau mabuk kendaraan. Dengan makan rumbia juga bisa mengatasi hal demikian.

Kandungan nutrisi dalam buah rumbia antara lain karbohidrat, zat besi, serat, kalsium, tiamin, karoten, dan asam askorbat. Buah rumbia memiliki manfaat seperti menambah berat badan, mempertahankan desitas tulang, menyembuhkan diare, melancarkan peredaran darah, meningkatkan kekebalan tubuh. (travel.tribunnews.com, 04/17/2019).

Makanan dari hutan banyak sekali. Di mana hutan adalah segala rupa dari sumber pangan dunia. Apa yang tidak ada di lingkungan sekitar kita, sejatinya ada di dalam hutan. Cara saja yang berbeda agar bisa mendapatkan pangan terbaik dari dalam hutan itu.

Hidup berdampingan dengan hutan, selalu menikmati hasil makanan dari hutan, tak lain sebuah anugerah yang patut disyukuri. Saya sendiri tidak takut selama hutan masih terlindungi dari penebangan liar, tidak ada pengrusakan maupun kebakaran hutan. Mulai dari sekarang, kita sama-sama menjaga hutan agar 10 makanan halal dari hutan tetap terjaga!

8 Comments

  1. Talas sama singkong, kali aja nyasarnya di kebun orang, ya Kak.

    1. Nah, sekalian deh beli biar tambah sedekah jariah ya kan

  2. Kalau makanan halal jenis ini sepertinya tidak perlu disertifikasi lagi oleh Kemenag ya Bang? Yang sertifikasi langsung dari Sang Pencipta nya.

    1. Langsung YME bang, cuma hati-hati, kayak makan jamur yang salah atau berlebihan bisa keracunan

  3. Sebagian besar aku udah makan. Waktu kecil dulunjuga sering diajak ke sawah lanjut ke hutan. Kalau laper ya apa aja dimakan. Kalau da yang bisa dibawa pulang ya angkut

    1. Kadang rindu ya mbak masa-masa itu, pokoknya makanan dari hutan itu nggak asal pilih. Kalau kata Ibu boleh makan langsung dimakan hehehe

  4. jamblang ity kalau di jawa namanya duwet sekarang sudah mulai langka, aku pernah lupa kalau puasa saat lihat duwet di atas meja, lansung makan

    1. Rasanya yang enak dan Warna sangat menggoda ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *